Daun Pepaya

Manfaat Daun Pepaya, Mampu Tingkatkan Pertumbuhan Ikan Nila

Khasiat atau manfaat daun pepaya ternyata juga mampu tingkatkan pertumbuhan ikan nila. Berikut penjelasan selengkapnya.

|
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Ilustrasi daun pepaya. Manfaat Daun Pepaya Mampu Tingkatkan Pertumbuhan Ikan Nila 

Hal tersebut ditemukan dalam jurnal ilmiah 'Efektivitas Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) terhadap Luka Bakar Terinfeksi' (2020) karya Solikhatin Niza dkk.

Mereka menemukan manfaat daun pepaya, terutama ekstraknya terbukti dapat digunakan sebagai alternatif penyembuhan luka bakar.

Hal itu karena daun pepaya kaya akan kandungan vitamin C yang dapat memicu pembentukan kolagen yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka.

Tak hanya itu, adapula kandungan enzim papain dan senyawa flavonoid yang memiliki sifat antiseptik.

Membantu pengobatan demam berdarah

Selain keempat manfaat yang telah disebutkan di atas, ternyata manfaat daun pepaya juga bisa sebagai obat dalam mengatasi gejala dari penyakit demam berdarah.

Demam berdarah sendiri diketahui merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari nyamuk ke manusia.

Penyakit ini pun dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kadar trombosit dalam darah, bahkan buruknya lagi mampu meningkatkan risiko pendarahan.

Untuk mengatasi penyakit tersebut ternyata daun pepaya bisa dijadikan salah satu alternatif.

Pasalnya, berdasarkan riset yang berjudul Effect of Carica papaya Leaf Extract Capsule on Platelet Count in Patients of Dengue Fever with Thrombocytopenia, daun pepaya terbuukti mampu meningkatkan trombosit pada pasien demam berdarah dengan gejala tambahan berupa Trombositopenia, yang mudah alami pendarahan.

Tak hanya itu, manfaat daun pepaya lainnya dalam pengobatan demam berdarah ini ternyata tidak memberikan efek samping dan jauh lebih hemat biaya daripada pengobatan konvensional.

Hambat sel kanker usus besar

Kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah keganasan yang berasal dari jaringan usus besar, terdiri dari kolon dan rektum.

Dikutip dari Kompas.com, angka kasusnya menempati urutan nomor 3 di dunia dengan risiko kematian yang cukup tinggi.

Berdasarkan data Globocan 2012, prevalensi pasien kanker usus di Indonesia adalah sebesar 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa, dengan mortalitas 9,5 persen dari seluruh kasus kanker.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved