Berita Terkini Nasional
Senjata yang Dipakai Pelaku Pembunuhan di Subang Terselip Dalam Tumpukan Barang
Senjata yang digunakan pelaku pembunuhan di Subag untuk menghabisi Amalia Mustika Ratu berupa papan gilasan yang biasa digunakan untuk mencuci pakaian
Sementara itu, penyidik dari Polres Subang dan Mabes Polri terlihat menjelaskan kronologi pembunuhan ibu dan anak tersebut kepada dr Hastry.
Tak hanya itu, kemudian dr Hastry diajak ke dalam kamar Tuti dan Amalia.
Dalam potongan foto yang ditampilkan dr Hastry, kondisi kamar kedua korban itu pun tampak berantakan.
Baju-baju dan boneka pun tergeletak begitu saja di atas kasur.
Penyidik terlihat menunjuk dinding dekat kasur korban, diduga ada bercak darah.
Pasca melakukan olah TKP dan autopsi ulang, tampak dr Hastry bergabung bersmaa penyidik Mabes Polri untuk merapatkan hasil yang diperoleh.
Menurut dr Hastry, untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, maka harus dilakukan pembuktian yang mendetail.
Tak hanya kerja keras, kerja secara cerdas pun disebutkan dr Hastry wajib dimiliki oleh para penyidik kepolisian.
Hal itu dilakukan agar pelaku pembunuhan ini segera tertangkap.
Karena hingga hari ke-50 pembunuhan, pelaku dengan pintarnya menghapus semua jejak sehingga hingga sekarang belum tertangkap.
"Pembuktian memang harus ilmiah. Dan kita kerja keras, cerdas dan ikhlas untuk itu," tulis dr Hastry.
Dalam akun Instagram pribadinya, dr Hastry optimis jika pelaku pembunuhan ibu dan anak itu akan terungkap.
"Percaya kamu bisa..karena utk kebaikan dan menolong sesama …Tuhan akan kasih kemudahan. Semoga terungkap, pasti terungkap, never give up, jangan pernah menyerah. Kebenaran di atas segalanya," tulis dr Hastry.
"Saya yakin Bu hastry bisa mengungkap siapa tersangka kasus Amel dan tuti. Semangat Bu forensik," tulis netizen dalam kolom komnetar postingan dr Hastry.
"Bismillah pasti terungkap," balas dr Hastry.
Sang ahli forensik ini pun meminta kepada masyarakat untuk kut serta mendoakan langkah polisi mengusut tuntas misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang.
"Doa adalah kekuatan kita semua," pungkasnya.