Apa Itu
Apa Itu Negasi dalam Logika Matematika
Bagian dari materi logika matematika umumnya mencakup tentang negasi. Lalu apa itu negasi? Berikut penjelasan selengkapnya.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Kiki Novilia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Membahas apa itu negasi tak akan terlepas dari logika matematika.
Sebab, negasi merupakan bagian dari cara mengambil keputusan dari suatu pernyataan.
Lalu apa itu negasi? Bagaimana pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negasi adalah penyangkalan, peniadaan, kata sangkalan.
Sementara itu, menurut bahan ajar Universitas Negeri Yogyakarta, negasi dalam matematika adalah pernyataan lain yang diperoleh dengan menambahkan kata "tidak" atau menyisipkan kata "bukan" pada pernyataan semula.
Baca juga: Apa itu Cerita Fiksi dan Contohnya
Dengan kata lain, negasi adalah lawan dari sebuah pernyataan.
Itu sebabnya, nama lain dari negasi adalah ingkaran.
Ingkaran dari suatu pernyataan p disimbolkan dengan ~p dan dibaca "tidak p".
Apabila pernyataan p bernilai benar, maka negasi atau ingkarannya bernilai salah. Begitu pula sebaliknya.
Contoh negasi
Baca juga: Apa Itu Aljabar dalam Matematika
Agar lebih mudah dimengerti, berikut contoh negasi atau ingkaran dalam matematika:
Contoh 1:
p: Jakarta adalah ibukota Indonesia.
Maka ~p: Jakarta bukan ibukota Indonesia.
Penjelasan: Pernyataan p bernilai benar, maka ingkaran p adalah salah. Sehingga, pernyataan p hanya disisipi kata 'tidak/bukan' untuk menunjukkan ingkarannya.
Contoh 2:
p: Garam memiliki rasa manis.
Maka ~p: Garam tidak memiliki rasa manis.
Penjelasan: Pernyataan p memiliki nilai salah karena garam memiliki rasa asin. Sehingga, ingkaran p adalah garam tidak memiliki rasa manis.
Contoh dari negasi atau ingkaran ini pun tidak hanya dapat ditemukan dalam matematika.
Sebab, banyak juga yang menggunakannya dalam keseharian.
Misalnya saat menyatakan dirinya yang tidak rajin.
Maka, orang tersebut akan membuat pernyataan,"Rika bukan orang yang rajin."
Bila orang lain menganggap orang tersebut memiliki sifat yang sebaliknya, maka ingkaran dari pernyataan tersebut "Rika adalah orang yang rajin.
Simak juga materi lain yang berkaitan dengan logika matematika:
1. Implikasi
Implikasi merupakan pernyataan mengenai konsekuensi alamiah dari sebuah hal.
Pada pelajaran matematika, sering sekali membahas materi yang disebut dengan implikasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, implikasi adalah keterlibatan atau keadaan terlibat.
Implikasi ditandai dengan notasi ‘p⟹q’ atau jika dibaca akan berbunyi “jika… maka…”
Konsepnya implikasi tergolong sederhana. Ia hanya bernilai salah jika anteseden (p) benar, dan konsekuen (q) salah.
Contohnya:
p: Andi belajar dengan Kamus. (pernyataan bernilai benar)
q: Andi dapat belajar di mana saja. (pernyataan bernilai benar)
p→q: Jika Andi belajar dengan Kamus, maka Andi dapat belajar di mana saja (pernyataan bernilai benar)
2. Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”.
Adapun notasinya “p^q” dibaca “p dan q”.
3. Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “atau”.
Adapun notasinya “pvq” dibaca “p atau q”.
4. Biimplikasi
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “… jika dan hanya jika”.
Adapun notasinya dari “p↔q” akan dibaca “p jika dan hanya jika q”.
Baca juga: Apa Itu Barisan dan Deret dalam Matematika
Itulah rangkuman tentang apa itu negasi dalam logika matematika. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )