Tempat Wisata
Tempat Wisata di Bandung, Menjelajahi Terowongan Sasaksaat di Kota Kembang yang Penuh Misteri
Terowongan Sasaksaat menjadi destinasi wisata berbau mistis di Kota Bandung yang banyak membuat penasaran banyak orang ingin mendatanginya.
Sayang, kisah dibangunnya terowongan diwarnai dengan misteri yang membuat bulu kuduk merinding.
Dari kisah penduduk setempat, terowongan sepanjang 950 meter dengan dinding tebal mirip benteng perang itu sudah memakan banyak korban jiwa.
Tapi bukan karena kecelakaan kereta, melainkan para pekerja zaman penjajahan Belanda yang tidak tahan tersiksa dipaksa bekerja demi membangun jalur kereta tersebut.
Selain tewas, kerja rodi itu juga menyebabkan banyak orang yang jatuh sakit dan berakhir tragis.
Konon, jenazah mereka dikuburkan di sekitar terowongan tersebut.
Taufik, warga asal Bandung menceritakan segelintir kisah yang pernah didengarnya mengenai Terowongan Sasaksaat.
"Saya pernah mendengar cerita dari warga sekitar terowongan itu, pernah sesekali terdengar seperti orang merintih kesakitan atau suara seperti benturan pacul ke batu dan tanah," kata Taufik dikutip dari Kompas.com.
"Suara itu kabarnya bukan hanya terjadi pada malam hari, tetapi juga siang hari. Mungkin itu yang dinilai sebagai hal mistis dan misteri."
"Tapi, masih banyak cerita lain, dulu ada kereta yang mogok dan ada kereta Belanda berisi tentara yang diserang pejuang Indonesia, semuanya mati," tambahnya.
"Ceritanya, pejuang Indonesia menjebak tentara Belanda di dalam terowongan lantaran tembok beton terowongan itu tidak bisa dihancurkan oleh bom," sambung Taufik.
Alhasil, penduduk setempat rutin melakukan upacara pemberian sesajen setiap tanggal 16-18 Agustus.
Seekor domba atau kambing akan dikorbankan demi menolak bala serta kejadian yang tak diinginkan dari tempat wisata di Bandung ini.
Namun terlepas dari semua cerita mistis dan misteri yang ada, terowongan ini tetap merupakan bagian sejarah yang patut dipelihara.
Selain Terowongan Sasaksaat, destinasi wisata Bandung lain juga ada yang menyimpan kisah seram di dalamnya. Goa Belanda dan Goa Jepang namanya.
Terletak di kawasan Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, Bukit Dago Pakar, Bandung, lahan goa peninggalan masa penjajahan ini memiliki luas 526,98 hektare.