Pesawaran

Mau BAB di Sungai, Pasutri Temukan Pemuda Akhiri Hidup di Pohon Jambu di Lampung

Berniat buang air besar alias BAB di sungai, pasutri temukan pemuda akhiri hidup di pohon jambu di Lampung, tepatnya di Kabupaten Pesawaran.

Dokumentasi Polres Pesawaran
Lokasi pohon jambu tempat pemuda 20 tahun di Pesawaran, Lampung, akhiri hidup. Berniat buang air besar alias BAB di sungai, pasutri temukan pemuda akhiri hidup di pohon jambu di Lampung, tepatnya di Kabupaten Pesawaran. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Berniat buang air besar alias BAB di sungai, pasutri temukan pemuda akhiri hidup di pohon jambu di Lampung, tepatnya di Kabupaten Pesawaran.

Diketahui, Warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, Lampung digegerkan dengan penemuan jasad seorang pemuda yang nekat mengakhiri hidup.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 17 Oktober 2021 sekira pukul 05.00 WIB.

Kapolsek Gedongtataan Kompol Hapran mengungkapkan, bila pemuda yang berbuat nekat di pohon jambu itu berinisial Te (20) warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Gedongtataan.

Jasad pemuda itu pertama kali diketahui pasangan suami istri atau pasutri, Sahrul (52) dan Badriyah (50).

Baca juga: Gadis 18 Tahun Dirudapaksa Tetangganya, Muka Dibekap Bantal Sehingga Tak Bisa Teriak

Ketika itu Sahrul hendak mengantar istrinya Badriyah ke sungai belakang rumah akan buang air besar (BAB).

Tapi keduanya melihat orang berdiri di bawah pohon jambu dengan jarak sekitar 10 meter.

"Sahrul sempat memanggil siapa sosok tersebut," ujar Hapran mewakili Kapolres AKBP Vero Aria Radmantyo, Minggu.

Tapi karena diam saja, kata Hapran, saksi pulang lantaran mengira sosok tersebut orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Kemudian Sahrul memberitahukan kepada saksi Zaelani terkait keberadaan ODGJ di bawah pohon jambu dekat sungai.

Baca juga: Hendak BAB di Sungai, Pasutri di Pesawaran Lampung Temukan Pemuda yang Akhiri Hidupnya Sendiri

Baca juga: Gadis Digerayangi Ayah Teman Saat Menginap, Tak Bisa Teriak karena Dibekap Bantal

Kemudian  Zailani bersama Arbi Sutana, tidak lain adalah orang tua korban melihat ke belakang rumah.

Namun, saat tiba di lokasi, keduanya sudah menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa terikat di pohon jambu.

Selanjutnya, kedua saksi tersebut melakukan evakuasi terhadap jasad korban dan kemudian melaporkannya ke pihak berwajib.

Polisi Olah TKP

Polsek Gedongtataan mendatangkan tim Inafis Polres Pesawaran untuk mengidentifikasi jenazah pemuda yang diduga mengakhiri hidup.

Kompol Hapran mengungkapkan, petugas Polsek Gedongtataan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapat kabar peristiwa itu.

Tidak hanya tim inafis, pihaknya juga mendatangkan tim medis dari Puskesmas Gedongtataan.

"Telah dilakukan identifikasi dari tim Inafis Polres Pesawaran dan pemeriksaan dari Puskesmas Gedongtataan," ujar Hapran, mewakili Kapolres Pesawaran AKBP Vero Aria Radmantyo, Minggu (17/10/2021).

Dia mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya benturan benda keras pada tubuh korban.

Pemuda itu dipastikan mengakhiri hidupnya sendiri karena didapati lidah dalam kondisi menjulur keluar.

Selain itu, alat vitalnya mengeluarkan sperma dan terdapat luka bekas jeratan di leher.

Tanda-tanda tersebut mengarah pada tindakan mengakhiri hidup.

Dikunjungi Pacar

Kompol Hapran mengungkapkan, menurut keterangan kakaknya, korban tidak pernah mempunyai masalah maupun penyakit.

"Sehari sebelumnya, Sabtu 16 Oktober 2021, sekira pukul 18.00 WIB pacar korban datang ke rumah," ujar Hapran.

Sementara itu, pacarnya berada di rumah korban selama 90 menit, hingga pukul 19.30 WIB.

"Sepengetahuan kakaknya tidak ada permasalahan, dan pacar korban juga sering main ke rumah," lanjut Kapolsek.

Ditambahkan Hapran, pacar korban berinisial RI (19) warga Desa Kutoarjo, Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

Temukan Kaus Tulisan Speakout

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti.

Di antaranya tali dan satu kaus oblong.

"Tali tersebut (diduga) sebagai alat yang digunakan untuk mengakhiri hidup," ujarnya

Ditambahkan Hapran, pihaknya juga mengamankan kaus warna hitam bertuliskan Speakout.

Keluarga Anggap Musibah

Sementara itu, Kompol Hapran menambahkan, bila keluarganya telah membuat surat pernyataan menolak untuk dilakukan autopsi.

"Keluarga menyadari bahwa kejadian tersebut musibah mengakhiri hidup sendiri," ungkap Hapran.

Ditambahkan Hapran, jenazah korban langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum Desa Karang Anyar, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran.

Akhiri Hidup di Bogor

Kasus pemuda akhiri hidup juga pernah terjadi di Bogor, Jawa Barat.

Seorang pemuda asal Lampung akhiri hidup di Bogor, sempat tulis surat untuk ibu yang ada di Tanggamus, isinya mengharukan.

Diketahui, seorang pemuda inisial AS (23) warga Tanggamus, Lampung, ditemukan tewas di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa AS ditemukan tewas tersebut terjadi pada Sabtu 9 Oktober 2021 sore.

Saat ini, jenazah AS sudah dipulangkan dan dimakamkan di kampungnya, Tanjung Agung, Tanggamus, Lampung.

Kepala Desa Tanjung Agung Rahmat Ramadhan mengatakan, jenazah AS tiba di rumah duka pada Minggu (10/10/2021) sekira pukul 11.00 WIB. 

Baca juga: Pesan Terakhir Anak sebelum Ditemukan Meninggal: Sampai Kapan Pun Ari Sayang Emak

"Sesampai di rumah duka langsung kami makamkan di TPU setempat," kata Rahmat, Minggu.

Jenazah dibawa ke Lampung dengan menggunakan mobil ambulans APV nomor polisi F 9901 FB.

Mobil ambulans tersebut milik Rumah Sakit Paru Dr M Goenawan Partowidigdo Cisarua, Bogor.

“Keluarga besar langsung mengantarkan ke pemakaman,” tuturnya. 

"Saya sebagai pamong turut prihatin atas musibah ini. Kami berharap keluarga tabah dan sabar," imbuhnya.

Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Amalia Dibunuh Pakai Papan Cuci Baju dan Ibunya Dihabisi saat Tidur

Akhiri Hidup di Kebun

Sebelumnya diberitakan, AS (23), pemuda asal Tanggamus, Lampung, nekat mengakhiri hidupnya di tengah kebun Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Ia ditemukan meninggal dunia di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Dari informasi yang diterima Tribunlampung.co.id, pada jasad korban ditemukan KTP dan foto korban.

Ditemukan pula sepeda motor milik korban dan secarik kertas putih.

Surat itu berisi pesan yang sangat menyentuh.

"Untuk emak sayang sampai kapanpun sayang emak, aku pergi dulu ya mak, emak baik-baik," begitu kalimat yang tertulis pada kertas tersebut.

Kabar tersebut diinformasikan pertama kali oleh Muhammad Pramudya. 

"Siapa tau ada yang deket sama daerah tersebut."

"Ada orang Lampung akhiri hidup, bujangan, di Cisarua, Bogor," tulis Pramudya.

Terpisah, Kepala Desa Tanjung Agung Rahmat Ramadhan membenarkan AS yang meninggal di Cisarua merupakan warganya.

"Benar, itu warga saya yang merantau ke Cisarua, Bogor."

"Tiga tahun lalu dia pergi kerja ke Bogor untuk mengurus kebun," kata Rahmat, Minggu (10/10/2021).

Di sana, korban juga diminta menjadi sopir pribadi. 

"Sudah tiga tahun tak pulang. Kami kaget mendengar kabar tersebut."

"Semalam itu saya utus warga saya yang merantau di sana, namanya Pak Syahrul Hadi, untuk memastikan kalau itu AS," beber Rahmat.

Dari hasil pengecekan, ternyata korban adalah warganya. 

"Hasil dari penyidikan semalam, korban mengakhiri dirinya sendiri dan tidak ada motif lain," tuturnya.

Surat itu juga dipastikan ditulis sendiri oleh korban.

Itu setelah dicek isi surat dengan tulisan tangan korban saat duduk di bangku sekolah. 

"Jadi AS ini anak ketiga dari empat bersaudara. Ayah dan ibunya telah cerai," tandas Rahmat.

Rahmat menambahkan jika AS merupakan tulang punggung keluarga.

"Begitu dengar AS itu tewas keluarganya tadi itu ada yang pingsan."

"Neneknya dinafkahi olehnya dan termasuk juga ibunya," tandas Rahmat.

Temukan Mayat Laki-laki

Kasus lain, sesosok mayat laki-laki ditemukan di Jembatan Kali Buaya Jalan lintas Timur (Jalintim), Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung.

Mayat laki-laki tersebut diduga mengakhiri hidup di jembatan tersebut.

Adapun mayat laki-laki itu pertama kali diketahui warga yang tinggal di Area Register 45, Kabupaten Mesuji, yakni Kade Arte (35).

Kade menemukan mayat pria itu pada Sabtu (9/10/2021) sekira pukul 10.00 WIB.

"Sebenarnya kemarin Jumat (8/10/2021) sekira pukul 20.00 WIB saya melihat sesuatu yang aneh dari bawah jempatan."

"Seperti cahaya handphone yang terkena sorotan lampu mobil," ujar Kade Arte.

Lantaran penasaran, Kade pun melakukan pengecekan di pagi hari sekira pukul 10.00 WIB.

Kade pun terkejut saat melihat seorang pria tergantung di bawah jembatan dan kondisinya sudah meninggal dunia.

Identitas Mayat Pria

Usut punya usut, mayat pria yang ditemukan tewas di bawah jembatan tersebut berasal dari Desa Kota Mulya, Kecamatan Semendawai Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan (Sumsel).

Korban diketahui berinisial Sy (34).

"Saya langsung menghubungi aparat kepolisian dan polisi datang dan langsung membawa mayat tersebut," ucap Kade Arte. ( Tribunlampung.co.id / R Didik Budiawan C / Bayu Saputra / M Rangga Yusuf )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved