Berita Terkini Nasional

Pengantin Baru Meninggal Dunia Dalam Karung, Ternyata Dibunuh Suami karena Kesal

Kisah pengantin baru meninggal dunia dalam karung di Pagar Alam, Sumatera Selatan, ternyata dibunuh suaminya karena sakit hati tak turuti perintah.

Tribunlampung.co.id / Deni Saputra
Ilustrasi ditangkap polisi. Kisah pengantin baru meninggal dunia dalam karung di Pagar Alam, Sumatera Selatan, ternyata dibunuh suaminya karena sakit hati tak turuti perintah. 

"Dugaannya hal itu menjadi pemicu pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia," ujarnya, Jumat.

Dikatakan Mirzal, setelah melihat korban terluka parah, pelaku langsung kabur dengan mengunci rumahnya dari luar.

2. Korban dianiaya dengan sebatang besi

Mengutip Kompas.com, sebelum peristiwa itu terjadi, IA sempat terlibat cekcok dengan J.

Saat itu, pelaku menuduh istrinya telah berselingkuh dengan pria lain.

Kapolsek Bagor, Nganjuk, AKP Tommi Hermanto, pasangan suami istri tersebut juga terlibat pertengkaran fisik.

"Kemudian terjadi cekcok pertengkaran fisik antara kedua belah pihak, yang laki-laki memukul, yang perempuan ikut memukul."

"Karena emosi, kemudian pelaku ini mengambil sebatang besi (pleser)," ungkap Tommi.

Saat pertengkaran terjadi, IA menganiaya kepala bagian belakang korban dengan besi sebanyak tiga kali.

Akibat penganiayaan itu, korban pun langsung terkapar.

3. Hubungi anak mengeluh tak kuat lagi

Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, korban ternyata sempat menghubungi anaknya, SP melalui telepon.

Ketika itu, SP sedang bekerja.

Ia terpaksa pulang karena mendengar ibunya sedang bertengkar hebat dengan ayah tirinya.

Ditelepon, korban yang kesakitan meminta tolong putranya.

"Ibu menikah sama bapak sudah sepuluh tahun, nikah siri."

"Saat kejadian saya sempat ditelepon sama ibu, sambil menangis bilang tidak kuat lagi," ungkap SP.

4. Meninggal dipelukan sang anak

Saat tiba di rumah sekira pukul 10.40 WIB, SP mendapati rumah sudah dalam keadaan terkunci dari luar.

Septia kemudian mendobrak pintu rumah.

Betapa kagetnya SP mendapati ibunya sudah dalam keadaan sekarat penuh luka.

"Ibu saya sempat saya angkat dan masih ada nafasnya, lalu tidak lama ibu meninggal dunia dipelukan saya," jelasnya.

Mirzal yang datang ke lokasi memastikan, korban meninggal dengan sejumlah luka parah di bagian kepala.

"Ada luka pada bagian pelipisnya, lalu bagian kepala belakang hingga kulitnya mengelupas."

"Diduga korban kehabisan darah yang mengakibatkan meninggal dunia," paparnya.

5. Menyerahkan diri di Nganjuk

Setelah menghabisi nyawa istri sirinya, IA kabur menggunakan bus ke tanah kelahirannya di Kabupaten Nganjuk.

Setibanya di Nganjuk, IA berubah pikiran dan memutuskan untuk menyerahkan diri ke polisi.

"Awalnya dia dari TKP naik ojek, kemudian turun di (Terminal) Bungurasih naik bus," kata Kapolsek Bagor di Nganjuk.

Setelah itu, IA menaiki bus menuju kantor polisi.

"Dia turun dulu di Terminal (Nganjuk), kemudian melanjutkan naik bus lagi baru turun ke depan mako (Polsek Bagor), enggak kemana-mana," sambungnya.

IA tiba di Mapolsek Bagor sekira pukul 11.30 WIB.

Kepada polisi, IA mengaku telah menghabisi nyawa istri sirinya di Rungkut, Surabaya.

"Awalnya kita tidak percaya dengan pengakuan, tapi melihat gelagat dia yang sangat menyesali perbuatannya kita laksanakan kroscek ke Polsek Rungkut," jelasnya.

Dari hasil kroscek, pihaknya mendatakan kejelasan bahwa benar dengan alamat di Rungkut, Surabaya telah terjadi tindak pidana pembunuhan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan palembang.tribunnews.com

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved