Kesehatan

Halo Dokter, Resiko GERD Jika Dibiarkan Muncul Kanker Esofagus

Berikut penjelasan resiko terkena GERD dalam jangka waktu panjang dan dibiarkan. Ternyata bisa mengakibatkan munculnua kanker esofagus.

Editor: Hanif Mustafa
Emily Frost
Ilustrasi. Berikut penjelasan resiko terkena GERD dalam jangka waktu panjang dan dibiarkan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Simak berikut penjelasan resiko terkena GERD dalam jangka waktu panjang dan dibiarkan.

Ternyata bisa mengakibatkan munculnua kanker esofagus.

dr Riyan Wahyudo dari Rumah Sakit DKT Bandar Lampung mengatakan, GERD disebabkan oleh lower esophageal sphincter (LES) yang merupakan penutup antara esofagus dan lambung lemah.

GERD akan menyebabkan timbulnya rasa panas di dada dan ulu hati.

Ini merupakan gejala tipikal atau gejala khas GERD.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Asfiksia dan Penyebabnya

GERD juga akan menyebabkan mual, muntah, sulit menelan, dan batuk.

Menurut dr Riyan, jika kita mengalami GERD kita bisa reflek mengalami batuk. 

"Selain itu juga akan menyebabkan regurgitasi yakni makanan yang sudah ditelan dan masuk ke dalam lambung naik lagi ke esofagus," kata dr Riyan, Kamis 21 Oktober 2021.

Faktor risiko GERD ada banyak.

Diantaranya adalah sering makan makanan yang asam dan pedas, sering merokok dan karena kegemukan yang menyebabkan tekanan perutnya menjadi kuat.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Difteri dan Bagaimana Gejalanya

Tekanan perut yang kuat, akan membuat tekanan juga pada lambungnya.

Sehingga asam lambung akan naik lagi ke kerongkongan.

Biasanya hal ini paling sering dialami oleh laki-laki.

Jika mengalami GERD sebaiknya langsung ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan, karena khawatirnya rasa panas di dadanya bukan karena GERD, tapi karena masalah di jantung.

Kalau sudah dipastikan karena GERD, dokter akan memberikan pengobatan untuk mengatasi GERDnya.

Pengobatan ini harus segera dilakukan, karena jika dibiarkan khawatirnya lama kelamaan akan menyebabkan esofagitis erosif yakni luka yang terdapat pada esofagusnya, dan bisa mengakibatkan timbulnya kanker esofagus.

Setelah mendapatkan pengobatan, GERD akan sembuh.

Tapi bukan tidak mungkin GERD akan kembali datang.

Untuk itu cegah GERD dengan cara hindari makanan yang pedas dan asam, jangan merokok, dan diet.

Penjelasan GERD

Banyak penyakit yang berhubungan dengan lambung, di antaranya GERD (gastroesophageal reflux disease), lantas apa itu GERD?

dr Riyan Wahyudo dari Rumah Sakit DKT Bandar Lampung mengatakan, GERD adalah penyakit yang menyebabkan asam lambung yang normalnya selalu berada di lambung, tapi justru naik ke kerongkongan (esofagus).

Naiknya asam lambung ke esofagus dikarenakan lower esophageal sphincter (LES), yang merupakan penutup antara esofagus dan lambung lemah.

Naiknya asam lambung ke esofagus tersebut akan menyebabkan timbulnya rasa panas di dada dan ulu hati.

Ini merupakan gejala tipikal atau gejala khasnya.

Lalu juga akan menyebabkan timbulnya mual, muntah, sulit menelan, dan batuk.

Menurut dr Riyan, saat asam lambung naik, pasti langsung ada reflek batuk.

"Selain itu juga akan menyebabkan regurgitasi yakni makanan yang sudah ditelan dan masuk ke dalam lambung naik lagi ke esofagus," beber Riyan, Kamis (21/10/2021).

Faktor risiko kondisi ini ada banyak.

Di antaranya, sering mengonsumsi makanan yang asam dan pedas, sering merokok, dan karena kegemukan yang menyebabkan tekanan perutnya menjadi kuat.

Tekanan perut yang kuat akan membuat tekanan juga pada lambungnya.

Sehingga asam lambung akan naik lagi ke kerongkongan.

Biasanya hal ini paling sering dialami oleh laki-laki.

Kondisi ini tidak bisa terus dibiarkan.

Baca juga: Halo Dokter, Cara Pengobatan Kanker Paru

Karena khawatirnya lama-kelamaan akan menyebabkan esofagitis erosif, yakni luka yang terdapat pada esofagusnya, dan bisa mengakibatkan timbulnya kanker esofagus. ( Tribunlampung.co.id / Jelita Dini Kinanti )  

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved