Berita Terkini Nasional

Ibu Muda Khawatir karena Dilarang Susui Bayinya Seminggu, Jadi Korban Keracunan Makanan dari Partai

Ibu muda khawatir karena dilarang susui bayinya seminggu. Maya jadi satu dari puluhan korban keracunan makanan di Koja, Jakarta Utara.

Tribun Jakarta / Gerald Leonardo Agustino
Irda Nurmaya Sari (19) alias Maya, ibu muda menyusui jadi satu dari puluhan korban keracunan makanan di Koja, Jakarta Utara. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Seorang ibu muda menjadi satu di antara korban keracunan makanan yang diberikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia pun merasa khawatir lantaran dilarang menyusui bayinya selama seminggu.

Peristiwa puluhan orang keracunan makanan terjadi di Koja, Jakarta Utara pada Minggu (24/10/2021) lalu.

Hal itu terjadi setelah mereka menyantap rice box dari Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.

Satu di antara korban tersebut adalah seorang ibu menyusui.

Korban bernama Irda Nurmaya Sari (19).

Baca juga: VIRAL Beli HP Online yang Datang Malah 7 Bongkah Batu

Akibat mengalami keracunan, Maya bahkan dilarang untuk menyusui bayinya selama seminggu ke depan.

Pelarangan itu pun membuat Maya khawatir.

Sebab selama ini, bayinya masih minum ASI.

Maya menceritakan, awalnya, ia menerima rice box PSI pada Minggu petang sekira pukul 17.00 WIB.

Setelah menyantap makanan dari rice box itu, Maya mulai merasakan pusing dan mual sekitar pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Viral Bule Australia Nikahi Gadis Cilegon dengan Mahar Fantastis, Uang Rp 5 Miliar dan Emas 125 Gram

Baca juga: 5 Fakta Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS saat Mengikuti Diklatsar Menwa

Sekitar pukul 23.30 WIB, Maya muntah-muntah hingga dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Koja.

Ketika diperiksa di IGD, Maya mengungkapkan kepada dokter terkait gejala yang dirasakan serta statusnya sebagai ibu menyusui.

Sembari memberikan obat-obatan, dokter bilang Maya tidak bisa menyusui bayinya dalam waktu satu hari.

"Kan saya bilang kasih yang terbaik buat saya, karena saya ibu menyusui. Terus kata orang rumah sakitnya, ibu jangan menyusui dulu sampai besok, ini ibu saya kasih obat," kata Maya saat ditemui di kediamannya, Selasa (26/10/2021).

Maya pulang ke rumah dengan obat-obatan pemberian dokter.

Baca juga: Wanita Ditemukan Tewas Mengenaskan di Apartemen Kosong, Wajahnya Tak Bisa Dikenali

Sementara, anak semata wayangnya dititipkan ke mertua.

Senin (25/10/2021) siang, pihak puskesmas mendatangi permukiman RW 06 Kelurahan Koja untuk mendata siapa saja warga yang keracunan.

Maya datang mengikuti pemeriksaan dan kembali diimbau untuk tak menyusui bayinya.

Namun kali ini, bidan dari puskesmas meminta Maya stop memberikan ASI kepada bayinya dalam kurun waktu satu minggu ke depan.

"Ada salah satu bidan dari puskesmas datang, karena saya ibu menyusui, saya nggak boleh menyusui anak dulu sampai seminggu. Kasihan ke anak kamunya, kata orang puskesmas," ucap Maya.

Maya makin khawatir karena dirinya tak bisa menyusui sang buah hati dalam waktu cukup lama, mengingat selama ini sang bayi tidak pernah lepas dari ASI.

Di luar hal itu, Maya mau tidak mau menjalani perintah bidan demi kebaikan sang bayi.

Apalagi, Maya meyakini racun yang membuatnya mual hingga muntah masih akan mendekam dalam dirinya dalam waktu lama.

"Jadi anak saya minum susu formula dulu, karena kan saya kena, takutnya kalo menyusui nanti kena ke anak saya. Karena katanya kalo bayi lebih gampang," ucap Maya.

"Kalo racun ini kan nggak satu minggu dua minggu, bisa sampai satu atau dua bulan masih ada," tutup dia.

Cuma Makan 1 Sendok

Maya keracunan meski hanya menyantap satu sendok makan rice box tersebut.

"Saya makan cuma satu sendok, reaksinya jam 9 malam," kata Maya saat ditemui di kediamannya, Selasa (26/10/2021).

Rice box yang diterima Maya berisi nasi putih, telur balado, sayur buncis, tempe orek, serta selada.

Maya mulai merasa mual dan pusing sekitar pukul 21.00 WIB, atau tiga jam setelah menyantap rice box tersebut.

Ternyata, tak hanya rasa mual dan pusing saja yang diderita Maya pada Minggu malam itu.

Ia juga muntah-muntah hingga mengeluarkan lendir darah dan akhirnya dilarikan ke RSUD Koja.

"Jam 23.30 WIB, muntah tiga kali, muntah ketiga kalinya itunya keluar lendir darah. Langsung suami saya ajak ke UGD," ucap Maya.

Kesaksian Warga Korban Keracunan: Seladanya Kuning, Nasinya Berair

Maya mengakui ada yang tidak beres dari nasi boks pemberian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diduga membuatnya keracunan, Minggu (24/10/2021) lalu.

Dalam rice box yang diterima Maya, terdapat daun selada yang sudah mulai menguning dan nasi putih yang sudah berair.

"Kalo di saya isinya kan nasi, telur balado, orek tempe buncis, sama daun selada," kata Maya di kediamannya, Selasa (26/10/2021).

"Cuma di daun selada saya itu atasnya sudah mulai menguning. Di nasinya itu sudah mulai berair bawahnya, itu kalo di punya saya. Kalau di yang lain saya nggak tahu," paparnya.

Selain itu, bau dan rasa dari makanan dalam nasi boks dikatakan Maya normal-normal saja.

Puluhan warga keracunan rice box PSI

Sebelumnya, DPC PSI Kecamatan Koja membagikan 80 rice box kepada warga RW 06 Kelurahan Koja dalam acara bakti sosial terkait Covid-19, Minggu (24/10/2021) sore lalu.

Dalam hitungan jam setelah menyantap rice box berisi nasi, sayur buncis, telur, dan orek tempe itu, sedikitnya 35 warga mengalami keracunan.

Atas kejadian ini, PSI meminta maaf lalu berjanji akan menanggung biaya perawatan terhadap para korban keracunan.

Nyatanya, berdasarkan penuturan ketua RW, acara baksos besutan DPC PSI Kecamatan Koja tersebut dilakukan tanpa ada koordinasi ke pengurus wilayah setempat.

"Pemberian ini nggak ada koordinasi dengan kita pengurus wilayah, jadi antar teman aja, totalnya ada 80 kotak nasi," kata Ketua RW 06 Kelurahan Koja, Suratman, Senin (25/10/2021) kemarin.

Menanggapi pernyataan ketua RW tersebut, Pengurus PSI DKI Jakarta Norman Lianto buka suara.

Norman mengklaim pengurus ranting di Kecamatan Koja sudah berkali-kali menggelar acara serupa.

Katanya, sudah ada pengurus PSI dari Kecamatan Koja yang memberitahu pengurus wilayah setempat soal pembagian nasi kotak itu.

"Kami sudah berkali-kali membagikan di sekitar wilayah Koja dan ini bukan pertama kalinya kami membagikan di wilayah Koja. Sudah sempat ada ranting kami yang info," ucap Norman di RSUD Koja, Senin malam.

Norman juga menyatakan bahwa divisi hukum dari partainya sudah dipanggil ke Polsek Koja.

Baca juga: Terungkap, Mahasiswa UNS Tewas Diduga Akibat Pukulan di Kepala hingga Terjadi Penyumbatan

Pemanggilan itu untuk kepentingan berita acara pemeriksaan (BAP) terkait pembagian nasi kotak berujung keracunan warga.

"Masalah di kepolisian kami sudah bekerja sama dengan divisi hukum dan sudah diurus dengan baik. Divisi hukum kami sedang di Polsek Koja sedang di-BAP," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curhat Pilu Ibu Muda Menyusui Korban Keracunan Rice Box PSI: Sepekan Tidak Boleh Menyusui Anaknya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved