Kesehatan

Halo Dokter, Benarkah Panu Menular?

dr Desidera Husadani SpDV dari Klinik Skin Rachel mengatakan, jika jamur tersebut menginfeksi akan menimbulkan penyakit kulit bernama panu.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Daniel Tri Hardanto
tribun lampung/ Jelita Dini Kinanti
dr Desidera Husadani SpDV menjelaskan penyebab panu. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Panu tergolong penyakit kulit yang kerap dialami setiap orang.

Apa itu panu?

Normalnya di tubuh kita ada jamur malassezia.

Jika ada faktor genetik, serta tubuhnya berkeringat dan lembap, jamur tersebut bisa menginfeksi kulit.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Bisul dan Cara Mengobatinya

dr Desidera Husadani SpDV dari Klinik Skin Rachel mengatakan, jika jamur tersebut menginfeksi akan menimbulkan penyakit kulit bernama panu.

Panu bisa muncul di kulit tubuh mana pun yang tertutup.

Jarang sekali panu muncul di bagian tubuh yang terbuka.

“Jadi kalau ada yang bilang panu muncul di wajah, itu salah. Kalau ada bercak putih, merah, atau kecokelatan pada wajah, itu bukan panu,” jelas Desidera Husadani, Kamis (28/10/2021).

Dia menjelaskan, ciri-ciri panu adalah bercak berwarna putih, merah, atau kecokelatan.

Baca juga: Pengakuan Suami Istri Beli Bayi Harga Rp 5 Juta, 10 Tahun Nikah Tak Punya Anak

“Bercak  tersebut bersisik halus dan bisa terasa gatal. Apalagi jika tubuh sedang berkeringat, gatal tersebut bisa semakin terasa," bebernya.

Banyak yang mengira panu adalah penyakit menular.

Dikarenakan takut tertular, banyak yang tidak mau berenang dan kontak fisik dengan orang yang memiliki panu.

Padahal panu tidak semudah itu menular, kecuali kalau kita memiliki faktor genetik panu.

Kalau sudah mengalami panu sebaiknya segera datang ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Pengobatan yang diberikan dokter adalah obat minum dan obat oles antijamur.

Bisa juga mandi dengan sabun antijamur yang dijual di pasaran. 

"Setelah mendapatkan pengobatan, panu akan sembuh dengan cepat. Tapi bercak putih, merah, atau kecokelatan baru hilang dalam waktu tiga bulan," ucap Desidera.

Hati-hati jika sudah sembuh dari panu.

Tidak menutup kemungkinan panu akan kembali lagi.

Untuk mencegahnya, mandi dengan sabun antijamur sebulan dua kali. 

Selain itu, segera mandi jika tubuh berkeringat.

“Jangan ditunda-tunda. Kalau ada yang mengatakan langsung mandi saat keringatan akan menyebabkan panu. Itu hoaks. Justru kalau tidak segera mandi akan sebabkan panu,” ungkap Desidera Husadani.

( Tribunlampung.co.id / Jelita Dini Kinanti )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved