Berita Terkini Nasional

Bocah Perempuan Tewas Dibunuh Tetangganya, Korban Sempat Dirudapaksa Lalu Disetrum

Seorang bocah perempuan tewas dibunuh tetangganya, korban sempat dirudapaksa lalu disetrum kemudian dibuang ke sungai di kawasan OKU Selatan.

Sripoku.com/Alan Nopriansyah
Pelaku rudapaksa bocah di bawah usia (baju oranye) di OKU Selatan yang diamankan saat pres release di Mapolres OKU Selatan, Kamis (29/10/2021). Seorang bocah perempuan tewas dibunuh tetangganya, korban sempat dirudapaksa lalu disetrum kemudian dibuang ke sungai di kawasan OKU Selatan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Seorang bocah perempuan tewas dibunuh tetangganya, korban sempat dirudapaksa lalu disetrum kemudian dibuang ke sungai di kawasan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.

Diketahui, kasus tewasnya bocah perempuan berinisial Y (12) yang jasadnya ditemukan di sungai akhirnya terungkap.

Korban ternyata dihabisi secara sadis oleh pria beristri berinisial W (50), yang merupakan tetangga korban.

Sebelum dihabisi, pelaku sempat merudapaksa korban.

Jasad korban ditemukan di Sungai Selabung Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, Rabu (28/10/2021).

Baca juga: Viral Kakek Dianiaya karena Dituduh Mencuri, Polisi Langsung Turun Tangan

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat hilang pada Selasa (27/10/2021) sekira pukul 02.00 WIB.

Namun, sebelum hilang, warga sempat mendengar bocah itu teriak minta tolong.

"Ya, malam itu korban sempat berteriak tiga kali meminta pertolongan yang didengar oleh warga."

"Namun, karena tetangganya sedang sakit, tidak bisa melakukan pengejaran," kata Kepala Desa setempat, Anher, Rabu (27/10/2021), dilansir Sripoku.

Warga yang mengetahui korban menghilang kemudian melakukan pencarian.

Baca juga: Seorang Pria Dibunuh di Hadapan Istrinya, Bagian Tubuhnya Sempat Dibawa Lari Pelaku

Keesokan harinya, korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di Sungai Selabung.

Jasad korban ditemukan berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasinya menghilang.

Tak butuh waktu lama, pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus tersebut.

Jajaran Satuan Reskrim Polres OKU Selatan menangkap W, yang merupakan tetangga korban.

Sebelum perbuatannya terbongkar, pria tiga anak itu sempat menghilangkan kecurigaan warga.

Ia berpura-pura ikut melakukan pencarian saat korban hilang.

Bahkan, ia juga sempat melayat ke pemakaman korban.

Namun, kecurigaan mulai muncul setelah W tiba-tiba meninggalkan rumah setelah pemakaman korban saat malam hari.

Petugas kepolisian bergerak cepat untuk mengejar pelaku.

Pelaku akhirnya ditangkap di wilayah Provinsi Lampung.

Dari penangkapan itu terungkap, pelaku telah merudapaksa korban hingga menghilangkan nyawa bocah kelas 6 SD tersebut.

Mengutip Sripoku, peristiwa itu bermula saat pelaku melihat korban sedang buang air kecil ketika malam hari, Selasa dini hari.

Sebelum melancarkan aksi bejatnya, pelaku telah melakukan pengintaian.

Ia kemudian membekap mulut korban agar perbuatannya tak diketahui warga setempat.

Pelaku lalu membawa korban ke Sungai Selabung.

Saat dibawa paksa ke sungai, korban sempat beberapa kali meminta pertolongan dengan berteriak.

Setibanya di sungai yang berjarak 100 meter dari rumah korban itu, pelaku merudapaksa korban.

Korban sempat meronta-ronta, namun dengan sadis pelaku menyetrum kaki korban menggunakan setrum rakitan untuk menangkap ikan.

Tak berhenti di situ, pelaku juga menggelamkan kepala korban ke sungai.

"Dia (korban) saya intip di kamar kecil, lalu dibawa ke air (sungai)."

"Saya rudapaksa dan saya setrum dan kepalanya direndamkan ke air. Saya menyesal," ucap pelaku, Kamis.

Sementara itu, Kapolres OKU Selatan, AKBP Indra Arya Yudha, mengatakan pelaku diamankan di rumah makan di wilayah Pesisir Barat Provinsi Lampung.

Selain menangkap korban, pihaknya juga telah mengamankan seperangkat mesin setrum ikan yang digunakan untuk menghilangkan nyawa korban.

Selain itu, turut diamankan juga pakaian korban berupa baju kaus.

"Barang bukti yang kami amankan di TKP bambu kuning dengan lilitan kabel yang digunakan pelaku untuk menangkap ikan."

"Beserta satu unit mesin setrum ikan digunakan pelaku untuk menyetrum ikan dan sebuah kaus milik korban," ungkapnya.

Hal Sepele

Pembunuhan sadis juga terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Gara-gara hal sepele tidak dibelikan rokok, seorang pemuda tega membunuh tiga orang keluarganya.

Pelaku yang berinisial AK (29) diduga mengalami gangguan kejiwaaan.

Korban satu keluarga, ayah, ibu, dan kakak pelaku.

Mereka Baddu bin Simbu (75), ibu Sadia binti Bonro (72), dan Saleha (35).

Kasus dugaan pembunuhan ini bermula pada Selasa (26/10/2021).

Dihimpun dari Tribun-Timur.com, saat itu, AK duduk-duduk di rumahnya yang berada di Kelurahan Ereng-ereng, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng.

AK kemudian menyuruh adiknya, Nurul Awalia (22) untuk membeli rokok.

AK marah karena adiknya lama membawa rokok untuknya.

Sebenarnya Nurul tidak pergi beli rokok, ini karena tidak ada uang dia pegang.

Melihat itu, AK kemudian cekcok dengan Nurul.

AK yang memegang pisau dapur langsung menyerang adiknya.

Beruntung sang adik berhasil melarikan diri, namun mengalami beberapa luka.

Sementara sang kakak, Saleha yang datang untuk melerai juga diserang oleh AK menggunakan pisau dapur.

Saleha langsung tewas di tempat dengan luka di bagian leher.

Ayah dan ibunya yang melihat Saleha terluka langsung bergegas untuk menolong.

Namun, AK yang sudah terlanjur naik pitam juga menyerang ayah dan ibunya.

Ketiga korban langsung dibawa ke rumah sakit Banyorang.

Meski mendapatkan perawatan medis nyawa ketiganya tak tertolong.

Sementara AK berhasil diamankan oleh warga dan pihak kepolisian.

AK alami gangguan jiwa

Lurah Ereng-ereng, Kaimuddin mengatakan, pelaku sudah lama diketahui mengalami gangguan kejiwaan.

"Dia mengamuk. Bahkan sudah sekitar 10 tahun, AK mengalami gangguan jiwa," katanya, dikutip dari Tribun-Timur, Rabu (27/10/2021).

Kaimuddin tidak pernah menyangka AK tega menghabisi ketiga anggota keluarganya.

Sebab meski diketahui mengalami gangguan kejiwaan, AK tidak pernah terlihat melakukan hal yang membahayakan.

AK tidak pernah mengamuk atau melakukan tindakan kasar terhadap orang lain apalagi dengan keluarganya.

Kaimuddin saat bertamu ke rumah AK, melihat perilaku yang selalu ditunjukkan sangat baik.

"Biasa saya berkunjung ke rumahnya silaturahim, si pelaku ini tidak ada tanda-tanda mau mengamuk," tuturnya.

Kata polisi

Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Burhan menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan kondisi kejiwaan pelaku.

Kata Burhan, gangguan penyakit kejiwaan Akmal belum bisa dipastikan.

Sebab belum ada yang bisa membuktikan bahwa Akmal mengalami gangguan kejiwaan.

Olehnya itu, pihaknya akan memeriksakan Akmal ke dokter Psikiater untuk memastikan hal itu.

"Akan dilakukan pemeriksaan psikiater terhadap terduga pelaku untuk mengetahui sejauh mana penyakit yang diderita," tuturnya, dikutip dari Tribun-Timur.

Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Hendak Buang Air, Gadis 12 Tahun di OKU Selatan Ini Tengah Malam tiga Kali Berteriak Minta Tolong

Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Pria Beristri di OKU Selatan Rudakpaksa, Setrum dan Hanyutkan ke Sungai Anak Tetangganya Sendiri

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria Beristri Tega Rudapaksa Bocah 12 Tahun, Korban Disetrum lalu Ditenggelamkan ke Sungai

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved