Wawancara Eksklusif

Paguyuban Pasundan Hadirkan Lampung Sundanese Arts Festival, Bustomi: Jadi Ajang Alkuturasi Budaya

Berikut petikan wawancara Tribun dengan Ketua Umum Paguyuban Pasundan Lampung Bustomi Rosadi.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Deni
Ketua Umum Paguyuban Pasundan Lampung Bustomi Rosadi. Paguyuban Pasundan Hadirkan Lampung Sundanese Arts Festival, Bustomi: Jadi Ajang Alkuturasi Budaya. 

Karena memang dari 1951 itu sampai sekarang sudah berkembang pesat ke daerah Lainnya.

Bagaimana proses adaptasi warga etnis Sunda di Lampung selama ini menurut Anda?

Sebagaimana biasanya orang Sunda itu mudah berbaur, begitu juga di Lampung ini.

Jadi saat ini sudah berkembang pesat dan beradaptasi dengan baik. Itu ditunjukan dengan kolaborasi budaya Sunda dengan Lampung.

Memang masalah budaya ini bukan masalah yang bersifat memaksa.

Tetapi, dengan kearifan lokal kita, etnis Sunda yang sedang berada di Lampung jadi kita berkolaborasi dengan budaya Lampung.

Mulai dari bahasa yang sudah tercampur, kemudian juga tari-tarian dan banyak budaya lainnya.

Dari sisi perkawinan pun apakah saat ini sudah saling silang dengan etnis lain, termasuk etnis Lampung?

Ya istilah kawin silang itu sudah sangat banyak dan berkembang ya di Lampung ini. 

Tidak hanya dengan etnis Lampung, tapi juga dengan etnis-etnis lain seperti Semendo, Jawa, Lampung, dan lainnya.

Ada acara khusus yang bersifat budaya terkait proses akulturasi ini?

Jadi itulah mengapa Paguyuban Pasundan Lampung membuat satu festival yang dinamakan dengan Lampung Sundanese Arts Festival.

Dan itu sudah berjalan lima kali sejak 2010.

Dan saat ini akan kita adakan lagi yang keenam di Tulangbawang Barat.

Festival ini menjadi ajang akulturasi budaya Sunda dengan Lampung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved