Kesehatan

Halo Dokter, Apa Itu Kudis dan Gejalanya Seperti Apa

Berikut ini penjelasan dari apa itu kudis dan penjelasan gejala kudis. kudis adalah kondisi kulit gatal yang disebabkan oleh tungau.

|
Editor: Hanif Mustafa
SCIEPRO / SCIENCE PHOTO LIBRARY / SKU / SCIENCE PHOTO LIBRARY VIA AFP
Ilustrasi kudis atau scabies. Halo Dokter, apa itu kudis dan penjelasan gejala kudis. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Simak berikut ini penjelasan dari apa itu kudis dan penjelasan gejala kudis.

Melansir laman WHO, kudis adalah kondisi kulit gatal yang disebabkan oleh tungau atau kutu kecil bernama Sarcoptes scabiei var hominis.

Biasanya, para penderitanya akan merasakan gatal yang hebat pada area yang terserang kutu tersebut.

Laporan WHO menyebutkan diperkirakan lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia menderita kudis.

Bahkan lebih dari 10 persen dari total kasus yang ada diderita oleh anak-anak yang berada di wilayah negara miskin.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Karies Gigi

Penyakit ini akan mudah berkembang pada negara yang memiliki kondisi cuaca panas, beriklim tropis.

Kudis atau yang juga dikenal sebagai scabies merupakan penyakit kulit yang menyerang.

Bahkan meskipun belum menunjukkan gejala apapun, penderita kudis dapat menyebarkan masalah kulit tersebut ke orang lain.

Penyebarannya juga tergolong cukup cepat melalui kontak fisik, termasuk tinggal bersama.

Orang-orang yang rentan terserang kudis adalah anak-anak serta lansia yang berada di daerah miskin.

Baca juga: Halo Dokter, Cara Menghilangkan Bruntusan di Wajah

Gejala kudis

Melansir Web MD, dibutuhkan beberapa waktu untuk kulit bereaksi ketika pertama kali terinfeksi kudis.

Disebutkan WHO, umumnya tungau betina akan bersembunyi di bawah kulit dan menyimpan telurnya di sana.

Telur kutu tersebut akan pecah di permukaan kulit pada 3-4 hari dan berkembang menjadi kutu pada 1-2 minggu.

Setelah 4-6 minggu, barulah kulit penderita kudis akan bereaksi berupa gatal-gatal.

Biasanya, kebanyakan individu terinfeksi 10-15 tungau tersebut.

Berikut gejala kudis yang umum terjadi, di antaranya:

1. Rasa gatal yang hebat, khususnya saat malam.

2. Muncul ruam seperti jerawat.

3. Kulit bersisik dan lecet.

4. Luka akibat garukan.

Dikutip dari Kompas.com, kudis paling sering ditemukan di area:

1. Antara jari-jari.

2. Ketiak.

3. Sekitar pinggang.

4. Sepanjang bagian dalam pergelangan tangan.

5. Siku bagian dalam.

6. Telapak kaki.

7. Sekitar payudara.

8. Sekitar alat vital pria.

9. Pantat.

10. Lutut.

Sementara itu, kudis ternyata juga dapat terjadi pada bayi dan anak kecil.

Biasanya area yang lazim terserang kudis atau scabies tersebut adalah kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.

Jika seseorang pernah memiliki riwayat akan penyakit ini, tanda dan gejala kudis dapat berkembang dalam beberapa hari.

Namun jika belum pernah, setidaknya membutuhkan waktu hingga enam minggu .

Komplikasi kudis

Bila tak ditangani dengan baik, kudis atau scabies bisa menyebabkan komplikasi akibat dari luka gores.

Impetigo adalah infeksi kulit yang bisa muncul berkat penyakit kudis yang tak tertangani dengan tepat.

Impetigao seringkali disebabkan oleh bakteri Satph atau terkadang bakteri Strep.

Terdapat bentuk kudis yang lebih parah disebut scabies berkrusta.

Scabies ini dapat memengaruhi kelompok berisiko tinggi tertentu, termasuk:

1. Orang dengan kondisi mengidap HIV atau leukemia kronis.

2. Orang yang sakit parah, seperti orang di rumah sakit atau fasilitas perawatan.

3. Orang tua di panti jompo

Nama lain dari scabies berkrusta ini adalah scabies Norwegia.

Scabies Norwegia cenderung membuat kulit berkerak dan bersisik, serta memengaruhi area tubuh yang luas.

Bahkan scabies berkrusta sangat menular dan sulit diobati.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Bruntusan dan Jenisnya

Biasanya, seseorang dengan kudis biasa memiliki sekitar 10-15 tungau.

Sedangkan, seseorang dengan scabies berkrusta mungkin penuh dengan jutaan tungau.

Cara mengobati kudis

Dalam perawatannya, cara mengobati kudis dapat dilakukan menggunakan krim atau lotion, hasil resep dokter.

Namun ada juga perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi gatal pada kudis, di antaranya:

1. Dinginkan dan rendam kulit dengan air dingin

2. Oleskan losion yang menenangkan, seperti kalamin

3. Minum antihistamin

Sementara obat-obatan yang biasa diresepkan untuk kudis meliputi krim permetrin, ivermectin (Stromectol), dan crotamiton (Eurax, Crotan). ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved