Apa Itu

Apa Itu Puisi dalam Karya Sastra

Puisi merupakan bagian dari suatu karya sastra. Namun apa itu puisi? Berikut penjelasan selengkapnya.

Penulis: Virginia Swastika | Editor: Kiki Novilia
Pixabay/Free-Photos
Ilustrasi tulisan. Apa Itu Puisi dalam Karya Sastra 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dalam karya sastra terdapat istilah puisi. Namun, apa itu puisi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Biasanya, penggunaan bahasa yang digunakan akan membuat seseorang terhanyut karena keindahannya.

Terlebih, susunan katanya juga memiliki keberagaman makna.

Puisi dapat dikatakan sebagai karya sastra hasil dari ungkapan dan perasaan seseorang dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik, dan bait.

Baca juga: Apa Itu Cerita Fiksi, Berikut Penjelasannya

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), puisi merupakan sastra yang membangkitkan kesadaran imajinatif dan terkonsentrasi pengalaman atau respon emosional melalui bahasa yang dipilih serta diatur untuk makna, suara, dan ritme.

Puisi merupakan subyek dengan cakupan yang luas, bahkan setua sejarah atau lebih tua.

Biasanya, puisi dapat dikenali dari ketergantungan pada suku kata, garis, dan berhubungan dengan struktur.

Kecil kemungkinan bahwa jenis sastra lain memiliki istilah teknis seperti yan terdapat pada puisi.

Berdasarkan jenisnya, puisi dapat dibedakan menjadi tiga, di antaranya puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer.

Baca juga: Apa Itu Teks Deskripsi, Ciri-ciri dan Jenisnya

Ciri-ciri puisi

Adapun ciri-ciri puisi yakni:

- Terdiri atas kumpulan kata-kata yang tersusun menjadi baris-baris.

- Baris-baris tersebut terkumpul menjadi beberapa bagian.

- Setiap baris terakhir berbunyi kata vokal terkadang berupa huruf konsonan.

- Setiap baris terakhir bunyi vokal kata teratur.

Jenis puisi

Rian Damariswara dalam Buku Konsep Dasar Kesustaraan (2018), ada bebera jenis puisi, yaitu:

1. Puisi Lama

Puisi lama merupakan puisi yang diciptkan pada masa lalu dan terikat oleh aturan-aturan.

Aturan yang dimaksud adalah jumlah baris dalam bait, jumlah kata dalam baris, dan jumlah suku kata mauun rima.

Dalam puisi lama terbagi dalam beberapa jenis juga, yakni:

- Pantun, adalah puisi yang terdiri dari empat lari dengan rima akhir ab-ab. Pantun bisa dibedakan berdasarkan jenis, seperti pantun lucu, pantun anak, dan sebagaianya.

- Mantra, adalah ucapan-ucapan yang dipercaya dapat mendatangkan kekuatan magic. Biasanya dipakai dalam acara tertentu.

- Karmina, merupakan jenis pantun pendek yang terdiri dari dua baris. Karena pendek, karmina sering disebut pantun kilat.

- Seloka, merupakan pantun berkait yang berasal dari Melayu klasik dan berisi pepatah.

- Gurindam, adalah puisi yang terdiri dari dua baik, yang mana tiap bait terdiri dua baris kalimat dengan rima yang sama.

- Syiar, adalah puisi yang tersusun atas empat baris dengan bunyi akhiran yang serupa. Biasanya syair menceritakan sebuah kisah dan di dalamnya terkandung amanat.

- Talibun, merupakan pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki irama abc-abc.

2. Puisi Baru

Puisi baru merupakan puisi yang tidak terikat aturan.

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Dalam puisi baru juga digolongkan menjadi delapan, yakni:

- Ode, adalah puisi lirik bisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada agung dan tema serius.

- Balada, adalah sajak sederhana yangmengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan.

- Himne, adalah sejenis nyanyian pujaan yang ditujukan untuk Tuhan, atau Dewa, atau sesuatu yang dianggap penting dan sakral.

- Epigram, adalah puisi yang berisi tentang ajaran dan tuntunan hidup.

- Romansa, adalah puisi cerita yang berisi tentang kisah-kisah cinta kasih.

- Elegi, adalah puisi yang berisi tentang ratap tangis atau kesedihan.

- Satire, adalah puisi tentang sindiran atau kritik kepada penguasan.

- Distikon, adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari dua baris.

- Terzina, adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari tiga baris.

- Kuatren, adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari empat baris.

- Kuint, adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari lima baris.

- Sekstet, adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari enam baris.

- Septima, adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari tujuh baris.

- Oktaf/ Stanza, adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari delapan baris.

- Soneta, adalah puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi dua.

Di mana dua bait pertama masing-masing 4 baris, dan dua bait kedua masing-masing tiga baris.

3. Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer merupakan salah satu jenis puisi yang keberadaannya muncul pada era setelah tahun 2000.

Menurut KBBI, kontemporer adalah bermakna masa kini sesuai dengan keadaan zaman.

Dalam puisi kontemporer dibagi tiga, yakni:

- Mantra, adalah puisi yang mengambil sifat-sifat dari mantra.

- Mbeling, adalah puisi yang sudah tidak mengikuti aturan umum dan ketentuan dalam puisi.

- Konkret, adalah puisi yang mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah hingga menyerupai gambar tertentu.

Baca juga: Apa Itu Magnet

Itulah rangkuman penjelasan mengenai apa itu puisi. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )

Baca apa itu lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved