Bentuk Penghargaan, Nestle Bagikan Kambing untuk Petani Kopi di Tanggamus Lampung

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - PT Nestle Indonesia memberikan penghargaan kepada petani kopi di Provinsi Lampung, termasuk di Tanggamus.

Penghargaan itu diberikan dalam rangka perayaan HUT Ke-50 Nestle.

Penghargaan secara simbolis diberikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi didampingi Bupati Tanggamus Dewi Handajani dan Direktur PT Nestle Indonesia Jean-Luc DeVuyst di Edufarm PT Nestle di Pekon Negeri Agung, Kecamatan Talang Padang, Kamis (4/11/2021).

Jean-Luc DeVuyst mengatakan, Nestle Indonesia didirikan pada tahun 1971 dan mempekerjakan sekitar 3.600 karyawan.

Baca juga: Belum Serahkan Laporan, Pencairan BLT-DD Empat Pekon di Tanggamus Ditunda

Nestle Indonesia memiliki tiga pabrik di Indonesia yang memproduksi berbagai produk susu, makanan dan minuman dengan merek-merek terkenal.

Khusus di Lampung, Nestle telah bermitra dengan petani kopi sejak tahun 1994.

Sejak saat itu hingga sekarang sudah ada 20 ribu petani kopi yang diberi pendampingan.

"Selama 50 tahun, kami selalu berpegang teguh pada komitmen kami untuk berinvestasi di Indonesia, dengan fokus untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja," ujar Jean.

Selanjutnya menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat, termasuk biji kopi.

Baca juga: Pria di Tanggamus Lampung Modifikasi Motor Curian Jadi Trail

Tujuannya demi menghasilkan produk makanan dan minuman berkualitas dan bergizi yang aman dan lezat bagi konsumen,

"Dengan investasi itu juga kami turut serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia," jelas Jean.

Selanjutnya sebagai bentuk penghargaan kepada para komunitas petani kopi binaan Nestle Indonesia, diberikan bantuan mesin pemotong rumput sebanyak 15 unit.

Sebanyak 25 petani kopi mendapatkan bantuan dua ekor kambing.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memberikan apresiasinya kepada Nestle Indonesia atas kemitraan yang telah terjalin antara perusahaannya dengan komunitas petani kopi di Lampung.

Hal ini juga sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong penggunaan bahan dan produk yang dihasilkan oleh produsen setempat.