Terduga Teroris Diamankan di Lampung
Densus Geledah Yayasan di Pringsewu Lampung, Amankan Ratusan Kotak Amal, Mobil dan Komputer
Pada Kamis (4/11), Densus menggeledah kantor Yayasan Ishlahul Umat Lampung di Pekon Klaten Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri masih melakukan penelusuran jaringan teroris di Lampung.
Pada Kamis (4/11), Densus menggeledah kantor Yayasan Ishlahul Umat Lampung di Pekon Klaten Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.
Sehari sebelumnya atau Rabu, Densus berhasil mengamankan ratusan kotak amal bertuliskan LAZ ABA dan CPU komputer dari sebuah rumah di Gang Mahoni I, Way Halim Permai, Bandar Lampung.
Tim Densus juga telah mengamankan tiga orang terduga teroris sejak Minggu (31/10) hingga Selasa (2/11).
Ketiganya yakni, SU (61) diamankan di Desa Bagelen, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran.
Kemudian, SK (59) diamankan di Bataranila, Lampung Selatan, serta DRS (47) diamankan di Pringsewu.
Ketiganya diduga sebagai anggota teroris Jamaah Islamiyah (JI) dan pengurus LAZ ABA atau Lembaga Amil Zakat Abdurrahman Bin Auf.
Diketahui Yayasan Ishlahul Umat Lampung sebelumnya bernama Lembaga Amil Zakat Baitul Mal Abdurrahman bin Auf (LAZ BM ABA). Informasi dari warga sekitar, LAZ BM ABA berganti nama sejak satu tahun terakhir.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad hadir dalam penggeledahan tersebut didampingi oleh Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri.
Pantauan Tribun, penggeledahan ini dijaga ketat oleh anggota Densus 88 berpakaian serba hitam dan petugas kepolisian dari wilayah setempat dan TNI.
Baca juga: Markas Yayasan yang Digeledah Densus 88 Antiteror Dekat dengan Kantor Pemerintahan di Pringsewu
Penggeledahan juga disaksikan Danramil, Camat Gadingrejo Joko, dan Kepala Kesbangpol Sukarman.
Pandra mengatakan bahwa kantor dari Yayasan Ishlahul Umat Lampung sebelumnya sebagai LAZ BM ABA.
Namun karena keberadaan kotak amal LAZ BM ABA yang digunakan untuk mendanai kegiatan terorisme diketahui, sehingga mereka berganti nama menjadi Yayasan Ishlahul Umat Lampung.
"Kemudian mendirikan nama ini dari Januari 2020 dan didaftarkan secara resmi dengan nama Ishlahul Umat Lampung," jelas Pandra.
Ratusan Kotak Amal
Dari kantor Yayasan Ishlahul Umat Lampung di Pringsewu ini, Densus kembali mengamankan ratusan kotak amal beserta kunci-kuncinya.
Pandra mengatakan, kotak amal tersebut sempat hilang dari peredaran. Hilangnya kotak amal ini setelah ada isu peredaran kotak amal untuk menggalang dana buat membiayai aksi-aksi terorisme di Indonesia.
"Biasanya kita lihat di tempat-tempat umum," tuturnya.
Ia mengatakan, keberadaan kotak amal ini membuktikan kebenaran kotak amal yang sempat beredar itu.
Jumlah pasti kotak amal sedang dihitung.
Sementara bentuk kotak amal bervariasi. Ada yang kecil dan besar.
Tim Densus 88 RI juga mengamankan satu unit mobil minibus Toyota Kijang warna biru, BE 1189 BS dari Yayasan Ishlahul Umat Lampung. Mobil ini merupakan transportasi yang membawa kotak amal.
Selain itu, Densus juga mengamankan komputer, berkas, dan papan struktur organisasi Lembaga Amil Zakat Baitul Mal Abdurrahman bin Auf (LAZ BM ABA).
Sembilan Pokja
Lebih lanjut Pandra menerangkan, yayasan yang diduga berafiliasi dengan teroris Jamaah Islamiyah ini mempunyai sembilan kelompok kerja (Pokja) di Lampung.
Sembilan Pokja itu berada di sembilan kabupaten/kota di Lampung.
Tempat penggeledahan di Pekon Klaten, Kecamatan Gadingrejo merupakan Pokja Pringsewu.
Yayasan ini punya aset tanah, bangunan, dan kendaraan. Ada juga barang-barang tidak bergerak lainnya.
Pandra menambahkan bila pendalaman penyelidikan Tim Densus 88 tidak hanya di sini.
Melainkan masih ada pendalaman lainnya.
Polda Lampung beserta jajaran Polres hanya mem-backup.
Selanjutnya, hasil penggeledahan di Kabupaten Pringsewu akan dianalisis tim Densus 88.
(Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)