Pringsewu
200 Lebih Makanan Tradisional Tersaji di Nggruput Pringsewu Lampung
Jajan di pasar jajanan tradisional Kabupaten Pringsewu, Lampung makin asyik di jalan komplek perkantoran Pemkab Pringsewu
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Jajan di pasar jajanan tradisional Kabupaten Pringsewu, Lampung makin asyik di jalan komplek perkantoran Pemkab Pringsewu seiring hadirnya Nggruput Pringsewu.
Pasar jajan tradisional Nggruput ini hanya buka sekali dalam satu peka, tepatnya saat libur hari minggu.
Pasar ini hanya operasi sekitar empat jam, mulai pukul 06.00-10.00 WIB.
Tidak hanya jajanan, di pasar tradisional ini juga ada acara yang rutin diselenggarakan berupa senam.
Sehingga pengunjung yang datang bisa olahraga senam terlebih dahulu, sebelum belanja jajan tradisional.
Baca juga: Pasar Tradisional di Bandar Lampung Masih Sepi, Pedagang: Besok Sudah Normal
Seperti jajanan tradisional yang disajikan Pujiah, warga Pekon Wates, Kecamatan Gadingrejo.
Dia menjajakan ciwel, sawut, lupis dan cenil, dengan harga per satu porsi Rp 5000.
Pembina Nggruput Suchairi Sibarani mengungkapkan Pasar Nggruput menyajikan sebanyak 200 lebih menu jajanan tradisional.
Pedagang yang menyajikan di bawah Nggruput itu mencapai 83 pedagang. Ia pun menjamin jajanan tradisional di Nggruput ini aman.
Sebab, Nggruput bekerjasama dengan BPOM melakukan pemeriksaan rutin terhadap makanan yang disajikan di area Nggruput.
Ia menuturkan, yang hadir di Pasar Nggruput tidak hanya warga dari Kabupaten Pringsewu saja, namun juga dari daerah lain, bahkan luar Lampung.
Contohnya Agus, yang mengaku berasal dari Depok. Agus datang ke Nggruput setelah mengetahui pasar makanan tradisional ini dari media.
Selain itu keberadaan Agus di Pringsewu karena alasan pulang kampung.
Sehingga dia datang ke Nggruput, ia pun mencari jajan kesukaan, berupa sale pisang untuk mendapatkannya. ( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik Budiawan Cahyono )