Kesehatan

Halo Dokter, Simak 4 Penyakit Kulit Menular dan Cara Mengatasinya

Gangguan kesehatan pada kulit menjadi hal yang kerap terjadi dan sering disalami setiap orang. Simak 4 penyakit menular menurut Halo Dokter.

Editor: Hanif Mustafa
Kompas.com
Ilustrasi kudis. Simak 4 penyakit kulit menular menurut Halo Dokter. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Simak berikut ini adalah 4 penyakit kulit yang menular.

Gangguan kesehatan pada kulit menjadi hal yang kerap terjadi dan sering disalami setiap orang.

Banyak bentuk penyakit kulit. Bahkan, banyak pula yang bersifat menular.

Kulit menjadi lapisan pertama yang paling sering melakukan kontak dengan beragam bakteri, virus, hingga jamur penyebab penyakit menular.

Dan sebagai organ terluar, kulit berperan penting dalam melindungi organ tubuh lainnya.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Bisul dan Bagaimana Mengobatinya

Lantas apa saja penyakit kulit menular dan bagaimana cara mengobtai penyakit kulit menular tersebut?

1. Cacar air

Ilustrasi cacar air. Halo Dokter, 4 Penyakit Kulit Menular dan Cara Mengobatinya
Ilustrasi cacar air. Halo Dokter, 4 Penyakit Kulit Menular dan Cara Mengobatinya (Kompas.com)

Cacar air adalah bagian dari penyakit kulit menular.

dr Desidera Husadani, Sp. DV dari Klinik Skin Rachel mengatakan penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella zooster.

Gejala yang timbul biasanya ditandai dengan demam, nyeri sendi, sakit kepala, dan muncul bintik-bintik merah berisi cairan.

Bintik-bintik merah tersebut bisa muncul di area wajah, dada, dan punggung, lalu menyebar ke tangan dan kaki.

Namun menurut dr Desi, cacar air ini bisa disembuhkan melalui obati anti virus, hasil resep dokter.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Kutil dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Sayangnya, cacar air yang sudah sembuh tersebut akan menjadi luka koreng.

"Setelah minum anti virus, dalam waktu tujuh hari, biasanya cacar air sudah sembuh. Setelah sembuh, bintik merah yang berisi cairan biasanya akan menjadi koreng," kata dr Desi.

Dirinya juga mengatakan saat luka tersebut menjadi koreng, tidak disarankan untuk mengelupaskannya agar tidak menjadi bopeng.

2. Herpes

Herpes merupakan jenis penyakit kulit menular lainnya yang menyerang manusia.

dr Desi mengatakan penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex.

Sebagai penyakit menular, penyakit ini menyebar melalui kontak fisik antara penderita herpes dengan orang yang memiliki luka di kulit.

Masalah kesehatan ini ditandai dengan adanya beruntusan yang bergerombol dan tak menyebar, tetapi terasa panas dan perih.

Rasa perihnya itu akan semakin terasa ketika beruntusan tersebut pecah dan terkena air.

Penyakit herpes memiliki ciri-ciri yang mirip dengan efek digigit tomcat dan dapat menyerang area tubuh manapun.

"Sering ada pasien yang datang ke saya dan mengatakan 'Dok, saya terkena herpes'. Tapi setelah saya lihat ternyata dia bukan terkena herpes, tapi terkena gigitan tomcat," terang dr Desi.

Saat seseorang terinfeksi penyakit herpes, cara mengobati penyakit menular ini dengan langsung berkonsultasi dengan dokter.

Hal tersebut untuk memastikan penyebab serta mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

3. Bisul

Siapa sangka tenyata bisul juga merupakan penyakit kulit menular?

Bisul kulit yang aktif menyebar melalui kontak kulit ke kulit atau melalui benda.

Dokter praktik umum di Bandar Lampung, dr Boy Zaghlul Zaini mengatakan bisul disebabkan karena infeksi bakteri Satphylococcis aureus.

Meski tergolong sebagai infeksi ringan, bisul tetap harus mendapatkan penanganan yang tepat.

Sebab bila tidak ditangani dengan benar, hal tersebut akan menyebabkan komplikasi, termasuk keracunan darah.

"Tentang bisul, ada yang harus kita luruskan dari pandangan masyarakata. Jangan sampai, bisul yang belum waktunya pecah dipaksa untuk dicongkel sendiri," kata dr Boy.

"Karena yang ditakutkan hal itu menimbulkan infeksi berat," tambahnya.

Saat kondisi bisul memburuk, penanganan khusus dari pihak medis sangat diperlukan.

"Kalau bisul sudah tergolong kronis, itu perlu diinisiasi dengan penanganan dari dokter bedah di rumah sakit."

"Masyarakat harus tahu, walaupun bisul tergolong penyakit yang sepele, jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, tetap akan membahayakan penderitanya," sambungnya lagi.

Dikonfirmasi terpisah, dr Desidera Husadani, Sp. DV dari Klinik Skin Rachel membantah perihal anggapan bisul yang disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi telur.

Menurunya bisul tak memiliki kaitan dengan telur atau makanan lainnya.

Sebab, penyakit kulit menular ini disebabkan karena infeksi bakteri yang masuk melalui luka pada kulit.

Umumnya bisul ditandai dengan gejala berupa:

1. Kulit di sekitar benjolan berubah menjadi merah dan berisi nanah.

2. Saat disentuh akan terasa hangat.

3. Terjadi pembengkakan.

Sementara cara mengobati penyakit menular ini dapat dilakukan tanpa penanganan medis.

Di antaranya dengan mengompres bisul menggunakan air hangat, membersihkan bisul yang pecah dengan kain kasa serta alkhol dan sabun antibakteri.

Disarankan juga mengoleskan obat oles pada bisul yang pecah dan rutin mengganti perban.

4. Kudis

Ilustrasi kudis. Halo Dokter, 4 Penyakit Kulit Menular dan Cara Mengobatinya
Ilustrasi kudis. Halo Dokter, 4 Penyakit Kulit Menular dan Cara Mengobatinya (Kompas.com)

Penyakit menular yang menyerang kulit selanjutnya adalah kudis.

Masalah kesehatan ini juga dikenal sebagai scabies, kadas, tinea, dan kurap.

Laporan WHO menyebutkan diperkirakan lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia menderita kudis.

Bahkan lebih dari 10% dari total kasus tersebut dialami oleh anak-anak yang berada di wilayah negara miskin.

dr Antoni Miftah, Sp.KK.FINSDV mengatakan permasalahan ini dapat menyerang seluruh bagian tubuh, terutama area ketiak, lipatan paha dan bokong, sela-sela jari tangan dan kaki.

Masalah kulit ini disebabkan oleh jamur jenis tricophyton, epidermophyton, dan microsporum.

Jamur tersebut dapat tumbuh pesat pada orang yang memiliki faktor genetik rentan terhadap jamur.

Selain itu, penyakit ini juga dapat terjadi pada orang yang tidak bisa menjaga kebersihan tubuh, obesitas, serta penderita diabetes.

Kudis akan lebih mudah menular pada orang lain jika terdapat kontak fisik, termasuk berbagi alat mandi.

Ciri-ciri kudis umumnya berbentuk bulat, tengahnya pucat, pinggirnya merah dan menonjol.

"Bulatan itu akan disertai dengan rasa gatal, yang bisa semakin terasa saat kulit sedang dalam kondisi lembab dan berkeringat," kata dr Antoni.

Sebagai cara mengobati penyakit kulit ini, disarankan untuk datang langsung ke spesialis kulit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Umumnya dokter akan memberikan obat anti jamur yang berbentuk obat oles atau obat minum, sesuai dengan tingkat keparahan yang dialami penderita.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Stretch Mark yang Jadi Keluhan Banyak Kaum Hawa Usai Melahirkan

"Kalau tinea sembuh, sebaiknya jangan abai dengan kebersihan tubuh. Sebab, tinea bisa muncul lagi kapan saja," terangnya. ( Tribunlampung.co.id / Jelita Dini Kinanti / Virginia Swastika )

Baca kesehatan lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved