Daun Pepaya
Manfaat Daun Pepaya, Bantu Optimalkan Telur Ikan Bandeng
Satu di antara manfaat daun pepaya adalah efektif optimalkan penetasan telur ikan bandeng. Kemampuan tersebut didapat berkat enzim proteolitik.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Kiki Novilia
Meski jarang daun pepaya jarang digunakan sebagai pestisida oleh para petani, tetapi daun ini ternyata bisa mengendalikan hama ulat pada sawi hijau.
Khasiat atau manfaat daun pepaya tersebut ditemukan dalam riset berjudul 'Ekstrak Daun Pepaya sebagai Biopestisida Hama Ulat pada Tanaman Sawi Hijau' karya Anik Sukrisni (2018).
Hasil riset menunjukkan bahwa daun pepaya efektif dalam mengendalikan hama ulat perusak daun pada tanaman sawi hijau.
Bahkan dengan menggunakan ekstrak daun pepaya berkonsentrasi 100% bisa menyebabkan kematian hama lebih banyak.
Kemampuan dalam memberikan manfaat tersebut rupanya terjadi berkat banyaknya senyawa kimia yang ada di dalam daun pepaya.
Sebut saja, alkaloid, karbohidrat, saponin, glikaosida, protein dan asam amino, phytosterol, senyawa fenolik, flavonoid, terpenoid, serta tanin.
Tak hanya manfaat daun pepaya itu juga semakin efektif karena sayuran hijau ini mengandung enzim protease papain dan kimopapain yang berperan sebagai racun bagi serangga pemakan tumbuhan.
2. Basmi ulat grayak
Dalam penelitian Potensi Daun Pepaya Carica pubescens dan Pengaruhnya terhadap Serangga Hama karangan Sofia Ery Rahayu dkk (2019) menemukan bahwa daun pepaya bisa atasi serangan hama, khususnya ulat grayak.
Ulat grayak ini termasuk hama yang sangat merugikan bagi petani.
Hama ini dilaporkan dapat menyerang lebih dari 200 spesies tanaman, mulai dari tanaman cabai, kubis, padi, jagung, tomat, buncis, tembakau, terung, kentang, hingga kacang tanah dan kacang kedelai.
Daun pepaya yang digunakan pun adalah jenis daun pepaya gunung yang diolah menjadi ekstrak.
Meskipun penyebarannya masih terbatas, namun manfaat daun pepaya ini masih tetap bisa didapatkan.
Berdasarkan hasil uji coba, kemampuan daun pepaya gunung dalam mengatasi serangan hama disebabkan karena adanya kandungan senyawa aktif, seperti alkaloid dan flavonoid.
Kedua senyawa tersebut dipercaya mampu memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hama ulat grayak melalui makanannya.