Kesehatan
Halo Dokter, Seperti Apa Konsep Treatment Acnes Machine
Halo Dokter, seperti apa konsep treatment acnes machine. Saat ini banyak klinik kecantikan yang menawarkan treatmen, di antaranya treatmen acnes machi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Wajah yang bersih dan kencang banyak diinginkan wanita.
Tentu untuk mendapatkan wajah bersih dan kencang tidaklah mudah.
Perlu ada perawatan yang rajin untuk melakukan treatment kencantikan tertentu.
Saat ini banyak klinik kecantikan yang menawarkan treatmen, di antaranya treatmen acnes machine.
Lantas apa itu treatment acnes machine?
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Bleaching Gigi
dr Carmelita Christina dari Limonia Beauty Center mengatakan, acnes machine adalah treatment dengan konsep microneedle berbasis radiofrequency.
Treatment ini menggunakan jarum halus yang bentuk dan panjangnya bisa disesuaikan dengan target.
Jarum ini terdiri dari bagian bawah dan atas.
Bagian bawah untuk menghantarkan energi radiofrequency.
Sedangkan jarum bagian atas terisolasi, sehingga ketika jarum ditusukan pada saat treatment acnes machine dilakukan, tidak akan melukai kulit bagian atas.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Gigi Kuning dan Penyebabnya
Fungsi treatment ini adalah untuk mengatasi syringoma, jerawat, komedo, eyebag, pipi chubby, double chin, dan hiperhidrosis pada ketiak.
Untuk mendapatkan fungsi tersebut, butuh pengulangan treatment setiap satu bulan sekali.
Hanya saja butuh pengulangan berapa kali, sulit dipastikan karena tergantung dengan fungsi apa yang ingin didapatkan.
Treatment ini bisa dilakukan siapa saja.
Kecuali yang kulitnya sedang mengalami infeksi dan iritasi.
Selain itu ibu hamil juga tidak boleh melakukan treatment ini.
Tunggu sampai melahirkan, setelah itu baru bisa melakukan treatment ini walaupun sedang menyusui.
"Untuk yang sedang memiliki penyakit tertentu, juga bisa melakukan treatment ini. Sebab treatment ini sifatnya lokal. Jadi tidak akan berpengaruh ke penyakitnya," kata dr Carmelita.
Treatment Vortex Ultra
Sudah bukan rahasia lagi, banyak hal yang populer Korea hadir di Indonesia termasuk treatment. Salah satunya adalah treatment vortex ultra.
Lantas apa itu treatment vortex ultra? Simak penjelasan berikut ini.
Owner MOOI Aesthetic Clinic dr Harry Putri Wulandari mengatakan MOOI Aesthetic Clinic menghadirkan treatment vortex ultra karena vortex ultra adalah treatment yang populer di Korea.
Selain itu vortex ultra juga punya banyak fungsi.
Diantaranya adalah bisa merangsang kolagen dan mengencangkan kulit wajah karena adanya RF pada vortex ultra, facial cleansing yang merupakan facial tanpa rasa sakit, dan menutrisi kulit dari dalam.
Kemudian ada ultrasound dan electrophoresis yang bisa membuat serum yang dioleskan ke kulit wajah bisa lebih menyerap ke kulit wajah, serta menyamarkan kantung mata dan kerutan pada kulit wajah.
Selain itu wajah juga bisa jadi tampak cerah dan bersih
Semua itu bisa didapatkan setelah satu kali treatment vortex ultra.
Namun untuk hasil yang maksimal, harus dilakukan minimal empat kali treatment dengan jeda waktu dua minggu hingga satu bulan.
Meskipun sudah didapatkan hasil yang maksimal, disarankan untuk tetap mengulang treatment vortex ultra supaya hasil maksimal tersebut tetap bertahan, dan mencegah menumpuknya sel kulit mati yang bisa membuat wajah kusam serta berjerawat.
Setelah treatment vortex ultra, tidak akan ada efek downtime seperti kulit jadi merah dan sebagainya. Itu sebabnya treatment vortex ultra adalah treatment yang nyaman.
Bahkan setelah treatment vortex ultra, bisa langsung melakukan aktivitas seperti biasa.
Siapapun bisa melakukan treatment vortex ultra kecuali yang kondisi kulit wajahnya sensitif, ada iritasi, dan sedang ada jerawat aktif.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Milia dan Apa Bedanya dengan Syringoma
Kalau tetap melakukan treatment vortex ultra, khawatirnya tetap akan menambah parah kondisinya.
"Tak hanya itu, yang ada sakit jantung, pakai ring jantung, dan ibu hamil juga tidak boleh malakukan treatment vortex ultra. Kalau ibu hamil melakukan vortex ultra khawatirnya akan ada kontraksi palsu," kata dr Putri. ( Tribunlampung.co.id / Jelita Kinanti )