Bandar Lampung
Sosok Firman Al Hakim, Gitaris Tercepat asal Lampung yang Religius dan Membumi
Belum lama ini, Firman Al Hakim baru saja menelurkan sebuah karya lagi. Ia merilis single baru bertajuk Morning Dew di Unsilent, Bandar Lampung.
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Skill gitaris Lampung Firman Al Hakim sudah terkenal hingga seantero Tanah Air, bahkan mancanegara.
Dengan sederet prestasi yang sudah ditorehkannya, ia adalah pribadi yang sangat sederhana dan religius.
Belum lama ini, Firman Al Hakim baru saja menelurkan sebuah karya lagi.
Ia merilis single baru bertajuk Morning Dew di Unsilent, Bandar Lampung, 10 November 2021 lalu.
Baca juga: Gitaris Slank Abdi Negara Jabat Komisaris Telkom
Meski hujan deras mengguyur, tempat nongkrong yang berada di bilangan Jalan Antasari, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung ini dipadati pengunjung.
Hal itu menjadi bukti bahwa para pecinta musik di Lampung, khususnya yang menyukai genre rock, sudah rindu dengan aksi Firman “mencabik-cabik” gitar.
Firman mengatakan, Morning Dew akan menjadi bagian dari mini album ketiganya.
Sebelumnya, gitaris sarat prestasi ini sudah meluncurkan mini album Optimus Neoclassicus Symphonius In A Minor pada pada 2012 silam.
Sempat vakum tiga tahun lamanya, akhirnya Firman kembali mengeluarkan mini album kedua bertajuk Minor Dignitary pada tahun 2015.
Baca juga: Pendiri Forum Otomotif Lampung Rangga Pati Kesuma Nyambi Jadi Gitaris
Bedanya, dalam lagu Morning Dew kali ini, Firman membuat video klip.
“Iya, ini pertama kali saya bikin video klip untuk lagu saya,” ujar Firman saat ditemui Tribunlampung.co.id di markas Sintesa Production, Bandar Lampung, Rabu (1/12/2021) lalu.
Firman menggandeng Sintesa Production dalam pembuatan video klip Morning Dew.
CEO Sintesa Production Ade Irawan mengatakan, membuat video klip lagu instrumental tidaklah mudah.
Dibutuhkan konsep yang matang sehingga makna lagu tersebut bisa tertuang ke dalam sebuah tayangan audio visual.
“Jelas lebih sulit jika dibandingkan dengan lagu biasa (berlirik). Kalo lagu ada liriknya, kan ceritanya sudah tergambar dengan jelas. Beda dengan lagu instrumental,” beber Ade.
Ade menuturkan, Morning Dew menceritakan tentang rutinitas manusia saat menyambut pagi.
“Pagi hari merupakan momentum dalam sebuah siklus kehidupan yang harus disikapi dengan optimisme dan semangat yang positif,” terangnya.
Shredder Indonesia
Firman Al Hakim sering disebut-sebut sebagai gitaris terbaik yang pernah dimiliki Lampung.
Bahkan tidak sedikit yang menganggapnya sebagai salah satu gitaris tercepat di Tanah Air.
Tak salah jika ia dijuluki shredder Indonesia alias gitaris yang memiliki kecepatan dan akurasi tinggi.
Hebatnya lagi, pria kelahiran 4 Februari 1978 ini menguasai semua teknik gitar secara otodidak.
Namun, gitaris yang memiliki ciri khas selalu mengenakan topi kupluk ini tidak mendapatkan kesuksesan dengan mudah.
Semua berawal dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, tepatnya SMP Xaverius Pahoman, Bandar Lampung.
Kala itu Firman diwajibkan untuk memainkan salah satu alat musik demi mendapatkan tiket lulus SMP.
Anak sulung dari lima bersaudara pasangan Iwan Dulmansyah dan Adawiyah ini pun memilih gitar.
Kebetulan pula, sang ibu menguasai alat musik ini.
Jadilah Firman berguru pada wanita yang melahirkannya itu.
Tak butuh waktu lama, ia berhasil lulus dengan membawakan lagu Burung Kakaktua.
“Akhirnya ayah membelikan saya gitar. Dari situ, saya seperti gak bisa berhenti (main gitar),” tutur Firman.
Singkat cerita, Firman akhirnya menjelma menjadi gitaris andal.
Berbagai kompetisi dimenanginya.
Mulai dari juara 1 Festival Musik Indonesia kategori solo electric guitar Fender Guitar tahun 2003, finalis kompetisi solo guitar Yamaha Rock Guitar Competition di Singapura setahun berselang, dan masih banyak lagi.
Sejumlah video aksi Firman bermain gitar dapat dengan mudah ditemukan di YouTube.
Tidak sedikit warganet yang melemparkan pujian kepada Firman.
Mereka mengatakan, kemampuan Firman memainkan jari-jarinya di atas fret gitar setara dengan beberapa gitaris kenamaan, seperti Steve Vai hingga Yngwie Malmsteen.
Bahkan, ada yang menyebut Firman sebagai Yngwie Malmsteen-nya Indonesia.
Sosok Religius
Namun, Firman tetaplah Firman.
Ia tidak silau dengan semua pencapaiannya sejauh ini.
Firman selalu berusaha untuk terus membumi.
Di balik kemampuannya bermain gitar yang membuat banyak orang iri, Firman adalah sosok yang sederhana.
Ia tidak pernah merasa menjadi gitaris paling hebat.
Di matanya, semua itu merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT yang patut disyukuri.
Meski sibuk dengan aktivitasnya bermusik, Firman selalu menomorsatukan ibadah.
“Salat tetap nomor satu,” tegas Firman.
Ya, Firman adalah sosok musisi yang religius.
Kendati berkiprah di dunia hiburan, ia tidak pernah sama sekali menyentuh alkohol, atau bahkan rokok sekalipun.
“Ngerokok aja nggak pernah sama sekali,” ujarnya.
Jika sudah bicara soal ibadah, khususnya dakwah, Firman tampak sangat bersemangat.
Di sela kegiatannya menulis lagu, Firman memang selalu meluangkan waktu untuk berdakwah.
Sejumlah negara telah dikunjungi untuk menunaikan tugasnya sebagai umat Muslim itu, seperti India hingga Mesir.
Biodata
Nama: Firman Al Hakim
Tanggal lahir: 4 Februari 1978
Prestasi:
1. Gitaris terbaik di Festival Musik Lampung
2. Juara 1 Festival Musik Indonesia kategori solo elektrik gitar, Fender Guitar/PT Citra Intirama, JCC 2003
3. Partisipan album kompilasi instrumental gitar 'Gitar Klinik 2', Musika Record, 2003
4. Finalis kompetisi solo gitar 'Yamaha Rock Guitar Competition', Singapura, 2004
5. Partisipan Fender Guitar 50th Anniversary event, RedTop Hotel, Jakarta, 2004
6. Additional guitar player Inang/Iwang Noorsaid Band, 2005
7. Gitaris band progresif 'Imanissimo', 2005
8. Demonstrator gitar dan aksesoris, Behringer, PT. Tiga Negeri Musik Bandung, 2007
9. Kontributor tabloid musik 'Music Corner' Jakarta, 2008-2009
10. Demonstrator dan endorser gitar 'Parker' PT. Batavia Musik, 2008-2010
11. Demonstrator amplifier gitar Silvercrest, Bandung, 2010
12. Endorser dan demonstrator gitar 'Shreder', Tri Jaya Musik, Bandung, 2010-2014
13. Partisipan acara gitar 'Guitar for Fun and Gitaran Sore', oleh majalah gitar GitarPlus, 2010-2016
14. Partisipan acara 'G3 Indonesia Rama Satria-DD Crow-Firman Al Hakim', Planet Holywood Jakarta, oleh JayaRoxx Music Production, 2011
15. Solo album gitar instrumental (indie label), 'Optimus Neoclassicus Symphonicus', 2012
16. Gitaris band trash metal Indonesia, 'Rotor', 2012
17. Endorser dan demonstrator amplifier gitar 'Laney', PT Bahanna Musik Indonesia, 2014-2018
18. Demonstrator dan endorser gitar 'Ibanez' PT Mahkota Musik Indonesia, 2015-2025
19. Solo album gitar instrumental 'Minor Dignitary', Hitam Kelam Records, 2015
20. Partisipan album kompilasi instrumenta musik gitar 'Guitar Compilation 2' oleh majalah GitarPlus, 2018
21. Endorser dan demonstrator amplifier gitar 'Vox' PT MMI 2019
22. Partisipan album kompilasi instrumental gitar musik 'Guitar Zone 2', oleh Guitarzone, komuitas gitar Surabaya, 2020
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Gitaris-Lampung-Firman-Al-Hakim-2.jpg)