Kesehatan
Halo Dokter, Apa Itu Leptospirosis
Simak, berikut ini adalah penjelasan mengenai apa itu Leptospirosi, penyakit yang harus diwaspadai di musim hujan.
Penulis: Putri Salamah | Editor: Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Memasuki musim hujan, salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat yakni Lestospirosis.
Lantas apa itu lestospirosis?
Berikut ini akan dijelaskan terkait apa itu lestopirosis.
Dilansir dari Alodokter, penyakit Lestospirosis ini adalah masalah bagi negara-negara beriklim tropis, termasuk negara Indonesia di mana kondisi sanitasi belum memadai.
Namun, diketahui data kasus penyakit ini sangat terbatas akibat kurangnya laporan dan kekeliruan diagnosis.
Baca juga: Halo Dokter, Kenapa Anak Malnutrisi dan Apa Penyebabnya
Oleh karena itu, masyarakat harus paham apa itu Lestospirosis, mulai dari penyebab, gejala hingga penanganannya.
Lestospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri bernama Leptospira.
Bakteri tersebut bisa menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi.
Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara menularkan penyakit ini di antaranya, tikus, sapi, anjing, dan babi.
Penyakit ini juga dapat menyebar melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi dengan bakteri Leptospira.
Baca juga: Halo Dokter, Cara Mencegah Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron
Seseroang terinfeksi penyakit ini jika terkena hewan atau kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi.
Penyakit ini memiliki gejala yang mirip dengan penyakit flu.
Meski begitu, jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan organ dalam, bahkan mengancam nyawa yang terinfeksi.
Penyebab Leptospirosis
Untuk mengantisipasi penyakit ini, masyarakat mesti tahu apa penyebab Leptospirosis.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira Interrogans yang dibawa oleh hewan.
Bakteri Leptospira ini dapat hidup selama beberapa tahun di ginjal hewan, namun tanpa menimbulkan gejala apa pun.
Di bawah ini beberapa hewan yang dapat menjadi perantara penyebab bakteri Leptospira.
1. Anjing
2. Babi
3. Kuda
4. Sapi
5. Tikus
Selama di dalam ginjal hewan, bakteri Leptospira ini sewaktu-waktu akan keluar bersama urine sehingga dapat mengontaminasi air dan tanah.
Di air atau tanah itu, bakteri ini dapat bertahan dalam hitungan bulan atau tahun.
Bagaimana bakteri Leptospira bisa menularkan kepada manusia?
1. Kontak langsung antara kulit dan urine hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira
2. Kontak langsung antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira
3. Mengkonsumsi makanan atau minum yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira
Bakteri ini juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka, baik itu luka kecil atau luka lecet, maupun luka besar seperti luka robek.
Bakteri ini pun bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.
Penyakit Leptospirosis juga bisa menular antar manusia melalui ASI atau hubungan seksual, akan tetapi kasus ini sangat jarang terjadi.
Gejala Leptospirosis
Gejala penyakit ini akan muncul dalam 2 hari hingga 4 minggu setelah terpapar bakteri Leptospira.
Gejala penyakit ini sangat bervariasi pada setiap pasien.
Dan awalnya, seringkali dianggap sebagai gejala penyakit lain seperti flu atau demam berdarah.
Berikut ini tanda dan gejala yang muncul pada penderita penyakit Leptospirosis.
1. Demam tinggi dan menggigil
2. Sakit kepala
3.Diare
4. Mual, muntah, dan tidak nafsu makan
5. Sakit perut
6. Mata merah
7. Nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah
8. Bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan
Keluhan di atas biasanya akan pulih dalam waktu 1 minggu.
Namun pada sebagian kasus, penderita akan mengalami penyakit Leptospirosis tahap kedua, yang disebut dengan penyaki Weil.
Penyakit tersebut terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh infeksi.
Harus Segera ke Dokter, Jika...
Periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas.
Gejala penyakit ini memang mirip dengan gejala penyakit lain, maka dari itu perlu pemeriksan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti sebelum terjadi komplikasi.
Segera ke IGD jika mengalami gejala Leptospirosis yang lebih parah, di antaranya penyakit kuning, sulit buang air kecil, tangan dan kaki bengkak, hingga batuk berdarah.
Jika didiagnosis penyakit ini, harus melakukan kontrol rutin selama pengobatan.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu ISPA dan Seperti Apa Gejalanya
Agar dokter dapat memantau perkembangan kondisi penyakit dan keberhasilan terapi.
Demikian, penjelas mengenai apa itu Leptospirosis. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )