Bandar Lampung

Harga Minyak Goreng, Cabai dan Telur Mahal di Pasar Tradisional Bandar Lampung

Harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok di pasar tradisional Bandar Lampung mengalami kenaikan.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer
Pedagang di Pasar Pasir Gintung. Harga minyak goreng, cabai dan telur mahal di Pasar Tradisional Bandar Lampung 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok di pasar tradisional Bandar Lampung mengalami kenaikan.

Kenaikan harga paling signifikan terjadi untuk komoditas jenis cabai.

Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, Kamis (16/12/2021) di Pasar Pasir Gintung, harga cabai naik hingga seratus persen untuk beberapa  jenis cabai.

Cabai merah besar, dari yang semula Rp 30 ribu, menjadi Rp 60 ribu per satu kilogramnya.

Bahkan untuk harga terendah, jenis cabai ini pernah menyentuh harga belasan ribu rupiah saja.

Cabai rawit merah atau cabai setan, dari yang semula Rp 60 ribu menjadi Rp 85 ribu per satu kilogram.

"Sementara untuk cabai lainnya meski naik tidak sebesar dua jenis cabai itu," ucap Sugi, pedagang.

Ia mengatakan, tingginya harga cabai sudah merangkak dari beberapa waktu lalu.

Namun, belakangan ini, kenaikan terjadi secara signifikan.

Baca juga: Pelaku Pembobolan Minimarket di Bandar Lampung Kuras Isi Toko Senilai Rp 17 Juta 

"Mau ngambil banyak juga pikir-pikir dua kali jadi, ketimbang tidak kebeli kan," jelas dia.

Harga yang tinggi juga berlaku untuk minyak goreng kemasan.

Di Pasar Tugu Bandar Lampung, harga minyak goreng kemasan mencapai mencapai Rp 18 ribu per liternya.

"Rp 18 ribu yang seliter, Rp 38 ribu yang dua liter," kata Beb, pedagang kelontong.

"Kalau minyak goreng memang sudah agak lama naik harganya. Belum turun lagi harganya," lanjut dia.

Juga ikut naik harga, walau tidak signifikan, telur ayam kini berharga Rp 23 ribu per satu kilogramnya.

Dimana biasa, harga telur ayam berada di angka Rp 20 ribu rupiah.

Terkait kenaikan harga tersebut, Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung angkat suara.

Ia menjelaskan, selain akibat dari kondisi momen menjelang Natal dan tahun baru, kenaikan harga sejumlah komoditi juga disebabkan hal lain.

Disebutkan ia, harga cabai yang naik karena kendala musim penghujan yang membuat kendala distribusi terjadi, baik untuk petani ke distributor maupun distributor ke gudang hingga pedagang-pedagang.

Kemudian untuk kenaikan harga minyak goreng disebabkan karena gejala global akibat pasokan bahan baku untuk minyak nabati dunia ini menurun.

"Sementara telor ini karena tingginya permintaan, naiknya juga tidak terlalu tinggi," jelas dia.

(Tribun Lampung.co.id / V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved