Berita Terkini Artis
Abu Jenazah Laura Anna Hanya Separuh Dilarung di Laut, Keluarga Beberkan Alasannya
Pihak keluarga memutuskan untuk mengkremasi jenazah selebgram Laura Anna. Keluarga juga melarung abunya di pantai.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kepergian selebgram cantik Laura Anna masih menyisakan duka bagi keluarga dan orang terdekatnya.
Pihak keluarga kemudian memutuskan untuk mengkremasi jenazah Laura Anna.
Adapun kabar terbarunya, kini abu tersebut telah dilarung di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (17/12/2021).
Prosesi tersebut dilakukan oleh ayah, ibu dan kakak Laura, Gritta Irene.
"Laura udah bahagia udah bebas, udah nggak sakit, bisa jalan-jalan ke pantai bisa ke sana sini lagi,"
Baca juga: Abu Jenazah Laura Anna Telah Dilarung, Keluarga: Udah Bahagia Udah Bebas
"Abunya itu tubuh laura itu yang terakhir aku sentuh dia," ucap Gritta di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (17/12/2021).
Gritta berharap, pelarungan tersebut membuat Laura Anna bahagia, sesuai keinginan mendiang semasa hidup.
"Dari kemarin kita, selalu mikir semoga Laura senang dan bangga pemakamannya bisa seperti ini," ungkap Gritta.
Prosesi berlangsung sekitar setengah jam lebih, dari pukul 11.00 hingga 11.40 WIB.
Selain abu jenazah, mereka juga menaburkan bunga ke tengah laut sembari melambaikan tangan sebagai bentuk perpisahan kepada mendiang Laura Anna.
Baca juga: Laura Anna Dikremasi, Ibunda ke Mendiang: Maafin Mama Ya
Namun, tak semua abu jenazah dilarungkan ke laut. Sebagian abunya, rencananya akan ditaruh di kediamannya selama 40 hari ke depan.
"Sementara ditaruh di rumah atau tempat yang lebih baik, sehabis itu belum tau, lihat nanti," ucap Gritta.
Laura Anna meninggal dunia pada 15 Desember di Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur. Laura menghembuskan napas terakhir di usia 21 tahun.
Jenazah Laura Anna sempat disemayamkan di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara. Pada Kamis (16/12/2021), jenazah kemudian dikremasi.
Sementara di akhir hayat Laura Anna, dirinya masih tengah berjuang meneggakan keadilan.
Selanjutnya sidang dengan terdakwa Gaga Muhammad yang dilaporkan mendiang Laura Anna akan kembali dilanjutkan pada Selasa (21/12/2021) di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Tak Langsung Dilarung
Jenazah Laura Anna yang sudah dikremasi tidak langsung dilarung.
Hal ini lantaran permintaan Laura Anna semasa hidupnya.
Luara Anna sempat meminta ke keluarga agar dikremasi saat meninggal dunia.
Sehingga abu jenazahnya bisa disimpan di rumah.
Kakak Laura, Greta Irene mengatakan, abu dari jenazah adik tercintanya itu akan dibawa pulang untuk disimpan di rumah.
"Jadi kita mau bawa pulang dulu ke rumah selama beberapa hari, supaya ada yang temenin dulu," kata Greta di Grand Heaven Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (16/12/2021).
Greta menjelaskan, keputusan menyimpan abu jenazah Laura di rumah salah satunya dipertimbangkan berdasarkan permintaan almarhum.
Greta mengungkapkan, Laura semasa hidupnya pernah meminta dikremasi supaya abu jenazahnya tetap bisa disimpan di rumah dan selalu ditemani keluarga.
"Dia selalu takut sendiri, harus selalu ada yang temenin, kalo langsung dikubur dia nanti sendirian," kata Greta mengingat permintaan sang adik.
Rencananya, guci yang menjadi wadah penyimpanan abu jenazah Laura Anna akan diletakan di rumah selama 40 hari ke depan.
Setelah 40 hari, keluarga baru akan memutuskan langkah selanjutnya.
"Kira-kira 40 hari ya, tapi itu belum tentu juga ya. Perkiraannya sih 40 hari. Setelahnya kita juga masih nggak tahu," kata Greta.
Adapun proses kremasi jenazah Laura Anna berjalan sekitar 3-4 jam.
Jenazah Laura dikremasi di Krematorium lantai 5 Grand Heaven Pluit dengan dihadiri keluarga, kerabat, hingga rekan-rekan selebritas.
Rias jenazah Laura Anna
Greta Irene mengungkapkan suatu momen haru saat dirinya membantu mendandani jenazah sang adik.
Greta bercerita, dirinya ikut membantu petugas di rumah duka Grand Heaven Pluit untuk merias wajah adiknya menjelang jenazah almarhum dimasukan ke peti.
Greta sengaja melakukan hal tersebut, karena dirinya memang seringkali merias wajah sang adik sejak dulu.
"Aku dari dulu suka make-up in Laura, kemarin pas dimandiin aku request ke masnya aku mau bantuin," kata Greta di rumah duka Grand Heaven Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (16/12/2021).
Greta ingat betul bagaimana preferensi Laura saat berdandan.
Karenanya, Greta bertekad menjadi perias Laura untuk yang terakhir kalinya.
"Aku bantuin pakein blush on, lipstick, karena aku tahu dia nggak terlalu suka menor. Jadi aku sebisa mungkin bikin itu tetep terlihat mukanya Laura," ucap Greta.
Kronologi Sebelum Meninggal
Kakak Laura Anna, Greta Irene, menceritakan kronologi meninggalnya sang adik yang sangat tak disangka-sangka.
Laura meninggal di usia 21 tahun Rabu (15/12/2021) pagi kemarin pada pukul 9.22 WIB.
Sebelum tutup usia, sehari sebelumnya Laura masih sempat menjadi tamu dalam podcast Denny Sumargo.
Suasana di rumah duka Grand Heaven, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, tempat disemayamkannya mendiang Edelenyi Laura Anna, Kamis (16/12/2021). (YouTube NIT NOT)
Greta bercerita, selepas dari kunjungannya ke Denny Sumargo, keluarga tak langsung membawa Laura pulang.
Pasalnya, ketika hendak berangkat menjadi tamu di podcast Denny Sumargo Laura sempat mengalami sesak nafas lantaran asam lambungnya kumat.
Keluarga sempat membelikan obat yang biasa diminum Laura, namun tak begitu memberikan efek positif.
Alhasil, setelah podcast rampung, keluarga harus membawa Laura ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan.
"Setelah podcast kita nggak langsung bawa ke rumah, tapi ke rumah sakit dulu," kata Greta selepas prosesi kremasi di Grand Heaven Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (16/12/2021).
Hasil pemeriksaan, kondisi kesehatan Laura dinyatakan baik-baik saja.
Dokter memeriksa darah hingga jantung Laura dan tak menemukan gejala kesehatan tertentu.
"Dicek darah, saturasi, jantung, dicek sama dokternya semuanya katanya baik-baik aja," ucapnya.
Namun, dokter memang menyebutkan bahwa ada kondisi tertentu terkait kandungan darah merah dalam tubuh Laura.
"Kecuali memang waktu itu darah merahnya tinggi, disaranin untuk pulang besok disuruh balik lagi," jelas Greta.
Rabu dini hari, pemeriksaan di IGD akhirnya selesai.
Laura kala itu menolak menjalani rawat inap sehingga keluarga memutuskan membawanya pulang ke rumah.
Di rumah Laura, Rabu pagi sekitar pukul 8.30 WIB, keluarga dikagetkan dengan kondisi almarhum yang tiba-tiba sesak nafas.
Laura sesak nafas setelah ibundanya sempat menyuapi sesendok madu dan hendak memberinya bubur untuk sarapan.
Ketika ibunda Laura naik ke kamar, sang buah hati sudah tak sadarkan diri.
Baca juga: Curhatan Terakhir Laura Anna sebelum Meninggal: Kenapa Kita Tidak Pergi?
Saat itu lah keluarga membawanya ke rumah sakit.
Tapi, nyawa Laura sudah terselamatkan. Ia dinyatakan tutup usia pukul 9.22 WIB.
Artikel ini sudah pernah tayang di Tribunnews.com