Kesehatan

Halo Dokter, Apa Penyebab Terjadinya Infeksi Jamur

Berikut penjelasan pemyebab terjadinya infeksi jamur dan car mengatasinya. Infeksi jamur atau mikosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur.

Editor: Hanif Mustafa
VOISIN / PHANIE / PHANIE VIA AFP
Ilustrasi. Simak penjelasan penyebab terjadinya infeksi jamur dan car mengatasinya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Simak penjelasan penyebab terjadinya infeksi jamur dan cara mengatasinya.

Di musim penghujan tentu masyarakat diminta waspada terhadap penyakit yang menyerang.

Sebab, banyak sekali penyakit di musim penghujan, termasuk infeksi jamur

Lantas, apa itu infeksi jamur dan cara pencegahan infeksi jamur.

Infeksi jamur atau mikosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Penyakit Ebola yang Mematikan dan Cara Pencegahannya

Penyakit ini kerap kali menyebabkan masalah kulit seperti ruam atau benjolan yang terasa gatal.

Namun tak hanya itu, infeksi jamur juga dapat menyerang bagian tubuh lain, yakni paru-paru, aliran darah, dan lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang (meningen).

Infeksi jamur bisa menyerang siapapun, terutama kepada orang yang tidak memperhatikan kebersihan diri.

Orang dengan daya tahan tubuh lemah juga berisiko tinggi terkena infeksi jamur, yakni penderita HIV/AIDS, pasien kemoterapi, dan pasien yang baru menjalani transplantasi organ.

Penyebab dan Gejala Infeksi Jamur

Baca juga: Halo Dokter, Bagaimana Cara Merawat Gigi Agar Terlihat Putih dan Sehat

Infeksi jamur dibagi ke dalam beberapa jenis jamur.

Setiap jenis infeksi jamur dapat ditandai dengan gejala yang berbeda-beda.

Berikut beberapa infeksi jamur yang umum, di antaranya:

Kaki atlet (athlete’s foot):

Infeksi jamur ini disebut juga tinea pedis, biasanya menyebar saat orang berjalan tanpa alas kaki di kamar mandi umum atau ruang ganti.

Kulit menjadi putih dan mudah mengelupas.

Selain itu juga dapat memengaruhi telapak kaki bagian bawah.

Onikomikosis:

Infeksi jamur yang menyerang jari tangan atau kaki. Kuku menjadi kuning, tebal, dan mudah patah.

Jock itch (tinea cruris):

Infeksi jamur ini menyebabkan ruam dan gatal di area selangkangan.

Umumnya menyerang pria ketimbang wanita. Kurap kulit kepala (tinea capitis): kebanyakan terjadi pada anak-anak.

Hal ini menyebabkan rambut rontok, tapi dapat sembuh dengan penanganan tepat.

Kandiasis vagina:

Infeksi jamur ini diakibatkan oleh jamur Candida, umum disebut infeksi jamur vagina.

Kandiasis mulut:

Disebut juga tenggorokan, dan esofagus (oral): diakibatkan jamur Candida.

Ringworm:

Infeksi ini ditandai dengan ruam yang berbentuk melingkar seperti cincin.

Gejala Infeksi Jamur

Ruam akibat infeksi jamur seringkali memiliki beberapa di antara gejala di bawah ini:

-kemerahan di area infeksi

- terasa gatal

- sensasi terbakar

- benjolan merah dan bengkak seperti jerawat

- bercak bersisik kulit mengelupas atau melepuh

Ternyata, infeksi jamur juga dapat menimbulkan gejala yang lebih serius di antaranya:

- demam

- nyeri otot

- sakit kepala

- kedinginan

- mual

- Jantung berdebar lebih cepat

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala infeksi jamur seperti yang telah disebutkan, lakukan pemeriksaan ke dokter.

Pemeriksaan sangat dianjurkan, bila gejala muncul setelah terpapar sesuatu yang bisa menjadi sumber jamur penyebab infeksi, seperti kelelawar dan kotoran burung.

Terlebih bagi Kamu yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, disarakan untuk segera periksakan diri ke dokter saat terpapar jamur.

Pengobatan Infeksi Jamur

Pengobatan yang diberikan tergantung pada jenis infeksi, tingkat keparahan, dan bagian tubuh yang terinfeksi.

Pada umumnya, jika berobat Kamu akan diberikan obat anti jamur yang jenisnya sangat beragam.

Dan harus diketahui bahwa bentuk dan dosis obat anti jamur, durasi pengobatannya berbeda-beda, terutama pada ibu hamil dan anak-anak.

Pada beberapa kasus obat anti jamur harus diberikan dengan resep dokter dan di rumah sakit.

Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum menggunakan obat anti jamur.

Obat Anti Jamur

Dilansir dari Alodokter, berikut obat antijamur yang dapat digunakan:

Amphotericin B

Clotrimazole

Flucanozole

Griseofulvin

Itraconazole

Ketoconazole

Miconazole

Nystatin

Terbinafine

Tioconazole

Voriconazole

Pencegahan Infeksi Jamur

Infeksi jamur bisa dicegah dengan berbagai langkah, di antaranya:

Jaga kebersihan kulit dan segera keringkan tubuh bila basah.

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama setelah menyentuh permukaan di tempat umum.

Jangan berbagi pakai handuk, pakaian, atau barang-barang pribadi.

Jaga kuku kaki tetap pendek, tetapi tidak terlalu pendek.

Jangan gunakan gunting kuku yang sama untuk kuku yang terinfeksi dan yang tidak.

Kenakan alas kaki di tempat umum.

Jangan menggaruk area kulit yang terinfeksi.

Hindari mengenakan pakaian atau sepatu ketat.

Kenakan pakaian yang bersih untuk beraktivitas.

Segera cuci pakaian setelah digunakan.

Ganti pakaian dalam dan kaus kaki secara rutin.

Cuci dan keringkan sepatu secara rutin.

Turunkan berat badan bila memiliki berat badan berlebih.

Jaga kadar gula darah agar selalu terkontrol bila menderita diabetes.

Itulah ulasan mengenai apa itu infeksi jamur. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved