Muktamar NU
Muktamar NU, Sosok KH Asad Said Ali, 'Kuda Hitam' Calon Ketum PBNU
Jelang Muktamar NU di Lampung, simak sosok KH Asad Said Ali, 'kuda hitam' calon Ketum PBNU.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Jelang Muktamar NU di Lampung, simak sosok KH Asad Said Ali, 'kuda hitam' calon Ketum PBNU.
Diketahui, gelaran Muktamar ke-34 NU akan berlangsung di Lampung pada 23-24 Desember 2021.
Sehari menjelang pelaksanaan Muktamar NU di Lampung, muncul satu kandidat baru calon ketua umum PBNU, yakni KH Asad Said Ali.
Wakil Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 ini disebut-sebut sebagai 'kuda hitam' orang nomor satu di PBNU.
Kuda hitam merupakan istilah yang dipakai untuk seseorang atau tim yang tidak diunggulkan dan tidak banyak dikenal namun bisa keluar sebagai pemenang.
Baca juga: Muktamar NU di Lampung, Gus Yahya Disebut Didukung 16 PCNU Jadi Ketua PBNU
KH As'ad akan bertarung dengan dua nama besar yang disebut-sebut calon kuat ketum PBNU yakni Prof KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
KH As'ad Ali juga bisa jadi jalan tengah bagi dua kandidat yang bertarung.
"Kiai As'ad ini bisa jadi kuda hitam, kalau ada dua kubu yang mengeras."
"Cenderung biasanya publik akan memalingkan wajahnya ke satu sosok yang dianggap sebagai jalan tengah," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno kepada Tribunnews.com.
Diakuinya memang nama Kiai As'ad Ali belum sementereng sosok Said Aqil ataupun Gus Yahya.
Baca juga: Muktamar NU di Lampung Capai 1.959 Peserta, dari Indonesia hingga Mancanegara
Namun, di tengah dinamika dua unggulan calon Ketum itu, nama Kiai As'ad Ali bisa menjadi alternatif yang mengakomodasi irisan kelompok pendukung Said Aqil dan Gus Yahya.
Dukungan untuk KH As'ad Ali
Dukungan untuk KH Asad Said Ali datang dari berbagai pihak.
Satu di antaranya adalah tokoh nasional yang dikenal sebagai sahabat dekat Gus Dur, Rizal Ramli.
Dia mengatakan sebagai organisasi masyarakat terbesar, peranan NU dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat penting.