Bandar Lampung
ISPI-OJK Lampung Diskusi Interaktif Dukung Pelaku Usaha Peternakan di Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 lalu membawa dampak tersendiri bagi pelaku usaha termasuk di bidang peternakan.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,BANDARLAMPUNG - Pengurus Wilayah Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan (ISPI) Lampung bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung menggelar diskusi interaktif bertajuk 'Peran Perbankan dan Lembaga Keuangan dalam Mendukung Usaha Peternakan di masa Pandemi Covid-19 di Provinsi Lampung', Rabu (22/12/2021).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam jaringan maupun luar jaringan yang dipusatkan di Kampus Politeknik Negeri Lampung.
Ketua PW ISPI Lampung Aris Susanto mengatakan, melalui diskusi tersebut pihaknya ingin menggali informasi mengenai peran perbankan dan lembaga keuangan dalam mendukung usaha-usaha disektor peternakan.
"Membantu memberikan informasi kepada masyarakat dan peternak terkait program yang ada diperbankan dan lembaga keuangan untuk mendorong dan membangkitkan usaha di sektor peternakan di masa pandemi Covid-19," kata Aris.
Selain itu, terusnya, tentunya membantu mencari model pembiayaan atau kredit yang sesuai dengan kebutuhan serta siklus usaha peternakan di saat pandemi.
Dia mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 lalu membawa dampak tersendiri bagi pelaku usaha termasuk di bidang peternakan.
Adanya pembatasan sosial masyarakat yang diputuskan pemerintah untuk memutus penyebaran virus turut mempengaruhi kegiatan usaha peternak dan tak jarang peternak banyak yang merugi.
Peran perbankan dan lembaga keuangan justru akan mengikuti tren yang terjadi, seperti kebutuhan konsumen di rumah untuk menunggu produk.
Menurutnya, kebutuhan konsumen pun meningkat, karena berada di rumah tidak melakukan aktivitas di luar. Untuk itu, bisnis peternakan tidak bisa dengan model yang lama dan harus masuk model yang baru.
“Bisnis model baru memang butuh modal dan investasi. Investasi dan modal besar ini tentunya tidak terlepas dari dukungan lembaga keuangan atau perbankan sehingga pemerintah harus membuat keputusan dan harus merubah peraturan-peraturan," papar dia.
Aris mengatakan, ribuan pelaku usaha termasuk peternakan akan merugi salah satunya dampak virus corona. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) telah membuat suatu kebijakan stimulus yaitu untuk pembiayaan kepada UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di tengah pandemi Covid-19.
Stimulus pembiayaan tersebut meliputi program-program yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah, seperti KUR, Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), dan Mekar.
“Untuk itu, kami berharap melalui diskusi interaktif ini, peternak maupun masyarakat umum bisa menggali informasi sebanyak-banyaknya untuk kemajuan usaha peternakannya,” kata dia.
Diskusi Interaktif menghadirkan sejumlah pembicara yaitu Kepala Otorisasi Jasa Keuangan (OJK) Lampung Bambang Hermanto, Pimpinan Wilayah BRI Bandar Lampung Hari Purnomo, Anggota DPR RI Komisi XI Fraksi PKS Ahmad Junaidi Auly, MM dan Pembantu Direktur III Politeknik Negeri Lampung (Polinela) Beni Hidayat.
Pada dasarnya baik dari OJK, BRI, hingga pihak Polinela siap dan terus mendukung kegiatan pelaku usaha peternakan khususnya di Lampung melalui berbagai program relevan yang mereka miliki.
Turut hadir berbagi kisah perjalanan usahanya Owner CV Gunung Harta yang merupakan peternak ayam petelur, Tri Prabowo dan Ketua KPT Maju Sejahtera yang merupakan peternah sapi, Suhadi. Kegiatan diskusi interaktif dipandu oleh Dwi Retno Mulyaningrung M.Sc.
Dalam webinar Suhadi mengatakan, pihaknya aktif di bidang budidaya untuk menghasilkan anakan sapi (pedet).
"Sapi harganya makin gila, kalau tidak ada peternak budidaya tentu akan sulit. Peranan itu yang kami lakukan," ujar Suhadi.
Dia berharap, ada dukungan dari berbagai pihak juga terhadap peternak sapi ini terlebih beternak sapi siklusnya panjang.
"Sementara KUR bayarnya setiap bulan," imbuh dia.
Namun Suhadi tak menampilkan jika memang berbisnis di bidang peternakan sapi ini cukup menjanjikan dan memberikan prospek yang jelas.
"Hanya saja jika sebelum pandemi pemasaran melalui lelang offline, kini gak bisa lelang offline tapi difasilitasi dinas, termasuk politeknik, diberi aplikasi lelang online yang akan dilaunching Januari mendatang," jelas dia.
(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)