Muktamar NU
Muktamar NU 2021, Said Aqil dan Yahya Cholil Siap Lanjutkan Proses Pemilihan Lewat Voting
Dua Calon Ketum PBNU yakni KH Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf menyatakan siap melanjutkan proses pemilihan melalui voting.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Kiki Novilia
Keriuhan muktamirin
Agenda penghitungan suara bakal calon ketum PBNU dalam Muktamar NU 2021 diwarnai keriuhan semangat para peserta alias muktamirin.
Sejauh ini ada dua nama yang bersaing ketat untuk menduduki kursi kepemimpinan PBNU periode selanjutnya.
Kedua nama tersebut adalah KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf.
Ada pula nama lain, yakni KH As'ad Ali yang masih sedikit meraih suara dalam pemilihan bakal calon ketum PBNU ini.
Pantauan Tribunlampung.co.id, Jumat (24/12/2021) pagi, di ruang sidang pleno GSG Unila, suara Said Aqil dan Yahya Staquf bersaing ketat dalam perhitungan suara tersebut.
Keriuhan semangat dari para muktamirin pun ikut mewarnai proses penghitungan suara tersebut.
Sesekali merek berteriak saat nama bakal calon yang didukung disebut oleh ketua sidang.
Bahkan, sesekali para muktamirin tersebut melantunkan sholawat untuk membuat suasana kondusif.
9 Kiai Sepuh Tergabung dalam AHWA
Sebanyak 9 kiai sepuh bertugas memilih Rais Aam PBNU periode 2021-2026, untuk kemudian memilih Ketum PBNU.
Diketahui, sidang pleno Muktamar ke-34 NU untuk menentukan tim Ahlul Walii Wal Aqdi (AHWA) akhirnya final.
Sidang yang berlangsung di Kampus Unila Bandar Lampung ini menetapkan 9 kiai sepuh yang bertugas untuk memilih Rais Aam PBNU periode 2021-2026.
Tercatat KH Dimyati Rais berhasil mendapatkan suara tertinggi, yakni sebanyak (503) dukungan dari PCNU dan PWNU.
Disusul KH Mustofa Bisri sebanyak (494), KH Ma'ruf Amin (458), KH Anwar Mansur (408), KH TG Turmudzi (403), KH Miftakhul Achyar (395), KH Nurul Huda Jazuli (384), KH Buya Ali Akbar Marbun (309) dan KH Zainal Abidin (272).