Berita Terkini Nasional
VIRAL Fenomena Hujan Es Sebesar Batu Kerikil Terjadi di Purbalingga
Satu video viral di media sosial memperlihatkan fenomena hujan es sebesar batu kerikil di Purbalingga.
Penulis: rio angga | Editor: Noval Andriansyah
Hujan es disertai angin kencang ini merusak puluhan atap rumah warga, merobohkan gapura, dan satu unit rumah warga.
Lalu sekitar 3-7 hektar tanaman cabai dan kentang milik petani rusak, kemungkinan besar mengakibatkan gagal panen.
"Rumah warga rusak. Petani cabai dan kentang bisa gagal panen," kata Kepala Desa Pulau Tengah Sasta M Jaya melalui pesan singkat, Kamis (16/9/2021).
Ia mengatakan, kejadian hujan es disertai angin kencang menarik perhatian warga.
Beberapa orang, baik yang sedang di rumah maupun ladang, merekam kejadian langka ini, kemudian mengunggah ke media sosial Facebook.
Fenomena yang wajar terjadi
Kepala Stasiun Meteorologi Depati Parbo Kerinci Kurnia Ningsih mengatakan, fenomena hujan es merupakan hal wajar.
Dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir. Pasalnya, hujan es ini bersifat lokal dan tidak berbahaya, tetapi termasuk cuaca ekstrem.
Ukuran paling maksimal 5 milimeter. Jika disertai angin dan petir, hujan ini bisa berbahaya karena dapat merusak.
Ia menjelaskan, hujan es diakibatkan oleh adanya pertumbuhan awan cumulonimbus dengan suhu puncak awan yang sangat tinggi mencapai minus 60 derajat celsius.
Pergerakan massa udara naik hingga mencapai ketinggian suhu udara sangat dingin hingga uap air membeku dan menjadi partikel es (freezing level).
Menandai peralihan musim kemarau ke hujan
Hujan es bersifat lokal dan umumnya terjadi pada peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan.
Tidak hanya dipengaruhi anomali permukaan laut, tetapi dipengaruhi topografi suatu wilayah.
Ia mencontohkan daerah Jangkat Merangin yang memiliki ketinggian dibanding daerah lain.
