Bandar Lampung
Lampung Penghasil Jagung Tertinggi Ke-3 Nasional, Gubernur Arinal Jamin Ketersediaan Pakan Ternak
Provinsi Lampung kini dikenal sebagai penghasil jagung tertinggi ke-3 secara nasional, dengan hasil panen jagung 2,83 juta ton dari luas panen 474,9 r
Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Provinsi Lampung kini dikenal sebagai penghasil jagung tertinggi ke-3 secara nasional, dengan hasil panen jagung 2,83 juta ton dari luas panen 474,9 ribu hektare.
"Saya menjamin terkait ketersediaan pakan ternak di Provinsi Lampung, " kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi kepada Tribun Lampung, Senin (3/1/2021) saat menerima audiensi Abdul Hakim anggota DPD RI di Mahan Agung.
Audiensi ini terkait dengan permasalahan peternak, kelembagaan dan peningkatan kapasitas peternak, serta permasalahan dan tantangan petani singkong.
Gubernur Arinal akan membuat kebijakan, tapi dirinya berharap kebijakan itu tidak merugikan berbagai pihak.
"Diharapkan petani jagungnya jalan dan peternak juga jalan, " kata Gubernur Arinal dalam rilis
Terkait mahalnya pakan ternak dirinya meminta kepada dinas terkait dan PPN (Pinsar Petelur Nasional) untuk memetakan titik-titik sentra penghasil jagung.
Baca juga: Sidang Korupsi Benih Jagung Lampung, Terdakwa Gunakan Laporan Penilaian Palsu
Serta besaran kebutuhan jagung bagi kebutuhan peternak, bagi para peternak diminta untuk bergabung dalam Program Kartu Petani Berjaya.
Melalui program KPB ini para peternak akan dapat memperoleh banyak manfaat. Salah satunya dalam mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat digunakan untuk modal membeli pakan ternak.
Ketua PPN Wilayah Lampung Yeni Sulistyowati mengatakan Provinsi Lampung saat ini surplus telur dan sebagai penyangga kebutuhan telur bagi ibukota.
Karena rata-rata per hari, Lampung mampu mengekspor telur ke Jakarta sebanyak 70 ton.
PPN juga telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk mengampanyekan konsumsi telur, untuk mengatasi stunting.
Untuk penguatan kelembagaan bahwa PPN Lampung telah membentuk koperasi.
"Terkait naiknya harga telur ini terjadi karena kenaikan harga pakan ternak yang berbahan baku jagung, " kata Yeni. ( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )