Tulangbawang

62 Warga Keracunan Massal di Tulangbawang, 45 Pasien Dirawat di RSUD Menggala

Wakil Direktur RSUD Menggala Bidang SDM Lasmini mengutarakan, sampai Sabtu (8/1/2022) pagi masih ada 45 pasien dugaan keracunan massal yang dirawat.

Tribunlampung.co.id / Endra
Pasien yang diduga keracunan massal saat menjalani perawatan medis di RSUD Menggala, Jumat (7/1/2022). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG - RSUD Menggala sudah merawat 45 pasien keracunan massal di Kecamatan Banjar Baru, Tulangbawang.

Mereka umumnya wanita yang menjadi jamaah pengajian di Kampung Mekar Jaya Indah, Kamis (6/1/2022) sore.

Pasien merasakan gejala mual, muntah, dan pusing pada Jumat (7/1/2022) sore.

Wakil Direktur RSUD Menggala Bidang SDM Lasmini mengutarakan, sampai Sabtu (8/1/2022) pagi masih ada 45 pasien dugaan keracunan massal yang dirawat.

Baca juga: Makan Nasi Berkat di Pengajian, 83 Warga Karawang Keracunan Dua Meninggal 

Mereka terdiri dari 10 anak-anak dan 35 orang dewasa.

"Kalau total tadi malam ada 51 pasien yang di rujuk ke RSUDM, tapi pasien sudah pulang. Tersisa 45 pasien yang masih dirawat," kata Lasmini, Sabtu (8/1/2022) siang.

Sejauh ini, Lasmini mengatakan, kondisi pasien masih stabil.

Mereka umumnya sudah tertangani secara medis dengan selang infus menancap di tangan pasien.

Sementara, perangkat Kampung Mekar Indah Jaya Kecamatan Banjar Baru menyebut ada 62 warga di dua kampung yang mengalami sakit massal selepas menyantap nasi besek yang didapat dari kegiatan yasinan.

Baca juga: 80 Warga di Sukabumi Diduga Keracunan Seusai Santap Makanan Hajatan

Carik Kampung Mekar Indah Jaya, Asep, menuturkan, total ada 46 warga yang mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Sebanyak 44 dilarikan ke RSUD Menggala dan 2 orang lainnya mendapatkan perawatan di RS Mutiara Bunda Unit 2, Banjar Agung.

Ia menuturkan, tumbangnya puluhan warga kampung setempat dengan gejala sakit serupa yakni seperti keracunan, setelah menghadiri yasinan rutin di kediaman Saiful Iban, warga RT 2 RK 3, Kamis (6/1/2022).

"Yang kena itu (gejala keracunan) Anak-anak sampai orang dewasa. Jadi abis menghadiri yasinan rutin. Pulang yasinan warga diberi besek," kata Asep, Sabtu siang.

Asep menjelaskan, makanan yang dikonsumsi masyarakat itu merupakan hasil masak bersama di kediaman tuan rumah.

"Masak sendiri, rewang gitu," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved