Bandar Lampung
Kemenag Buka Pintu Umrah untuk Lampung, Tiga Jamaah Asal Tulangbawang Terbang ke Tanah Suci
Kemenag telah membuka pintu bagi masyarakat Indonesia termasuk Lampung, tiga jamaah asal Tulangbawang terbang perdana ke tanah suci.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kerajaan Arab Saudi melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah membuka pintu bagi masyarakat Indonesia untuk bisa melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci.
Ketiga jamaah perdana yang akan berangkat umrah pada 12 Januari 2022 tersebut merupakan satu keluarga dari Unit Dua Tulangbawang.
Ketiganya yakni Arief Rakhman (46), Siti Rahayu (45) dan sang anak Lulu Artamevia (19).
"Mereka ini satu keluarga, dan alhamdulillah pemerintah Indonesia telah memperbolehkan warga Indonesia khususnya masyarakat Lampung bisa umrah dan ketiga orang ini perdana dari Lampung yang diberangkatkan dengan ratusan jamaah umrah lainnya di Pondok Gede besok, " kata Kepala Kantor PT Ameera Mekkah Cabang Lampung Subariyanto saat dihubungi Tribun Lampung, Minggu (9/1/2022).
Subariyanto mengatakan jamaah yang akan berangkat ini merupakan pengusaha pupuk pertanian.
Baca juga: Kanwil Kemenag Lampung Tunggu Juknis Umrah
Adapun tarif keberangkatan keluarga Arief Rakhman di atas harga normal yakni sekitar Rp 40 Juta.
Kata Subariyanto, Keberangkatan awal ini merupakan satu pembuka kunci dan awal yang luar biasa untuk bisa jamaah Lampung bisa berangkat ke tanah suci.
"Keberangkatan perdana ini ada 3 orang dan nanti malam secara simbolis akan ada pelepasan di daerah 16 C kota Metro," bebernya.
Masih kata Subariyanto, nanti pada tanggal 19 Januari 2022 akan ada 11 orang jamaah lagi yang akan berangkat umrah.
"Kedepannya bisa ratusan orang yang berangkat umrah, karena setiap tahun akan ada 1.000 jamaah seluruh Indonesia yang berangkat umrah," tegasnya.
Baca juga: Pemkab Lampung Selatan Anggarkan Rp 1,44 Miliar untuk Umrah
Kendati demikian, Subariyanto mengaku masih banyak yang masih menunggu berangkat umrah dengan harga normal, mengingat masa pandemi tarif keberangkatan masih mahal.
"Kami mengharapkan kepada para penyedia jasa umrah dan haji untuk bersatu memperjuangkan agar bisa kembali dibuka dengan normal," kata Subariyanto
Sementara itu, Arief Rakhman, jamaah umrah perdana yang diberangkatkan asal Unit Dua Tulangbawang ini mengaku kalau persiapannya sudah matang.
"Menunggu sejak pandemi melanda dan akhirnya bisa berangkat pada awal tahun 2022 ini. Pastinya sebelum berangkat dirinya bersama istri dan anak sudah mempersiapkan segala sesuatunya," bebernya.
Arief Rakhman mengaku persiapan yang dilakukan mulai dari tes PCR dan lain sebagainya.
"Karena tes PCR sudah keharusan dan perasaan tahu kalau saya beserta keluarga positif diberangkatkan saya pastinya senang dan bersyukur kalau Allah SWT itu mendengar doanya selama ini," kata Arief Rakhman.
Arief Rakhman mengaku kaget sekali saat pertama kali ketanah suci dirinya dihadapkan dengan persolaan Covid-19 dan tentu ini membuatnya kebingungan.
"Tetapi sebentar lagi dirinya bersama istri dan anak berangkat ketanah suci dirinya sangat bersyukur dan selalu mengucapkan alhamdulillah," tandasnya.
Terpisah Kabid Penyelenggara Haji dan umrah Kanwil Kemenag Lampung M Ansori F Citra, mewakili Kakanwil Juanda Naim mengatakan bahwa umrah ini bukan Goverment to Goverment (GtoG) tetapi Business to Business (BtoB).
"Jadi masyarakat itu yang langsung kepada pihak penyedia jasa layanan umrah dan Kemenag tidak menerima pendaftaran," sebutnya.
"Kemenag Lampung hanya regulator dan mereka langsung dari pusat umrahnya," imbuhnya.
M Ansori F Citra mengaku Kemenag Lampung menyambut senang karena keran umrah sudah dibuka.
"Karena kita selama pandemi ini tidak bisa ke tanah suci dan besok alhamdulillah kita diberikan umrah dari Kerajaan Arab Saudi, " kata Ansori
Kata M Ansori F Citra, Kemenag tetap meminta data jamaah umrah ke PPIU sebagai bahan untuk evaluasi pengawasan dan bersinergi tetap meminta data kepada mereka.
"Tetapi semua jamaah umrah harus mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang ketat, sebelum berangkat 3 hari dikarantina," ucapnya.
M Ansori F Citra menambahkan setelah kepulangan jamaah nanti akan karantina selama 7 hari, sebagai upaya mencegah adanya penularan covid-19.
"Jadi kalau jamaah umrahnya berduit bisa saja dikarantina di hotel dan bisa saja pakai asrama haji untuk karantina, " kata Ansori
"Tetapi sekarang hanya di Asrama Haji di Pondok Gede dengan alasannya petugas bisa lebih mudah untuk mengontrol jamaah," tandasnya ( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )