Bandar Lampung
Tiga Warga Lampung Umrah, Kemenag Lampung Harap Patuhi Prokes
Sebanyak tiga orang warga Lampung akan berangkat umrah pada 12 Januari mendatang.
Arief Rakhman, jamaah umrah perdana yang diberangkatkan asal Unit Dua Tulangbawang mengaku sudah cukup lama mendaftar, namun baru bisa berangkat tahun ini.
Ia mengaku awalnya kaget sekali karena akan jadi orang yang pertama dari Lampung berangkat umrah ke Tanah Suci. Apalagi, berangkatnya dalam situasi pandemi Covid-19.
"Saya sempat bingung juga. Namun saya senang dan bersyukur, akhirnya bisa berangkat umrah. Sebab, daftarnya sudah lama. Akhirnya, doa-doa kami didengar dan bisa ke rumah Allah SWT," katanya saat dihubungi Tribun, Minggu (9/1)
Ia pun mengaku sudah melakukan persiapan secara matang.
Apalagi, pemberangkatan umrah ini dalam situasi pandemi Covid-19. Arief bersama keluarganya sudah melakukan tes PCR.
Sebelumnya, ketiga jamaah juga sudah melakukan persiapan manasik.
Arief juga mengaku, tidak masalah membayar lebih mahal dibanding waktu normal. Sebab, ada biaya karantina selama 13 hari (3 di Madinah dan 10 hari di Jakarta).
Kemenag Lampung
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Lampung M Ansori F Citra mewakili Kakanwil Juanda Naim mengatakan bahwa umrah ini bukan Goverment to Goverment (GtoG) tetapi Business to Business (BtoB).
Sehingga masyarakat mendaftar langsung ke pihak penyedia jasa layanan umrah.
Kemenag terus dia, tidak menerima pendaftaran. Kemenag Lampung hanya regulator.
Meski begitu, kata Ansori, Kemenag Lampung menyambut senang karena keran umrah sudah dibuka.
"Karena kita selama pandemi ini tidak bisa ke Tanah Suci dan besok alhamdulillah kita diberikan kesempatan umrah dari Kerajaan Arab Saudi, " kata Ansori.
Kemenag tetap meminta data jamaah umrah ke Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sebagai bahan untuk evaluasi pengawasan dan sinergi.
Ia pun mengingatkan agar seluruh jamaah umrah mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Yakni, sebelum berangkat 3 hari dikarantina. Lalu juga nanti setelah kepulangan juga karantina 7 hari. Ini sebagai upaya imencegah adanya penularan Covid-19.
"Karantina dilakukan di Asrama Haji di Pondok Gede, terpusat di sana. Sehingga petugas bisa lebih mudah untuk mengontrol jamaah," kata dia.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)