Kesehatan
Halo Dokter, Apa Itu Kelainan Refraksi
dr Rani Himayani SpM mengatakan, kelainan refraksi adalah gangguan penglihatan dimana kemampuan mata untuk membiaskan cahaya mengalami gangguan.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Memiliki mata sehat adalah impian semua orang.
Namun ada yang harus mengubur keinginan itu karena matanya ada kelainan refraksi.
Apa itu kelainan refraksi?
dr Rani Himayani SpM dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung mengatakan, kelainan refraksi adalah gangguan penglihatan dimana kemampuan mata untuk membiaskan cahaya mengalami gangguan.
Baca juga: Halo Dokter, Cara Mengatasi Kanker Tiroid
Kelainan refraksi ada miopia yakni rabun jauh yang terjadi karena cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh ke retina akibat bola mata yang panjang.
Seseorang yang mengalami miopia akan kesulitan melihat jauh dengan jelas atau saat melihat jauh pandangannya buram.
Ada juga hipermetropia dan presbiopia yakni rabun dekat yang terjadi karena bayangan sinar yang masuk ke mata jatuh di belakang retina.
Seseorang yang mengalami hipermetropia dan presbiopia akan kesulitan melihat dekat dengan jelas.
"Beda antara hipermetropia dan presbiopia adalah hipermetropia bisa terjadi sejak dilahirkan. Sedangkan presbiopia terjadi di usia 40 tahun ke atas," kata dokter yang praktik di Lampung Eye Center dan RSUD Abdul Moeloek itu, Kamis (13/1/2022).
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Kanker Tiroid
Selain itu, ada juga silinder yang terjadi karena kelengkungan lensa atau kornea tidak sama atau titik fokus jatuhnya lebih dari satu.
Silinder bisa terjadi sendiri namun bisa juga terjadi bersamaan dengan miopia, presbiopia, dan hipermetropia.
Seseorang yang mengalami silinder, penglihatan akan buram, berbayang, dan bisa ganda.
Selain itu saat melihat garis, yang terlihat bukanlah garis lurus, malainkan garis yang bengkok.
Baik yang mengalami silinder, hipermetropia, presbiopia, maupun miopia bisa merasakan pusing.
Miopia bisa membuat pusing karena terlalu fokus melihat sampai menyipitkan matanya.
Hipermetropia dan presbiopia bisa membuat pusing karena matanya mudah lelah dan kesulitan melihat benda huruf yang dekat.
Bahkan sampai ada yang memajukan dan memundurkan buku atau gadget saat kesulitan melihat huruf.
"Sementara itu silinder bisa pusing karena matanya tegang akibat melihat sesuatu buram, ganda, berbayang, dan bengkok," beber Rani.