Pringsewu

Pemkab Pringsewu Ingatkan Warga Waspadai Wabah DBD

Pemerintah Kabupaten Pringsewu mengimbau masyarakat mewaspadai wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id / Robertus Didik B C
Wabup Fauzi melakukan penelusuran kasus DBD di Pekon Tambahrejo Barat Kecamatan Gadingrejo. Alhasil mengindikasi ban bekas terisi air jadi sarang nyamuk, Jumat, 14 Januari 2022 kemarin. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Pemerintah Kabupaten Pringsewu mengimbau masyarakat mewaspadai wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kewaspadaan itu perlu ditingkatkan di tengah pandemi Virus Corona.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penganggulangan Penyakit (P2) Dinkes Pringsewu Hadi Muchtarom mengingatkan, supaya masyarakat tidak lengah di era pandemi Covid-19 dengan DBD.

"Kasus DBD sudah menggeliat, untuk itu segera lakukan langkah-langkah yang lazim kita pahami. Tapi terkendala dalam penerapannya," ujar Hadi mewakili Kadiskes dr Ulinnoha, Minggu, 16 Januari 2022.

Dikatakan oleh Hadi, berdasar pada catatan Dinas Kesehatan, pada Januari 2022 ini saja terdapat tujuh kasus DBD.

Baca juga: Kepala BPBD Lampung Selatan: Hujan Deras Sejumlah Daerah Terdampak Banjir

Sementara itu pada 2021 kemarin kasus DBD terdata ada sebanyak 247 kasus. Jumlah itu jauh lebih sedikit ketimbang 2020 setotal 1.026 kasus.

Kendati ada penurunan kasus, Hadi meminta supaya masyarakat tetap waspada. Karena DBD dapat merenggut jiwa.

Hadi meminta supaya masyarakat melakukan gerakan satu rumah satu jumantik untuk membebaskan rumah dari jentik. 

Kemudian melakukan gerakan bersama pemberantasan sarang nyamuk, 3M plus (menguras, menutup dan mengubur).

Inti dari 3M plus adalah bebas jentik. "Ingat tidak ada obat pilihan khusus untuk DBD, adanya terapi cairan dan transfusi," katanya.

Baca juga: Sat Narkoba Polresta Bandar Lampung Amankan 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba Jenis Sabu

Fauzi Minta Waspadai Tempat Nyamuk Berkembangbiak

Sementara wakil bupati Pringsewu Fauzi mengingatkan masyarakat mewaspadai ban bekas dan tempat lainnya yang terisi air sebagai tempat sarang nyamuk Aedes Aegypti.

Seperti yang terjadi dalam kasus DBD di Pekon Tambahrejo Barat, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.

"Penelusuran di beberapa rumah warga, banyak ditemukan ban-ban bekas yang terisi air, dan setelah diamati, tampak jelas adanya jentik-jentik nyamuk," katanya.

Karena itu, dia meminta supaya dilakukan pembersihan. Dia juga meminta dinas terkait dan jajaran pemerintah daerah hingga pekon untuk kembali menggerakkan masyarakat untuk mengaktifkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved