Metro
Warga Metro Lampung Diimbau Waspada Penyebaran DBD
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro mengimbau masyarakat waspada dan berperan aktif mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro mengimbau masyarakat waspada dan berperan aktif mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinkes Kota Metro Erla Andrianti mengatakan, terhitung sejak 13 Januari 2022, jumlah penderita DBD mencapai 33 kasus dan tersebar di beberapa kelurahan di wilayah setempat.
"Dari 33 kasus yang ditemukan, kasus tertinggi terjadi di Kelurahan Banjarsari. Itu ada 6 kasus. Kemudian Purwoasri 5 kasus dan Karangrejo serta Margorejo 4 kasus. Ada juga di Kelurahan Metro kami menemukan 2 kasus," tukasnya, Senin (17/1/2022).
Selain itu, DBD juga ditemukan di Hadimulyo Barat 1 kasus, Yosomulyo 2 kasus, Tejosari 2 kasus, Yosodadi 1 kasus, Yosorejo 2 kasus, Margodadi dan Ganjaragung 1 kasus, serta Ganjarasri 2 kasus.
Adapun sepanjang tahun 2021 tercatat sebanyak 138 kasus DBD ditemukan. Dari jumlah tersebut, Kelurahan Purwosari tertinggi hingga mencapai 22 kasus. Menindaklanjuti lonjakan kasus, pihaknya telah bersurat ke setiap Puskesmas di Metro untuk melakukan upaya pencegahan.
"Kita imbau melalui surat Dinas Kesehatan Nomor 11103/D-2.04/2021. Puskesmas agar berkoordinasi dengan Pokjanal DBD Kecamatan dan Pokja DBD Kelurahan untuk mengajak masyarakat melakukan pencegahan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk," jelasnya.
Baca juga: Waspada DBD di Tengah Pandemi Covid, Kadiskes Lampung Minta Warga Maksimalkan Jumantik
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif. Dengan melakukan 4 M Plus. Seperti menguras bak mandi minimal dua kali seminggu, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas, dan memantau jentik nyamuk.
"Bila masyarakat mengalami gejala demam dalam beberapa hari tidak turun-turun dan mengarah kepada tanda gejala DBD, segera dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. Ini untuk mendapatkan pertolongan jangan sampai terlambat," imbuhnya.
Ia menambahkan, banyak pasien yang terlambat merujuk ke rumah sakit. Dimana biasanya sudah dalam kondisi parah. Kondisi tersebut akan sangat membahayakan bagi pasien. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk menggunakan bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk dan bisa didapat gratis di Puskesmas.
"Fogging dapat dilakukan di rumah warga yang positif DBD dengan menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium. Dan dari hasil pemantauan jentiknya cukup banyak dan beberapa warga mengalami gejala DBD yang sama," tuntasnya. ( Tribunlampung.co.id / Indra Simanjuntak )