Berita Terkini Nasional
Pengantin Wanita Naik Perahu Sejauh 4 Km ke KUA Gara-gara Banjir, Videonya Viral
Satu video viral di media sosial memperlihatkan seorang pengantin wanita naik perahu sejauh 4 km ke KUA gara-gara banjir.
Penulis: rio angga | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Satu video viral di media sosial memperlihatkan seorang pengantin wanita naik perahu sejauh 4 km ke KUA gara-gara banjir.
Hari pernikahan adalah momen sakral bagi calon mempelai dan selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu.
Bahkan ketika bencana alam seperti banjir yang melanda wilayah kediaman sang pengantin, tetap tidak mungkin hari yang sudah ditetapkan jauh-jauh hari itu kemudian ditunda atau bahkan dibatalkan.
Ya seperti sebuah video yang menampilkan adegan mempelai perempuan naik perahu viral di media sosial Lamongan.
Dalam video itu, pengantin perempuan dengan dandanannya yang terlihat cantik itu naik perahu bersama beberapa orang.
Baca juga: Viral Remaja Putri Nekat Lawan Arus di Jalan Solo-Yogya, Tantang Mobil dan Truk
Diketahui, calon pengantin perempuan itu ternyata akan berangkat ke Kantor Urusan Agama atau KUA Kecamatan Turi, untuk melangsungkan akad nikah dengan pria idamannya.
Bahkan tidak hanya satu video, ada 2 video yang beredar di medsos.
Yaitu saat-saat calon pengantin perempuan naik perahu dan ketika sang mempelai perempuan di atas perahu yang ada di Bengawan Jero.
Video berdurasi 25 detik dan 1 menit itu lokasinya ada di Desa Kepudibener, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.
Memang masuk wilayah Bengawan Jero yang jadi langganan banjir tiap musim penghujan seperti sekarang ini.
Baca juga: Viral Wanita Pengendara Motor Buka Jalan untuk Ambulans, Aksinya Tuai Pujian
Salah seorang warga Desa Kepudibener, Thohari membenarkan bahwa video yang beredar itu terjadi di desanya.
"Benar mas, itu kejadian tadi pagi di desa saya, Desa Kepudibener," kata Thohari kepada SURYA.CO.ID, Sabtu (22/1/2022).
Pasangan calon pengantin itu, menurut Thohari, masih satu desa dengannya.
"Pengantinnya namanya Mas Alek dan Fitri," katanya.
Dalam video itu, Fitri nampak dibantu oleh seseorang untuk naik perahu.
Perahu menjadi alat transportasi satu-satunya karena desa mereka dikepung banjir.
Semua jalan desa tertutup banjir, sehingga untuk mencapai KUA yang berjarak 4 km dari desanya hanya bisa ditempuh dengan naik perahu atau jalan kaki.
Baru beralih naik sepeda motor jika tiba di jalan poros kecamatan untuk menuju Kantor Urusan Agama (KUA).
Pasangan ini hanya menggelar akad nikah saja di kantor KUA Kecamatan Turi, dan belum sampai menggelar hajatan.
"Kalau acara hajatannya mungkin saat kemarau nanti," ungkap Thohari.
Banjir di desanya kali ini, lanjut Thohari, lebih tinggi dibanding dengan banjir sebelumnya.
Banjir kali ini sampai membuat sebagian jalan kampung banyak yang tergenang.
Ada 41 desa di 5 kecamatan yang kebanjiran tersebar di Kecamatan Turi, Kalitengah, Deket, Glagah dan Karangbinangun.
Ibu Hamil Ditandu
Kisah viral di media sosial lainnya memperlihatkan seorang ibu hamil ditandu lewat jalan berlumpur, bayinya tak selamat.
Diketahui, peristiwa itu terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
Ibu itu harus ditandu karena kendaraan roda empat tak bisa melewati jalan yang berlumpur.
Pilunya, saat tiba di rumah sakit, ternyata bayinya sudah meninggal di dalam kandungan.
Informasi yang diterima Tribunsumsel.com, Senin (17/1/2022) malam, bayi dari ibu tersebut dikabarkan meninggal.
Baca juga: Toyota Agya Tabrak Pembatas Jalan hingga Tembus, Sopirnya Selamat
Humas RSIA Dwi Sari Lubuklinggau, Arum, dikonfirmasi membenarkan kabar meninggalnya bayi dari ibu yang digotong melewati jalan berlumpur tersebut.
"Pasiennya masuk Sabtu (15/1/2022) sekitar pukul delapan malam (20.00 WIB)."
"Memang kondisi pasiennya sudah gawat," katanya pada wartawan, Senin (17/1/2022) malam.
Dia menyatakan saat ibu hamil itu tiba di RSIA Dwi Sari Lubuklinggau, bayi dalam kandungannya sudah meninggal.
"Saat itu bayinya sudah tidak ada (meninggal)," ungkapnya.
Baca juga: Viral Mempelai Wanita Usap Air Mata Mantan yang Datang ke Pernikahannya
Selanjutnya, pasien langsung dilakukan tindakan operasi caesar untuk mengeluarkan bayi.
"Pasien sudah pulang kemarin (Minggu 16/1/2022). Untuk bayinya memang sudah meninggal di dalam perut."
"Sementara kondisi ibunya stabil," katanya.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial (medsos) video memperlihatkan warga membawa ibu hamil menggunakan tandu melewati jalan berlumpur.
Dalam video itu juga ada sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara.
Kepala Puskesmas Bingin Teluk, dr Hendra membenarkan bahwa nakes yang ada dalam video yang viral itu bertugas di Puskesmas di bawah pimpinannya.
"Iya benar itu nakes di Puskesmas kita, video itu benar terjadi di wilayah Kecamatan Rawas Ilir (Muratara Sumsel)," kata Hendra, Senin (17/1/2022).
Dia menjelaskan nakes Puskesmas Bingin Teluk menjemput seorang ibu hamil yang hendak melahirkan menggunakan ambulans.
Ibu hamil itu bernama Rusmina (40) tinggal di Dusun 7 (Sungai Gulo), Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara, Sumsel.
"Itu pasien dari Sungai Gulo. Pasien itu mau melahirkan, nakes kita menjemput, ada dokter dan bidan ikut jemput, kejadiannya hari Sabtu (15/1/2022) kemarin," kata Hendra.
Dia mengatakan mobil ambulans Puskesmas tidak bisa menuju dusun ibu hamil tersebut karena kondisi jalan berlumpur dan licin.
Jalan yang masih tanah kuning itu biasanya bisa dilewati kendaraan, namun karena diguyur hujan sehingga mengalami kesulitan.
Alhasil, ibu hamil itu dibawa terlebih dahulu menggunakan mobil milik warga di dusunnya lalu dipindahkan ke ambulans Puskesmas Bingin Teluk.
"Karena lokasi dusunnya itu jauh, jadi dia dibawa pakai mobil warga dulu dari sana, kami menyusul jemput."
"Nah pas di jalan licin itu, kendaraan kita sama-sama tidak bisa lewat."
"Dari sana tidak bisa lewat ke sini, ambulans kami juga tidak bisa lewat ke sana, jadi digotonglah," jelas Hendra.
Dia mengatakan warga menggotong ibu hamil melewati jalan berlumpur itu sekitar 10 menit perjalanan kaki.
Ibu hamil tersebut kemudian dipindahkan ke ambulans lalu dibawa ke Puskesmas Bingin Teluk.
Setalah dilakukan penanganan awal di Puskesmas, ternyata ibu hamil itu tidak bisa melahirkan normal sehingga dirujuk ke rumah sakit di Kota Lubuklinggau.
"Posisi bayinya melintang, tidak normal, setalah kita lakukan penanganan awal, kemudian kita rujuk ke rumah sakit," ujar Hendra.
Menanggapi video yang viral itu, Camat Rawas Ilir, Syukur mengaku baru mengetahui kejadian tersebut setalah tersebar di medsos.
"Saya juga baru tahu setelah viral ini, warga di sana tidak memberi tahu kami, pihak Puskesmas juga tidak ngasih tahu," ujar Syukur, Senin (17/1/2022).
Dia mengungkapkan, ibu hamil yang digotong tersebut memang tinggal di sebuah dusun terpencil yang cukup jauh dari ibukota kecamatan.
Kondisi akses menuju ke sana pun masih jalan tanah merah sehingga berlumpur dan licin bila diguyur hujan.
"Dia tinggal di rompok, dusun terpencil, kalau hujan kondisi jalannya memang licin, tapi cepat kering, kalau kering bisa lewat mobil," katanya.
Menurut Syukur, seandainya warga di dusun tersebut menghubungi kantor Camat Rawas Ilir, bisa saja dibantu diantar menggunakan mobil milik perusahaan.
Di sana, kata Syukur, banyak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara dan tentu memiliki mobil double gardan.
Namun diakuinya di dusun terpencil itu kesulitan mencari jaringan seluler untuk menghubungi.
"Harusnya hubungi kami di kantor camat, kami bisa menghubungi perusahaan minta tolong mobilnya untuk mengantar."
"Di wilayah itu banyak perusahaan, perusahaan batubara, mereka kan ada mobil double gardan, bisa lewat, tapi ya sudah viral ini," kata Syukur.
Dia mengatakan, jalan yang masih tanah merah tersebut sudah sering diperbaiki di beberapa titik yang cukup parah agar bisa dilewati kendaraan.
"Tapi kalau dibandingkan dulu-dulu, jalan ini sudah lumayan, kalau kering bisa lewat, kebetulan ini habis hujan," katanya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul VIRAL Video Pengantin Kebanjiran di Lamongan, Mempelai Perempuan Naik Perahu Menuju KUA Sejauh 4 Km
( Videografer Tribunlampung.co.id / Rio Angga Saputra )