Tulangbawang
Penyebab Keracunan Massal di Tulangbawang Akhirnya Terungkap
Kepastian itu didapat dari hasil uji laboratorium BPOM Provinsi Lampung yang hasilnya telah dikirim ke Dinas Kesehatan Tulangbawang, Selasa (25/1/2022
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG - Penyebab keracunan massal puluhan warga di Kecamatan Banjar Baru, Kabupaten Tulangbawang beberapa waktu lalu sudah terjawab.
Ternyata mereka keracunan akibat terinfeksi bakteri escherichia coli yang mencemari makanan warga.
Kepastian itu didapat dari hasil uji laboratorium BPOM Provinsi Lampung yang hasilnya telah dikirim ke Dinas Kesehatan Tulangbawang, Selasa (25/1/2022) siang.
"Hasilnya (uji laboratorium) sudah dikirim ke Diskes Tulangbawang. Kami nggak berwenang menyampaikan. Biar Dinkes saja," tutur Kepala Loka POM Tulangbawang Adjis Sanjaya kepada Tribunlampung.co.id.
Baca juga: Jenguk Korban Keracunan Massal, Bupati Winarti Gratiskan Biaya Perawatan di RSUD Menggala
Kepala Dinas Kesehatan Tulangbawang Fathoni menuturkan, berdasarkan hasil uji laboratorium yang dikirim BPOM, makanan yang disantap warga saat acara yasinan pada 7 Januari 2022 lalu akibat tercemar bakteri.
"Kesimpulannya, dari lima sampel makanan yang dikirim dan diuji di laboratorium BPOM ada tiga sampel yang tercemar bakteri dengan nilai cukup tinggi," terang Fathoni.
Tiga makanan yang dipastikan tercemar bakteri itu yakni sayur urap, telur sambal balado, dan tempe.
Sementara lima sampel makanan yang diuji di laboratorium, di antaranya, beras, sayur urap, telur sambal balado, tempe, dan bumbu urap.
"Dari lima sampel makanan yang dikirim itu, tiga makanan itulah yang tercemar bakteri E Coli dengan nilai cukup tinggi. Inilah yang menyebabkan warga keracunan," papar Fathoni.
Baca juga: 62 Warga Keracunan Massal di Tulangbawang, 45 Pasien Dirawat di RSUD Menggala
Menurutnya, cemaran bakteri ini diduga akibat sanitasi yang kurang baik pada saat penyiapan atau penyajian masakan.
Infeksi bakteri Escherichia coli adalah infeksi yang dapat terjadi akibat air atau makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut, terutama sayuran mentah dan daging yang tidak matang.
Infeksi bakteri Escherichia coli sangat umum ditemui dan biasanya lebih banyak terjadi pada wanita dibanding dengan pria.
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun.
Gejala infeksi biasanya akan muncul tiga atau empat hari setelah terpapar dengan bakteri.
Gejala umum dari infeksi bakteri E. coli yakni diare yang mendadak, parah, dan berair atau berdarah, kram.
Lalu nyeri pada perut, mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, kelelahan, dan demam.
Pada kasus yang lebih serius, infeksi juga bisa menimbulkan gejala seperti urine berdarah, berkurangnya jumlah urine, kulit pucat, memar, dan dehidrasi.