Berita Terkini Nasional
Kapal Nelayan Angkut BBM Kebakaran di Pulau Sapudi, 3 ABK Alami Luka Bakar
Terjadi peristiwa kapal nelayan angkut BBM kebakaran di Pulau Sapudi, hingga 3 ABK alami luka bakar.
Penulis: rio angga | Editor: Noval Andriansyah
Diketahui, video ambruknya papan reklame atau baliho di tepi jalan raya di Bogor itu, beredar di media sosial, pada Senin (24/1/2022).
Dalam satu unggahan akun Instagram, peristiwa tersebut disebutkan terjadi di Bogor, Jawa Barat.
"Detik-detik Papan Reklame Roboh Diterjang Hujan Angin di jalan Jkt - Bogor Kemang, Kab Bogor," demikian keterangan yang diberikan dalam unggahan itu.
Akibat tiupan angin yang cukup kencang, baliho terlihat mulai miring hingga akhirnya ambruk tertiup angin dan menimpa sebidang tanah yang dipenuhi pohon pisang.
Baca juga: Viral Hajatan Bubar Gegara Angin Kencang, Tamu Undangan Lari Berhamburan
Beruntung, beberapa warung yang berdiri persis di bawah baliho selamat dari kejadian itu.
Video lain dari peristiwa angin kencang di Bogor juga turut beredar.
Dalam video menunjukkan ranting-ranting pohon tumbang dan beterbangan menimpa sejumlah mobil yang ada di bawahnya.
Konfirmasi BMKG
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Bogor, Indra Gustari mengonfirmasi, Kota Bogor memang diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang, kilat petir, dan hujan es pada Senin (24/1/2022) mulai pukul 13.00-14.30 WIB.
Baca juga: Viral Acara Hajatan Diterjang Angin Kencang, Tamu Undangan Lari Selamatkan Diri
Akibat dari peristiwa itu, beberapa pohon tumbang, sebuah papan reklame ambruk, dan sejumlah ruas jalan tertutup akibat pohon tumbang sehingga menimbulkan kemacetan.
"Robohnya reklame menimpa beberapa kendaran bermotor di Kecamatan Bogor Utara dan beberapa pohon tumbang menimpa sebuah mobil dan menutupi Jalan di Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Tanah Sereal, dan Kecamatan Cibinong," kata Indra saat dihubungi Selasa (25/1/2022).
Analisis cuaca
Indra menjelaskan, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG, peristiwa angin kencang dan hujan lebat itu masih dipengaruhi oleh kondisi La Nina.
"Berdasarkan Indeks Nino 3.4 saat ini berada pada indeks -0.69 (dengan nilai normal ± 0.5) sehingga mengindikasikan adanya peningkatan yang signifikan pada curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat," jelas Indra.
Selain itu, terdapat pola-pola sirkulasi siklonik yakni Pusaran angin lemah di Selat Karimata, tekanan rendah di Samudera Hindia Selatan NTT, Utara Kepulauan Maluku, dan Sebelah Barat Daya Pulau Sumatera yang membentuk daerah pertemuan angin dan belokan angin yang melewati wilayah Jawa Barat.