Lampung Selatan
Keluhan Pedagang Minyak Goreng di Pasar Tradisional Lampung Selatan
Pedagang Pasar Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan menyesalkan adanya kelangkaan stok minyak goreng di agen.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Pedagang di pasar tradisional Lampung Selatan masih menjual minyak goreng dengan harga di atas Rp 14 ribu.
Pedagang Pasar Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan menyesalkan adanya kelangkaan stok minyak goreng di agen.
Novi, pemilik Toko Bu Anjar, di Pasar Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, mengaku sulit mendapatkan minyak goreng saat ini.
"Saya sudah lihat itu beritanya soal minyak dengan harga Rp 14 ribu. Tetapi, harga dari agen yang masuk ke kita masih tetap sama. Agen masih pake harga yang lama," kata Novi, Sabtu (29/1/2022).
Baca juga: Pedagang di Bandar Lampung Minta Pemerintah Tentukan Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional
Novi juga kesulitan menjual minyak goreng saat ini.
Karena, ia harus bersaing dengan harga di minimarket atau toko ritel anggota Apindo.
"Masih ada 100 karton lagi minyak di toko. Itu masih stok yang lama. Satu dusnya Rp 180 ribu berisi 10 buah."
"Sekarang susah banget buat ngejual minyak. Karena, kita kalah bersaing dengan minimarket yang memberikan harga murah. Ditambah lagi ada promo-promo dari minimarket yang membuat pembeli beralih membeli ke sana," katanya.
Menurutnya, semenjak harga minyak goreng Rp 14 ribu di minimarket, ia mengalami penurunan penjualan.
Baca juga: Disperindag Lampung Selatan: Program Minyak Goreng Rp 14 Ribu sampai 6 Bulan ke Depan
"Biasanya orang beli 20 dus, kalau nggak 10 dus. Sekarang hanya beli 1 dus. Sampai saat ini pemerintah daerah belum ada datang untuk meninjau harga maupun stok barang di pasar," katanya.
"Ya harapannya biar harganya bisa diturunin kembali. Harga dapat stabil kembali," imbuh dia.
"Kabarnya harga sawit lagi mahal. Dari sana (distributor) juga tidak mungkin mau menurunkan harga. Kalau dari sananya masih mahal, ya kita menjual segitu. Kita tetap mengikuti harga dari agen," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )