Kecelakaan di Lampung Tengah
Kronologi Kecelakaan Beruntun di Jalinteng Lampung Tengah, Libatkan 3 Kendaraan
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, melibatkan tiga kendaraan yakni truk dengan nomor polisi BE 8219 YD, pikap BE 8493 PA, dan sepeda motor.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Kecelakaan lalulintas terjadi di ruas Lintas Tengah Sumatra, Terbanggi Besar, Minggu (30/1/2022).
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, melibatkan tiga kendaraan yakni truk dengan nomor polisi BE 8219 YD, pikap BE 8493 PA, dan sepeda motor.
Menurut keterangan sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian, kecelakaan bermula saat kendaraan pikap dari arah Kotabumi melintas.
"Pikap melintas dari arah Kotabumi menuju Bandarjaya, sampai di tikungan mobil oleng ke kanan," kata Ferdi, salah seorang warga.
Setelah oleng, mobil pikap kemudian menghantam truk dari arah Bandarjaya dan pengendara motor yang dari arah belakang pikap terkejut.
"Pikap menghantam truk, dan motor yang di belakang pikap karena mendadak juga ikut menabrak pikap," jelasnya.
Sopir truk, Ahmad warga Natar, Lampung Selatan, mengaku terkejut karena tiba-tiba pikap dari arah berlawanan menabrak kendaraan yang ia kendarai.
Menurutnya, ia melaju dari Natar menuju Kotabumi.
Sampai di tempat kejadian perkara, tiba-tiba pikap oleng dan langsung menghantam bagian depan kanan truknya.
"Sampai di lokasi, tiba-tiba dari arah depan berlawanan pikap oleng dan masuk ke jalur saya, lalu menumbur bagian depan sebelah kanan mobil saya," kata Ahmad.
Baca juga: Pasar Hewan Kampung Bangun Sari Bekri Lampung Tengah Jadi Sentra Jual Beli Ternak
Ahmad mengatakan, dirinya tidak bisa menghindari kecelakaan karena jalan menikung dan pikap melaju dengan cepat sehingga menumbur truknya.
"Saya berkendara normal saja (kecepatannya) tiba-tiba mobil pikap oleng dan langsung menghantam truk saya dari depan," jelasnya.
Meski demikian, Ahmad mengaku bersyukur karena kecelakaan tersebut tidak mengakibatkan dirinya terluka, namun ia mengalami kerugian materi.
"Kalau badan saya Alhamdulillah tidak apa-apa. Cuma truk saja yang mengalami rusak di bagian depan sebelah kanan," imbuhnya.
Pengendara sepeda motor yang ikut menjadi korban lalulintas di Jalinteng Terbanggi Besar, mengalami luka di bagian kaki dan tangannya.
Pengendara motor tersebut adalah Erison, warga Kampung Poncowati, Terbanggi Besar.
Menurut sang anak, Deni, ayahnya mengalami luka di bagian kaki dan tangan.
"Ayah saya luka di kaki dan tangan sebelah kanan, itu karena dia terkejut motor mencoba mengelak pikap yang oleng dan langsung menghantam truk di depannya," kata Deni.
Pada saat kejadian kata Deni, ayahnya berkendara dengan sepeda motor Honda warga hitam dari arah Kotabumi hendak pulang ke rumahnya.
"Setelah jembatan Terbanggi Besar, di depannya truk pikap tiba-tiba oleng dan mencoba banting stir, namun mengantam truk, ayah saya terkejut dan akhirnya menabrak bagian belakang pikap," jelasnya.
Setelah kejadian, Erison dibawa ke Puskesmas terdekat dan telah mendapatkan perawatan, namun motornya rusak ringsek di bagian depannya.
Menurut keterangan ayahnya, kemungkinan sopir pikap mengantuk karena sempat oleng sebelum banting stir ke kanan dan menabrak truk dari arah berlawanan.
Warga Minta Berhati-hati
Sempat mengakibatkan kemacetan lalulintas di Jalinteng Sumatera, kendaraan yang terlibat Lakalantas cepat dievakuasi oleh Satlantas Polres Lampung Tengah.
Kemudian, kendaraan diamankan ke Mapolres Lampung Tengah dan sopir kedua kendaraan dimintai keterangannya.
Sejumlah warga mengimbau kendaraan untuk berhati-hati di ruas Jalinteng Sumatera, Terbanggi Besar, Lampung Tengah, khususnya pada pagi hari.
Menurut warga, ruas Jalinteng Sumatera, Terbanggi Besar, kerap ramai pada pagi hari, lantaran banyak aktivitas warga setempat.
"Kalau pagi kan di sini ada pasar rakyat setiap akhir pekan, jadi akan berdampak pada aktivitas di Jalinteng," kata Ardiansyah, salah seorang warga.
Menurutnya, kepadatan arus lalulintas kerap terjadi mulai Kampung Poncowati dari arah Bandar Jaya dan Gunung Sugih. Sementara kepadatan dari arah Kotabumi dan Tulang Bawang, kerap terjadi di perempatan sebelum Jembatan Terbanggi Besar.
Alfian warga lainnya juga mengatakan, ruas jalan yang tidak terlalu lebar di sekitaran Jembatan Terbanggi Besar, dianggap bisa membahayakan pengendara.
"Ruas itu kan berliku dan tidak terlalu lebar, sehingga kalau kebut-kebutan bisa membahayakan bagi pengendara," imbuhnya.
(Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)