Pasutri Tenggelam di Tanggamus

Fakta Pasutri Tenggelam di Tanggamus Lampung, Nekat Naik Perahu Tak Layak

Sepasang suami istri ditemukan tenggelam di bendungan Batu Tegi, Kecamatan Air Naningan, Lampung. Ternyata hal ini disebabkan perahu tak layak pakai.

Editor: Kiki Novilia
Dokumentasi Polisi
Tim gabungan dan masyarakat saat melakukan pencarian. Fakta Pasutri Tenggelam di Tanggamus Lampung, Nekat Naik Perahu Tak Layak Pakai. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Sepasang suami istri ditemukan tenggelam di bendungan Batu Tegi, Kecamatan Air Naningan, Lampung

Menurut Kasi Kedaruratan BPBD Tanggamus Budiman, sang suami bernama Sarimin (65) dan istrinya Manisah (60), mereka warga Pekon Argo Mulyo, Kecamatan Sumber Rejo. 

Keduanya merupakan petani yang pergi ke kebun dengan menggunakan perahu di perairan bendungan Batu Tegi. Pada Sabtu (5/2) sekitar pukul 8.00 WIB.

"Setelah berlayar sekitar 50 menit, perahu mereka bocor dan terisi air tanpa bisa dikuras sehingga tenggelam," ujar Budi, mewakili Kepala BPBD Ediyan M Thoha.

Polsek Pulau Panggung, Polres Tanggamus menyatakan perahu dayung yang digunakan pasangan suami istri Sarimun dan Manisah sudah tidak layak pakai dan bocor.

Baca juga: Pencarian Pasutri Tenggelam di Tanggamus Lampung Sempat Terkendala Hujan

Menurut Kapolsek Pulau Panggung Inspektur Satu Musakir, hal itu berdasarkan keterangan saksi dan juga pemeriksaan perahu yang tenggelam. Bahwa perahu tersebut sudah tidak layak pakai dan bocor. 

"Korban menggunakan perahu tersebut, karena jalan ke kebunnya tergenang air."

"Namun perahu itu tidak layak pakai sehingga terjadilah kecelakaan tersebut," ujar Musakir, mewakili Kapolres AKBP Satya Widhy Widharyadi, Sabtu (5/2/2022).

Pencarian Terhalang Hujan

Upaya pencarian Pasutri Tenggelam di Tanggamus sempat terkendala hujan.

Baca juga: BREAKING NEWS Pasutri Tenggelam di Bendungan Batu Tegi Tanggamus Lampung

Menurut Nanang, warga setempat, hampir sepanjang hari di lokasi tersebut turun hujan.

Meski sempat reda, namun hujan kembali turun, bergantian-gantian.

"Hujan dari pagi, terus siangnya terang sampai ketemu yang suami. Habis itu hujan lagi sampai sore."

"Terus saat mau ketemu yang istrinya hujannya berhenti," ujar Nanang, Sabtu 5 Febuari 2022.

Ia mengaku dengan kondisi cuaca seperti itu membuat jarak pandang terbatas dan kabur karena air hujan yang jatuh di permukaan air bendungan timbulkan riak. 

Selanjutnya tim dan warga yang mencari juga perhitungkan kesempatan diri.

Jangan sampai timbul korban baru akibat terlalu memaksa mencari saat hujan deras. 

Maka saat hujan deras, perahu-perahu pencari lebih cenderung diam.

Di saat hujan mereda, perahu-perahu kembali lakukan penyisiran. 

Untuk titik penemuan kedua jenazah pasutri tersebut, korban Sarimun atau suami ditemukan sekitar enam atau tujuh meter dari lokasi awal tenggelam

Sedangkan jenazah istrinya Manisah ditemukan masih di lokasi Talang Ajir, atau sekitar lima meter dari titik perahunya tenggelam

Meski begitu, seluruh pihak bersyukur kedua korban berhasil ditemukan meski dalam kondisi meninggal dunia dan tidak bersamaan.

Hal itu berkat upaya penyelamatan dan pencarian bersama oleh Basarnas, BPBD, Polsek Pulau Panggung, Koramil, Tagana dan puluhan masyarakat setempat. 

"Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan masyarakat yang tergabung dalam pencarian sehingga semua korban dapat ditemukan," ujar Musakir.

Ditemukan Beda Waktu

Pasangan suami istri yang tenggelam di Bendungan Batu Tegi, Kecamatan Air Naningan ditemukan dalam waktu berbeda. 

Menurut Kasi Kedaruratan BPBD Tanggamus Budiman, mulanya ditemukan jenazah suami yakni Sarimun yang langsung dievakuasi. 

Setelah itu tim gabungan terdiri BPBD, SAR Tanggamus, Polsek Pulau Panggung, Koramil Pulau Panggung, Dinas Kesehatan, Tagana Dinsos Tanggamus, unsur pekon dan masyarakat sekitar lakukan pencarian terhadap istrinya Manisah. 

"Istrinya masih terus dicari di sekitar lokasi kejadian. Baru pada pukul 17.30 WIB, jenazah Manisah berhasil ditemukan. Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal," kata Budi. 

Kedua jenazah selanjutnya dibawa ke rumah duka di Pekon Argo Mulyo, Kecamatan Sumber Rejo dan diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan.

Kedua korban adalah petani yang akan ke kebunnya menggunakan perahu untuk menyeberangi di kolam bendungan 

Setelah berlayar sekitar 50 menit, perahu mereka bocor dan terisi air tanpa bisa dikuras sehingga keduanya tenggelam

Pasutri Tenggelam

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri tenggelam di bendungan Batu Tegi, Kecamatan Air Naningan. 

Menurut Kasi Kedaruratan BPBD Tanggamus Budiman, suami bernama Sarimin (65) dan istrinya Manisah (60), mereka warga Pekon Argo Mulyo, Kecamatan Sumber Rejo. 

Keduanya adalah petani yang pergi ke kebun dengan menggunakan perahu di perairan bendungan Batu Tegi. Pada Sabtu (5/2) sekitar pukul 8.00 WIB.

"Setelah berlayar sekitar 50 menit, perahu mereka bocor dan terisi air tanpa bisa dikuras sehingga tenggelam," ujar Budi, mewakili Kepala BPBD Ediyan M Thoha.

Ia menambahkan, setelah mendapat laporan dari aparat pekon setempat, BPBD Tanggamus segera menerjunkan tim dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan upaya penyelamatan.

Penyelamatan dan pencarian dilakukan bersama tim dari Pos SAR Tanggamus, Polsek Pulau Panggung, Koramil Pulau Panggung, Dinas Kesehatan, Tagana Dinsos Tanggamus, unsur pekon dan masyarakat sekitar. 

Baca juga: Gunakan Perahu Tak Layak Pakai, Pasutri di Tanggamus Tenggelam di Bendungan Batu Tegi

Lantas pada pukul 13.00 WIB tim gabungan dapat menemukan jenazah Sarimun dan segera dibawa ke rumah duka. ( Tribunlampung.co.id / Tri Yulianto )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved