Pringsewu
Pegawai Minimarket di Lampung Berlarian Mau Sembunyikan Minyak Goreng Saat Disidak
Diduga timbun minyak goreng, pegawai minimarket di Lampung panik saat disidak DPRD dan Satpol PP.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Diduga timbun minyak goreng, pegawai minimarket di Lampung panik saat disidak DPRD dan Satpol PP.
Diketahui, insiden dugaan penimbunan minyak goreng tersebut terjadi di Pringsewu, Lampung.
Temuan tersebut berdasarkan hasil sidak yang dilakukan DPRD Pringsewu bersama Satpol PP Pringsewu, Senin (14/2/2022).
Tim yang melakukan sidak tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Pringsewu Maulana M Lahudin, Ketua Komisi IV Suryo Cahyono dan Sekretaris Komisi II Anton Subagiyo.
Tak hanya anggota dewan yang turun dalam sidak, tetapi juga bersama sejumlah personel Pol PP Pringsewu ini mendatangi minimarket yang berada di seberang Mapolsek Pringsewu Kota.
Baca juga: Satpol PP Pringsewu Sita 56 Liter Minyak Goreng, Minimarket Bantah Disebut Menimbun
Saat meninjau minimarket ini, tim menemukan display minyak goreng satu harga dalam kondisi kosong.
Pegawai menginformasikan bahwa minyak goreng sudah habis.
Meskipun minyak goreng diinformasikan datang setiap hari.
Begitu tim hendak melihat gudang minimarket, sejumlah pegawai terlihat panik.
Mereka berupaya memindahkan minyak goreng dari dalam gudang, baik kemasan 1 liter maupun 2 liter.
Atas temuan itu, tim langsung mengamankan puluhan minyak goreng tersebut.
Maulana M Lahudin mengungkapkan, ketika pihaknya masuk ke minimarket tersebut, stok di galeri penjualan kosong.
Saat ditanyakan ke pegawai, lanjut Maulana, disebutkan stok minyak goreng satu harga telah habis.
Baca juga: Ketahuan Timbun 56 Liter Minyak Goreng, Pegawai Minimarket di Pringsewu Panik
Akan tetapi, begitu tim akan mengecek ke gudang, ditemukan tumpukan minyak di pojok ruangan yang sedang direnovasi.
Tidak hanya itu, pihaknya juga masih mendapati minyak goreng di gudang ritel tersebut.
"Begitu kita gerebek, tadi ada pegawai yang berlarian mencoba menyembunyikan minyak goreng," ungkap Maulana.
Ia menuturkan, di minimarket tersebut pihaknya menemukan sebanyak 56 liter minyak goreng satu harga.
Terdiri dari kemasan 1 liter dan 2 liter berbagai merek.
Sementara itu, pegawai minimarket beralasan minyak goreng tersebut merupakan stok untuk penjualan ayam goreng.
Sehingga minyak goreng ini tidak masuk dalam stok penjualan.
Namun sebagai persediaan penjualan ayam goreng yang ada di ritel itu.
Anton Subagiyo menyatakan, sepengetahuannya minyak goreng satu harga itu merupakan produk subsidi yang digulirkan untuk masyarakat.
Bukan hanya untuk dirasakan oleh kelompok orang tertentu.
Namun, ketika pihaknya melihat di gudang, ada minyak gorengnya.
"Ini barang subsidi untuk rakyat, nggak boleh disimpan-simpan," kata Anton, diamini Ketua Komisi IV Suryo Cahyono.
Kondisi tersebut juga terjadi di minimarket depan Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu.
Tim sidak mendapati 24 liter minyak goreng di gudang minimarket tersebut.
Alasannya pun sama, minyak goreng ini tidak masuk stok penjualan.
Tapi sebagai persediaan penjualan ayam goreng di ritel modern tersebut.
Total minyak goreng yang ditemukan di gudang mencapai 80 liter.
Minimarket Bantah Menimbun
Di sisi lain, Area Manager Indomaret Pringsewu Ahmad menampik disebut telah melakukan penimbunan minyak goreng.
Menurut dia, minyak yang didapati tersebut merupakan persediaan untuk penjualan ayam goreng.
Dia menyatakan tidak benar bila minimarketnya disebut menimbun minyak goreng.
"Itu untuk persediaan satu bulan," ujarnya ketika menghubungi Tribunlampung.co.id, Senin petang.
Di Lampung Utara Langka
Sementara itu, kelangkaan minyak goreng juga terjadi di Lampung Utara.
Saat dikonfirmasi mengenai kelangkaan minyak goreng tersebut, Dinas Perdagangan setempat mengakuinya.
Hal ini diketahui setelah dinas perdagangan dan pihak lainnya terakhir melakukan insepksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen besar minyak goreng dan gudang ritel modern Alfamart.
Di sejumlah ritel modern sebagai penyedia minyak goreng satu harga yang ditunjuk, juga tidak lagi menjual minyak goreng.
“Disdag melakukan pengecekan ketersediaan minyak goreng,” ujarnya Hendri, Kepala Dinas Perdagangan Lampung Utara, Selasa,15 Februari 2022.
Dari hasil turun ke bawah Disdag bersama Polres menemukan bahwa kiriman terakhir minyak goreng dari produsen terjadi pada Desember 2021.
Jadi mereka masih menggunakan harga lama dan stoknya sudah habis satu minggu yang lalu.
Untuk itu mereka mengajukan permintaan penyesuaian harga saat ini.
”Misalnya mereka beli minyak goreng dengan harga sekian itu minta diganti dengan produsennya, sehingga semua berjalan sesuai aturan.
Seperti yang sudah dijelaskan Menteri Perdagangan yang sudah dikeluarkan dalam pengaturan harga minyak goreng dengan tiga klasifikasi,” katanya.
Peraturan yang dikeluarkan Mendag ini, lanjut Hendri, memang belum berjalan secara maksimal.
Mengenai persoalan tersebut, pihaknya akan menyampaikan kepada Dinas Perdagangan Lampung dan Kementerian Perdagangan agar bisa lebih menekan lagi kepada produsen untuk menambah suplai minyak ke Lampura.
”Sama saat kita cek di gudang Alfamart juga itu kita dapat keterangan kalau penyuplaian minyak memang belum maksimal."
"Kita ketahui juga gudang Alfamart di Lampura ini membawahi beberapa kabupaten di Provinsi Lampung, kita berharap Lampura bisa diutamakan,” ujar dia.
Dari hasil temuan di lapangan, dapat disimpulkan suplai dari produsen memang belum maksimal.
Untuk itu tujuan utama menggandeng pihak Polres Lampura ini sendiri untuk menekan hal-hal yang tidak diinginkan.
Mulai dari penimbunan minyak dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
”Semua temuan kita di bawah sesegera mungkin akan kita sampaikan kepada stake holder terkait agar menjadi perhatian khusus dalam penyuplaian minyak goreng,”paparnya.
Bila nantinya, tambah Hendri, terjadi kelangkaan minyak goreng yang cukup parah, Disdag Lampura akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Lampung serta stake holder lainnya untuk melakukan operasi pasar (OP).
Baca juga: Minimarket di Pringsewu Lampung Timbun Minyak Goreng, Berdalih untuk Jualan Ayam Goreng
”Kalau memang sudah langka minyak goreng ini kita siap adakan OP,” tukasnya.
( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi / Robertus Didik Budiawan )