Bandar Lampung
DPP Tak Akan Toleransi Kader NasDem yang Diduga Terlibat Kekerasan Seksual
DPP Partai NasDem tidak akan mentoleransi terhadap kadernya yang terlibat kasus kekerasan seksual siapapun pelakunya.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ketua DPP Partai NasDem Bidang Hukum dan HAM Taufik Basari menegaskan DPP Partai NasDem tidak akan menoleransi terhadap kadernya yang terlibat kasus kekerasan seksual siapapun pelakunya.
Menyikapi kasus tersebut DPP Partai NasDem akan menghimpun informasi. valid sebagai bahan bagi Partai NasDem untuk mengambil tindakan
"Kami DPP akan menghimpun informasi dan masukan untuk mencari data dan fakta kebenaran terkait kasus ini. Dan kami minta semua pihak dapat memberikan informasi yang sejelas-jelasnya," ujar Taufik Basari melalui pesan rilisnya, Rabu (16/2/2022).
Pria yang akrab dipanggil Tobas ini menyatakan, DPP Partai NasDem meminta semua pihak, kepolisian, keluarga korban serta seluruh pihak yang terkait, bahwa DPP Partai NasDem tegas tidak akan memberikan perlindungan kepada pelaku pelecehan dan kekerasan siapapun itu, kader atau bukan kader.
Sehingga DPP Partai NasDem akan mendukung upaya pencarian keadilan yang dilakukan oleh korban dan tidak akan menghalanginya.
"Kami juga meminta setiap pengurus Partai NasDem wajib membantu memberikan rasa aman bagi korban dan keluarganya," kata Taufik.
Sementara itu, LSM DPP Infosos melalui Plt Sekretaris Umum, Arista berharap kasus dugaan pelecehan yang kini ditangani kepolisan berjalan transparan objektif dan tanpa intervensi ataupun tekanan dari pihak manapun dengan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.
"Kami dan masyarakat tentunya berharap kepolisan profesional, objektif menangani kasus ini, tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah," kata Arista.
Menurut Arista kasus dugaan pelecehan menjadi sorotan dan perhatian publik karena melibatkan seorang pimpinan DPRD Lampung dan terjadi saat ada pelaksanaan PPKM.
"Ini kasus menjadi perhatian publik, kami berharap bapak kapolda dan kapolres ikut melakukan pengawasan. Karena menyangkut moral wakil rakyat. Jangan sampai karena melibatkan pejabat ada upaya pihak-pihak tertentu meredam atau membelokan fakta, karena indikasinya sudah terlihat," kata Arista.
Arista juga meminta pimpinan Partai Nasdem bersikap dan tidak diam bahkan mendukung atas tindakan tersebut.
"Partai Nasdem Lampung dan pusat harus bersikap, jangan diam saja, atau malah melontarkan pernyataan yang mengaburkan dan ingin membelokan fakta dari peristiwa ini," kata Arista.
Pasalnya, kata Arista, perkara ini menyangkut pelecehan terhadap perempuan yang notabane Fraksi Nasdem di DPR RI di bawah komando Ketua DPP Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Taufik Basari mengklaim konsisten memperjuangkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).
Namun sambung dia, faktanya kader Nasdem sendiri yang diduga melakukan pelecehan. "Ini kan lucu di pusat Fraksi Nasdem berjuang menggolkan RUU PKS, di daerah kadernya diduga malah melakukan pelecehan terhadap perempuan," kata Arista.