Lampung Selatan
Sindir Minyak Goreng Mahal dan Langka, Warga: Kita Disuruh Hidup Sehat
Terakhir saya jual minyak tawon harganya sudah Rp 22 ribu untuk kemasan 1 liter. Gimana, dari agennya juga sudah mahal.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Harga minyak di Lampung Selatan masih mahal dan langka.
Hal itu lantaran persediaan minyak goreng di minimarket dan pasar tradisional di Kalianda dan sekitarnya masih kosong.
Fatma, pedagang di Pasar Inpres Kalianda, mengaku sudah satu bulan lebih tidak berjualan minyak goreng.
"Sudah kosong sejak sebulan lalu. Terakhir saya jual minyak tawon harganya sudah Rp 22 ribu untuk kemasan 1 liter. Gimana, dari agennya juga sudah mahal. Dari mereka aja udah Rp 20 ribuan," kata Fatma, Minggu (20/2/2022).
"Kemarin-kemarin saya sempat jual minyak curah. Ini juga sekarang minyak curah udah mahal, Rp 20 ribu per plastik 1 kg. Jadi ya udah terpaksa nggak jual minyak dulu untuk saat ini," jelasnya.
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Warga Bandar Lampung Beralih ke Mentega
Hal sama dikatakan Rifai, pedagang lainnya.
Ia mengaku sudah pasrah dengan melambungnya harga minyak goreng.
Stoknya pun tidak ada.
"Saya udah nggak jual minyak dari seminggu lalu. Sampe-sampe saya tulis di depan toko, saya nggak jual minyak, biar pembeli juga bisa baca," katanya.
"Kalaupun ada, jumlahnya dibatasi. Trus banyak persyaratannya. Masa waktu itu saya ditawari barangnya, tapi harus sertakan fotokopi KTP dan NPWP. Untuk apa? Kan saya cuma mau berjualan, bukannya untuk yang lain," jelasnya.
Dia menambahkan, pemerintah harus serius menangani permasalahan minyak goreng.
Kalau mau menerapkan satu harga, pastikan stoknya ada.
"Ya saran saya sih pemerintah harus tegas. Masalah ini sudah berlarut-larut tanpa adanya kepastian. Di lapangan barang nggak ada. Tapi kalau kita buka di Facebook, banyak yang jual. Tapi harganya selangit," ujarnya.
"Kalau mau buat kebijakan, adakan dulu barangnya, baru programnya dapat dijalankan. Ini barangnya aja nggak ada, gimana mau jalan programnya," tandas dia.
Baca juga: Ketahuan Timbun Minyak Goreng 1,1 Juta Kg, Produsen Sebut untuk Kebutuhan Pabrik
Virnia, warga Kalianda, bahkan menyindir pemerintah atas kelangkaaan minyak goreng saat ini.