Lampung Selatan
Operasi Pasar Minyak Goreng Batal karena Pegawai Disperindag Terpapar Covid-19, Warga Kecewa
Sayangnya, Disperindag Lampung Selatan batal menggelar operasi pasar minyak goreng di Kalianda. Alasannya, beberapa stafnya terpapar Covid-19.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Warga kecewa berat lantaran operasi pasar minyak goreng di Lapangan Cipta Karya, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan batal dilaksanakan, Selasa (22/2/2022).
Bahkan ada warga yang terpaksa naik ojek untuk bisa sampai di lokasi operasi pasar.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Lampung Selatan sejatinya akan menggelar operasi pasar minyak goreng di Lapangan Cipta Karya, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.
Sesuai jadwal, operasi pasar minyak goreng diadakan pada 14-26 Februari 2022 di enam kecamatan, yakni Natar, Candipuro, Penengahan, Palas, Bakauheni, dan Kalianda.
Disperindag Lampung Selatan akan menyediakan 500 liter di setiap titik dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Baca juga: Minyak Goreng Bertuliskan Program Pemerintah Didapati Dijual Lebih Mahal di Kabupaten Tanggamus
Sayangnya, Disperindag Lampung Selatan batal menggelar operasi pasar minyak goreng di Lapangan Cipta Karya Kalianda.
Alasannya, beberapa stafnya terpapar Covid-19.
Tak pelak, batalnya operasi pasar minyak goreng membuat warga kecewa.
Sobirin, warga Desa Kecapi, mengaku sudah menunggu lama untuk mengantre.
"Saya datang ke sini untuk mengantre minyak. Kan informasinya akan ada pasar minyak di sini. Saya sudah ngantre minyak dari jam sembilan. Pas saya datang kok minyaknya nggak ada," kata Sobirin.
"Saya merasa kecewa. Saya aja datang dari Desa Kecapi naik ojek, udah bayar Rp 7.000. Sampai sini malah nggak ada minyak seperti ini," imbuh dia.
Terkait rencana operasi pasar di GOR Way Handak, Kalianda, Sobirin mengaku enggan karena takut kecewa.
"Saya malas ke sana. Nanti udah sampai sana malah minyaknya nggak ada juga. Saya udah keluar uang Rp 7.000 buat ke sini. Nanti kalau nggak ada lagi, saya makin kecewa," ujarnya.
Pemilik usaha tahu bulat ini mengaku bingung dengan kondisi saat ini.
Baca juga: Seorang Ibu di Lampung Utara Pingsan Saat Antre di Kegiatan Operasi Pasar Minyak Goreng
Ia terpaksa mengurangi jumlah produksi agar tetap dapat berjualan.