Lampung Selatan

Pemkab Lampung Selatan Berdayakan Satpol PP Dorong Petani Lebih Produktif

Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan memperdayakan Satpol PP muda untuk menjadi petani milenial dan mengajak para petani lainnya untuk produktif.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Hanif Mustafa
tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus
Ilustrasi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Lamsel Bibit Purwanto. Pemkab Lampung Selatan memperdayakan Satpol PP muda jadi petani milenial dorong para petani lainnya untuk produktif. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan memperdayakan Satpol PP muda untuk menjadi petani milenial dan mengajak para petani lainnya untuk produktif.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Lamsel Bibit Purwanto mengatakan petani milenial ini merupakan petani-petani muda yang masih produktif.

"Petani milenial ini petani-petani muda usia 19-39 tahun yang mempunyai keahlian dibidang budidaya. Ada tanahnya yang memang bisa digarap. Budidayanya itu ya sudah semacam percontohan lah gitu," kata Bibit, pada Rabu (23/2/2022)

"Semacam sudah ada produk yang sudah dihasilkan. Tujuannya untuk mengajak petani-petani lainnya untuk ikut berkembang atau produktif lah bahasanya," ujarnya.

Bibit mengatakan petani milenial ini bukan dari unsur kelompok tani.

Baca juga: Remaja di Lampung Selatan Nekat Akhiri Hidup, Korban Diduga Memiliki Masalah dalam Hubungan Asmara

"Bukan kelompok. Dia itu ada yang mandirinya. Tapi masuk di kelompok tani juga. Pak bupati ingin anggota Sat Pol PP mida ini diseleksi yang mempunyai minat ke sana," sebutnya

"Nantinya mereka akan mendalami beberapa komoditas. Ada petani perkebunya, ada holdikukturanya, ada pangannya. Justru yanh unik dan yang memang menonjol adalah hidroponik. Kita latih untuk ketahanan pangan," ucap Bibit.

Bibit mengatakan petani milenial itu merupakan terobosan bupati, dengan adanya anggota Sat Pol PP baru yang anggotnya sudah mulai banyak ini, bisa lebih dimanfaatkan perannyam.

"Nanti dari segi teknisnya ada beberapa orang. Tapi untuk pekerjaannya kita bisa gotong royong bersama. Untuk kepengurusannya dan segala macamnya ada orang yang sudah siap dan memang mendalami hal itu," jelasnya.

"Tentunya bukan kemasyarakatan, tapi untuk percontohan sajalah. Contoh kita itu bisa dengan memanfaatkan potensi yang ada. Lahan yang ada. Lahannya kan banyak dan belum termanfaatkan dengan baik," jelasnya.

Bibit berharap dengan adanya petani milenial ini bisa menambah pemasukan bagi, baik secara perserorangan ataupun masuk kedalam pendapatannpemerintah daerah, karena lahan-lahan pemda termanfaatkan.

"Nanti pak bupati akan buatkan kebun agrowisata yang nantinya bisa menjadi tempat wisata juga di sana," katanya.

Baca juga: Remaja di Lampung Selatan Akhiri Hidup Diduga karena Motif Asmara

"Selain itu bisa juga untuk pemasukan ke daerah. Nanti bisa kita masukan ke pasar murah hasil produksinya. Agar ketika terjadi kelangkaan harga mahal dan lainnya. Kita dapat menjual hasil produksinya dengan harga yang murah," pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved