Berita Terkini Nasional

Warga Polewali Mandar Panik Lihat Fenomena Awan Tsunami, Videonya Viral di Medsos

Satu video viral di media sosial memperlihatkan, warga Polewali Mandar panik lihat fenomena awan tsunami.

Penulis: rio angga | Editor: Noval Andriansyah
Instagram @kabar.sulbar
Satu video viral di media sosial memperlihatkan, warga Polewali Mandar panik lihat fenomena awan tsunami. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -  Satu video viral di media sosial memperlihatkan, warga Polewali Mandar panik lihat fenomena awan tsunami.

Foto penampakan awan berbentuk gelombang tsunami panjang terjadi tepatnya di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat, pada Selasa (22/2/2022) pagi.

Fenomena alam ini terjadi saat wilayah Polman dilanda cuaca buruk sejak tiga hari terakhir.

Selain dalam bentuk foto, fenomena alam itu juga direkam dalam bentuk video dan diupload ke media sosial.

Awan ini membentuk garis horizontal dari arah utara hingga arah barat Polman.

Baca juga: Penampakan Awan Tsunami di Pamekasan Viral di Medsos, Gegerkan Warga

Baca juga: Tentara Rusia Serang Ukraina dari Berbagai Arah, Terdengar Ledakan Artileri di Kyiv

Sejumlah warga setempat mengaku panik dan takut jika ini pertanda akan terjadi bencana alam.

Sebab, fenomena ini terjadi bersamaan dengan angin kencang yang melanda daerah ini.

Sejumlah warga yang menyaksikan penomena alam ini sempat heboh.

Sebagian warga yang menyaksikan fenomena alam itu mengaitkan dengan pertanda adanya bencana.

Lainnya menanggapi biasa saja.

Bahkan sejumlah warga berupaya mengabadikan fenomena alam ini.

“Warga yang menyaksikan fenomena alam ini sempat panik, ada juga yang mengabadikannya,” jelas Hariadi, warga Polewali Mandar.

Baca juga: Presiden Ukraina Bantah Tentaranya Letakkan Senjata, Kami Akan Melindungi Negara!

Baca juga: Militer Ukraina Klaim 3.500 Tentara Rusia Tewas Dalam Pertempuran Sengit di Kyiv

Menanggapi hal tersebut, prakirawan BMKG wilayah Majene, Sultan Zakaria mengatakan, awan ini merupakan awan Arcus dengan ketinggian 2 km, dan merupakan bagian dari awan kumulus dan kumulonimbus.

Proses terjadinya awan ini saat adanya massa udara dingin yang ada di dalam awan tersebut bertemu dengan awan hangat sehingga membentuk pola seperti gelombang yang horizontal.

 “Biasanya awan seperti ini akan menyebar dan hilang dengan sendirinya seiring dengan munculnya angin kencang dan hujan deras,” jelas Sultan Zakaria.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved