Bandar Lampung
GOR Saburai Bandar Lampung, Nasibmu Kini
GOR Saburai berdiri pada 28 Oktober 1977 silam. Terletak di kawasan Enggal, tak jauh dari ikon Kota Bandar Lampung, yakni Tugu Adipura.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Provinsi Lampung dahulu memiliki tempat bagi para pegiat olahraga untuk berlatih dan berkompetisi.
Namanya Gelanggang Olahraga Sang Bumi Ruwa Jurai (GOR Saburai), yang berlokasi di jantung Kota Bandar Lampung.
GOR ini sekaligus menjadi ikon olahraga Lampung.
Namun, itu dulu. Saat ini, lebih baik untuk tidak membayangkan adanya aktivitas olahraga di GOR Saburai.
Kondisi GOR kini memprihatinkan. GOR Saburai tidak terawat dan terbengkalai. Rusak di sana-sini.
Baca juga: 30 Personel dan 7 Unit Damkar Berjibaku Padamkan Api yang Melalap GOR Saburai Bandar Lampung
GOR Saburai berdiri pada 28 Oktober 1977 silam. Terletak di kawasan Enggal, tak jauh dari ikon Kota Bandar Lampung, yakni Tugu Adipura atau Bundaran Gajah.

Di dekat GOR, terdapat lapangan yang dahulu juga bernama Lapangan Saburai, tetapi kini berganti nama menjadi Lapangan Korem 043/Gatam.
Wartawan Tribunlampung.co.id menelusuri kondisi GOR Saburai terkini pada pekan lalu. Saat tiba di lokasi, tidak ada akses untuk masuk ke area GOR. Pintu masuk tertutup semak belukar setinggi sekitar 3 meter.
Mencoba menerobos masuk, wartawan Tribun mendapatkan sampah berceceran di beberapa sudut.
Ada juga pecahan botol-botol minuman keras tergeletak di beberapa titik.
Sisa-sisa kebakaran yang melahap sebagian gedung pada September 2020 lalu dibiarkan begitu saja.
Masuk ke dalam GOR, kondisi dinding berlumut, kehitam-hitaman, dan rapuh. Beberapa bagian atapnya sudah tidak ada. Panggung penonton berdebu dan ditumbuhi tanaman liar.
Di bagian tengah yang menjadi arena pertandingan olahraga tampak lembap dan berair.
Wajar, atap GOR yang sudah jebol membuat air mudah masuk ke dalam GOR jika hujan turun.
Baca juga: Kobaran Api yang Membubung di GOR Saburai Bandar Lampung Sempat Bikin Warga Sekitar Panik
Selain itu, sampah juga bertaburan di bagian tengah arena pertandingan serta hampir di setiap sudut bagian dalam GOR ini. Kebanyakan berupa sisa bungkus makanan.

Lama Mangkrak
Warga sekitar, Yanto (42), mengungkapkan GOR Saburai sudah cukup lama tidak difungsikan.
"Kalau tidak salah, sudah dua tahun lebih nggak ada kegiatan lagi di GOR ini," katanya, pekan lalu.
Karena itu pula, banyak orang memanfaatkan area di sekitar GOR. Misalnya, memarkir gerobak yang biasa digunakan untuk berjualan di sekitar kawasan tersebut. Termasuk dimanfaatkan sebagai tempat minum minuman keras oleh oknum.
Yanto berharap pemerintah melakukan perbaikan terhadap GOR Saburai agar menghilangkan kesan kumuh dan bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga.
Menurutnya, pemerintah pernah melakukan pemugaran namun terhenti tanpa alasan yang jelas.
"Tahun berapa gitu, pernah (direnovasi). Tapi tahu-tahu nggak dilanjutkan lagi. Karena apa, saya kurang tahu," ujarnya.
Sumini (35), pedagang kaki lima di sekitar GOR Saburai, mengaku tidak mengetahui kapan terakhir gedung tersebut beroperasi.
Saat ia mulai berdagang di kawasan itu pada 2020, menurut dia, GOR tersebut sudah tidak digunakan lagi.
"Sejak awal saya dagang sudah begini keadaannya," katanya.
Suara Atlet
Pegiat olahraga menyayangkan terbengkalainya pengelolaan GOR Saburai sejak beberapa tahun terakhir. Seharusnya, beberapa waktu yang terbuang sudah cukup untuk mencetak atlet-atlet berbakat.
"Tapi ‘kan nggak. Sekarang, olahragawan ataupun pehobi olahraga khususnya basket kesulitan menyelenggarakan kompetisi maupun berlatih," kata Ade Nopriansyah, pegiat olahraga bola basket.
Atas dasar tidak optimalnya regenerasi atlet atlet akibat GOR Saburai terbengkalai, ada harapan dari Ade supaya GOR Saburai kembali pada fungsi yang sebenarnya. Apalagi, GOR Saburai adalah ikon olahraga Lampung.
"GOR Saburai ini ikon bersejarah, sudah banyak atlet yang lahir dari permainannya di tempat itu," ujar Ade.
"Secara umum, masyarakat pun memahami basket Bandar Lampung yang erat dengan GOR Saburai," imbuhnya.
Operasional Tidak Jelas
Wakil Ketua Bidang Media dan Kehumasan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung Edi Purwanto menjelaskan GOR Saburai masih difungsikan sekitar tahun 2016-2017.
Menurutnya, GOR Saburai masih difungsikan secara baik untuk persiapan menjelang PON 2016 di Bandung, Jawa Barat.
"Setelah tahun-tahun itu, saya tidak monitor lagi. Mau dijadikan apa juga simpang siur," kata Don Pecci, sapaan akrabnya.
Don Pecci mengungkapkan, GOR Saburai dahulu merupakan pusat pembinaan sejumlah cabang olahraga. Ia menyebut banyak atlet berprestasi lahir dari GOR Saburai.
Bahkan banyak nama klub bela diri dan tinju memakai nama Saburai.
"Itulah mengapa GOR Saburai ini sangat monumental. Dibandingkan dengan saat ini, tidak ada apa-apanya," ujarnya.
Sebagai pegiat olahraga Lampung, Don Pecci mendukung jika pemerintah menginginkan area GOR dialihkanfungsikan.
Dengan catatan, dibangun kembali fasilitas serupa di tempat yang lain. Sehingga diharapkan tetap ada tempat atau wadah untuk pembinaan atlet-atlet Lampung.
"Dulu ada semacam keinginan tukar guling GOR dengan lokasi di Kemiling. Menurut saya, silakan saja asal tidak merusak fungsinya," kata Don Pecci.
Ia menambahkan pemerintah daerah diharapkan memperhatikan dampak jangka panjang, khususnya di sektor olahraga, dengan tidak adanya saran olahraga yang memadai seperti GOR Saburai tempo dulu.
"Karena, nantinya yang dirugikan itu generasi muda, calon atlet atlet, karena tidak punya tempat berlatih," ujar Don Pecci.
( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter / V Soma Ferrer )