Lampung Timur

Duka Keluarga Korban Pembunuhan Bocah di Lampung Timur, Mispan: Kami Sekeluarga Syok

Rafi, anak usia 12 tahun tewas mengenaskan di tangan pemuda desa tersebut di sebuah perkebunan durian.

Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Lokasi pembunuhan bocah di Lampung Timur. Duka keluarga korban pembunuhan bocah tanpa kepala di Lampung Timur. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TIMUR - Duka masih menyelimuti kediaman keluarga korban pembunuhan sadis di Dusun Subing Jaya, Desa Rajabasa Lama, Kabupaten Lampung Timur.

Rafi, anak usia 12 tahun tewas mengenaskan di tangan pemuda desa tersebut di sebuah perkebunan durian.

Paman korban, Mispan menceritakan, sampai saat ini keluarga masih syok atas kejadian yang menimpa almarhum Rafi.

Lebih kaget lagi saat melihat kondisi Rafi yang sangat mengenaskan.

"Kami sekeluarga sangat syok. Kami tak sanggup berkata-kata," ujarnya lemah.

Diketahui, Rafi, siswa kelas 5 SD yang berusia 12 tahun (bukan 11 tahun), ditemukan warga tewas mengenaskan termutilasi pada Kamis (3/3) di perkebunan durian di Dusun Subing Jaya, Desa Rajabasa Lama. Pelakunya ternyata warga dari desa yang sama, yakni Khairul (25).

Mispan menuturkan, ketika mendengar kejadian tersebut, dirinya bersama orangtua Rafi langsung menuju lokasi kejadian bersama polisi.

Kedua orangtua korban begitu terpukul.

Mispan mengatakan, Rafi berangkat bersama teman-temannya untuk mencari durian di Dusun Subing Jaya.

Setelah itu ia terpisah dengan teman-temannya.

Saat warga mendengar suara teriakan dari kebun durian, teman-teman korban sudah tidak di lokasi tersebut.

Atas kondisi itu, kata Mispan, keluarga tak bisa terima. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak.

"Ya tentunya kami tidak bisa terima, tapi ya mau gimana sudah terjadi," tuturnya.

Kasat Reskrim polres Lampung Timur Akp Ferdiansyah menuturkan, motif pembunuhan tersebut karena persoalan buah durian.

"Kemarin (Kamis 3/3/2022) pukul 04.30 WIB, tersangka Khairul (25) bersama dengan ayahnya, sedang berada di dalam gubuk areal perkebunan durian Dusun Subing Jaya, Desa Rajabasa Lama. Mereka sedang bekerja menjaga kebun durian milik Adli," jelasnya.

Sekitar pukul 04.30 WIB, korban Rafi bersama temannya mengambil dua buah durian yang jatuh di sekitar kebun yang ditunggu oleh tersangka.

"Setelah itu dua buah durian itu dibawa oleh kroban ke sebuah gubuk yang berada sekitar 100 meter dari areal perkebunan yang ditunggu oleh tersangka," bebernya.

Lalu korban mengajak temannya untuk mengambil kembali durian yang ada di kebun.

"Tetapi temannya tidak mau, dan hanya menunggu di gubuk tersebut, sedangkan Rafi pergi dari gubuk tersebut untuk mencari kembali buah durian," tuturnya.

Saat tersangka mengetahui korban mengambil buah durian dari areal peladangan yang dijaganya, ia mengikutinya.

"Tersangka menegur korban menanyakan durian yang telah diambil oleh korban," kata Akp Ferdiansyah.

Korban lantas mengambil sebilah pisau dari pinggangnya.

Namun pisau tersebut berhasil direbut tersangka dan terjadinya pembunuhan sadis itu.

Setelah melakukan pembunuhan, pelaku mencoba menghilangkan jejak dan barang bukti.

Tersangka mencuci pisau di sungai dan membuang pakaian yang digunakannya ke sungai.

Pelaku kini sudah diamankan di Polres Lampung Timur untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi juga akan melakukan tes kejiwaan guna memastikan kondisi pelaku.

(Tribunlampung.co.id/yogi wahyudi)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved