Kesehatan
Halo Dokter, Apa Itu Heat Stroke
dr Aditya MBiomed dari UPTD Labkesda Lampung mengatakan, heat stroke biasa terjadi saat cuaca sangat panas, dengan suhu bisa mencapai 40 derajat celsi
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Cuaca yang sangat panas bisa terjadi kapan saja.
Saat cuaca sangat panas, sebaiknya hati-hati karena bisa berisiko mengalami heat stroke.
dr Aditya MBiomed dari UPTD Labkesda Lampung mengatakan, heat stroke biasa terjadi saat cuaca sangat panas, dengan suhu bisa mencapai 40 derajat celsius atau bahkan lebih.
Orang di Indonesia jarang sekali mengalami heat stroke.
Walaupun cuaca di Indonesia terasa sangat panas, suhunya paling tinggi 30-31 derajat celsius.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Kulit Kering dan Penyebabnya
Suhu sampai 32 derajat celsius pun masih jarang.
Meskipun orang di Indonesia jarang mengalami heat stroke, tidak ada salahnya untuk waspada.
Apalagi kalau ada rencana untuk mengunjungi negara-negara yang suhunya bisa sampai lebih dari 40 derajat celsius saat cuaca sedang panas.
Aditya menjelaskan, heat stroke adalah suhu tubuh yang meningkat drastis akibat cuaca yang sangat panas.
Seseorang yang mengalami heat stroke bisa mengalami kejang, pingsan, hingga meninggal dunia.
Namun sebelum ketiga kondisi itu terjadi, orang-orang yang mengalami heat stroke akan mengalami dehidrasi sedang kemudian berlanjut ke dehidrasi berat, yakni kondisi tubuh yang kekurangan cairan.
Untuk itu, saat seseorang mengalami heat stroke, orang-orang di sekitarnya harus membantunya memberikan pertolongan pertama sebelum membawanya ke faskes terdekat.
Pertolongan pertama itu yakni bantulah orang yang mengalami heat stroke untuk berteduh ke tempat yang lebih dingin.
Baca juga: Halo Dokter Bagaimana Cara Cegah Maag Kambuh Selama Puasa
Kemudian bantulah untuk minum air putih sebanyak-banyaknya.
Heat stroke bisa dicegah. Caranya saat aktivitas keluar rumah jangan gunakan pakaian tebal dan tidak menyerap keringat.
Tapi gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat seperti pakaian berbahan katun.
"Tidak ada salahnya untuk menggunakan pelindung kepala seperti payung atau topi. Jangan lupa untuk selalu minum air putih sebanyak-banyaknya," kata Aditya.
( Tribunlampung.co.id / Jelita Dini Kinanti )